Nggak bisa tidur karena insomnia, kepikiran si dia, hingga karena fanatisme ideologis.
Bangun tidur kesiangan memang masalah yang biasa. Saking biasanya, sampai sering diulang-ulang. Ada banyak alasan orang telat bangun tidur. Dari masalah kebiasaan hingga urusan ideologis.
Nabs, orang hanya tahu kapan kamu bangun tidur. Mereka tidak mau tahu kapan kamu meletakkan punggung untuk terlelap. Sebab mereka manusia. Dan selama masih manusia, itu harus dimaklumi. Huft
Para pekerja kreatif dan mereka yang berkegiatan saat malam hari, sering bangun kesiangan. Sehingga, tidurnya telat. Sesuai hukum-kekekalan-tidur: kalau tidurnya telat, otomatis bangun tidurnya juga telat.
Padahal nih, Nabs. Konon, seberapa malam atau pagi kamu mulai tidur, kalau sudah terbiasa dan berkomitmen bangun pagi, pasti tidak akan bangun kesiangan. Yaiyalaaa ~
Nabs, berikut 5 alasan seseorang bangun kesiangan. Nomor 3 sering banget dilakukan.
1. Nggak bisa tidur karena ngng~
Tidur memang kelihatan mudah. Tapi saat kamu sedang jatuh cinta, umumnya, kamu bakal sulit tidur. Sebab, selalu kebayang sesuatu yang mengasyikkan bersama si dia. Nah, jika udah gitu, tidurnya pasti telat.
Bangun kesiangan kerap kali menjadi respon atas tidur yang kemalaman. Meski, tidak semua orang memiliki respon yang sama. Jika ada temanmu yang sering bangun kesiangan, bisa jadi, dia sedang jatuh ehem hehe ~
2. Asyik chatingan sampai pagi
Ini buat kamu yang sudah punya pacar atau sudah punya seseorang-yang-berpotensi-menjadi pacar atau sudah punya pasangan yang asyik buat ngobral-obrol via cechatingan ataupun video call. Chatingan atau videocall-an berdua, memang kerap bikin lupa waktu.
Mereka yang udah punya pacar, chatingan hingga lupa kalau
sudah-hampir-subuh tentu wajar. Meski berdampak bangun kesiangan, toh tetap dilakukan. Untuk yang belum punya pacar, chating sama diri sendiri mungkin patut dicoba biar bisa merasakan bangun kesiangan gara-gara chatingan. Huft
3. Sering menghianati alarm
Tidak hanya cinta, alarm pun sering dihianati lho, Nabs. PhD dari The Sleep Disorders Center at the Children’s Hospital of Philadelphia, Jodi Mindell mengatakan, strategi paling tepat menyetel alarm adalah pada jam di mana kamu benar-benar akan bangun. Sebab, jika tidak, bakal sering mencet snooze.
Nabs, jangan setel alarm lebih awal jika memang kamu berniat menekan tombol snooze. Kau tahu, kebiasaan itu hanya akan membuat kamu lebih sering menekan tombol snooze daripada menekan dirimu untuk bangun pagi.
4. Begadang tiada artinya
Kata siapa begadang tidak ada artinya. Sesuai KBBI, begadang artinya terjaga sampai larut. Yang jadi masalah adalah mereka yang suka begadang tapi nggak ngapa-ngapain.
Emang ada ya begadang yang nggak ngapa-ngapain? Bukan kah melamun dan diam saja pun tetap mengajak otak untuk ngapa-ngapain? Hmm. Intinya, kalau nggak ngapa-ngapain saat malam hari, dipakai bubu aja ya, Nabs. Biar nggak bangun kesiangan. Hee
5. Terlalu fanatik pada malam hari
Ada beberapa orang yang hanya mendamba malam hari. Dan nggak bisa kerja kalau nggak malam hari. Biasanya sih, mahasiswa-mahasiswa yang idealis gitu. Hehe
Nah, kalau sudah gitu, pasti pola hidupnya pun berubah. Mereka lebih hidup di malam hari. Sehingga, saat yang lain sudah pada bangun, dia malah baru mau berangkat tidur. Dampaknya, bangun kesiangan deh.
Nabs, itu 5 alasan kenapa kita sering bangun kesiangan. Meski terkesan keren dan asyik, kebiasaan tidur terlalu malam atau pagi kurang bagus buat pola hidup lho, Nabs. Sebab, berdampak pada produktivitas.
Mulai membiasakan bangun pagi yuk, Nabs. Biar jodohnya nggak dipatok ayam. Hee ~