Bojonegoro memiliki beragam oleh-oleh khas. Diantaranya salak dari Desa Wedi, Kecamatan Kapas. Desa Wedi memang sudah dikenal sebagai penghasil salak berkualitas dari Bojonegoro. Namun, tak hanya buahnya saja yang bisa dijadikan oleh-oleh dari Bojonegoro.
Ada beberapa inovasi buah salak yang berhasil diciptakan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Restu Mujtaba di Desa Wedi. Rumiyati atau lebih dikenal dengan Bunda Arum menjadi pencetus usaha Berbasis UMKM yang berdiri sejak 2017 ini.
Nabs, usaha pengolahan buah salak dari Desa Wedi ini cukup menjanjikan lho. Sejumlah inovasi dari buah salak berhasil dibuat oleh Bunda Arum bersama warga Desa Wedi lainnya.
Berikut ini 5 olahan buah salak dari Desa Wedi yang bisa kamu coba dan beli sebagai oleh-oleh khas Bojonegoro.
1. Kurma Salak

Ini kurma atau salak? Dua buah jadi satu? Jangan bingung, Nabs. Kurma salak yang dimaksud adalah olahan salak yang dibuat menyerupai kurma. Buah salak diproses sedemikian rupa hingga bentuknya menyerupai kurma.
Untuk membuatnya, buah salak diberi gula merah yang cukup banyak. Kemudian direbus selama beberapa jam hingga gula merah menyatu dengan buah salak. Warna, bentuk dan teksturnya memang sama persis dengan kurma. Menurut Bunda Arum, kurma salak adalah produk terlaris yang jadi favorit pembeli.
2. Dodol Salak

Olahan berikutnya adalah dodol salak. Bentuk dan tekstur dodol salak ini tak terlalu berbeda dengan dodol lain. Yang paling membedakan, tentu saja, rasa salak teramat khas. Cita rasa salak wedi begitu terasa pada dodol salak ini.
Proses pembuatan dodol salak sendiri tak terlalu rumit. Santan kental direbus bersama dengan gula merah dan buah salak yang sudah dihancurkan dengan blender. Campuran tersebut kemudian terus diaduk selama beberapa jam hingga akhirnya siap dicetak.
3. Molen Salak

Inovasi terus dimunculkan oleh Pokdarwis Desa Wedi. Dalam mengolah salak. Yang terbaru, olahan molen salak. Molen yang sebelumnya identik pisang, mampu diubah dan dimodif Pokdarwis Desa Wedi jadi molen salak. Keren ya, Nabs.
Proses pembuatan molen salak ini cukup mudah. Pertama, kurma salak yang sudah matang disiapkan sebagai isian. Kemudian, disiapkan adonan tepung sebagai kulitnya. Kurma salak kemudian dibungkus dengan adonan tepung yang sudah disiapkan. Lalu digoreng hingga matang.
4. Sirup Salak

Pokdarwis Desa Wedi juga berhasil membuat olahan sirup salak. Sirup ini punya rasa salak yang cukup pekat dan khas. Untuk saat ini, produk sirup salak ini bisa dibeli ketika ada pesanan. Jadi, sirup salak tak selalu tersedia. Biasanya, Bunda Arum mendapatkan banyak pesanan sirup salak jelang lebaran.
Bunda Arum sendiri melakukan beberapa kali percobaan untuk bisa menghasilkan sirup salak. Sampai saat ini, Bunda Arum masih ingin menyempurnakan olahan sirup salak miliknya agar sesuai dengan selera konsumen.
5. Madu Mongso Salak

Madu mongso adalah makanan khas Jawa Timur. Jajanan ini punya ciri khas rasa yang super manis dan tekstur mirip dodol, dengan parutan kelapa yang kentara. UMKM pimpinan Bunda Arum pun mencoba melakukan inovasi dengan membuat madu mongso dengan bahan utama buah salak.
Madu mongso salak ini punya rasa yang khas. Aroma dan rasa salak sangat dominan pada jajanan ini. Untuk membuatnya, Bunda Arum mencampur beras ketan, parutan kelapa dan juga buah salak yang sudah dihaluskan. Bahan-bahan tersebut dimasak hingga siap dicetak menjadi madu mongso.
Itu tadi Nabs, 5 olahan buah salak dari Desa Wedi yang bisa dicoba. Gimana, tertarik? Kalau tertarik dan penasaran ingin coba, langsung saja datang ke Desa Wedi, Kecamatan Kapas, Bojonegoro.