Selain memiliki banyak kuliner khas dan tempat-tempat wisata yang menarik. Masyarakat Bojonegoro juga menggunakan istilah yang kadang membikin bingung mereka yang tidak paham.
Terutama, saat istilah tersebut dipakai di luar kota. Mereka yang pernah kuliah di luar kota ataupun mereka yang pernah bekerja di luar kota, pasti pernah mengalami momen lucu ketika lawan bicara tidak paham dengan apa yang dibicarakan.
Nah, Nabs. Istilah-istilah apa saja sih yang menjadi istilah khas Bojonegoro tapi kerap membikin bingung mereka yang tidak paham? Berikut 5 istilah khas Bojonegoro yang harus kamu ketahui.
1. Ndahneyo (andai saja)
Ndahneyo menjadi istilah yang sangat sering diucapkan masyarakat Bojonegoro. Ndahneyo sendiri, jika di-Bahasa Indonesia-kan menjadi andai saja. Ndahneyo bro, aku sida karo cahe, mesti saiki wes tenang (andai saja bro, aku jadi sama dia, pasti sekarang sudah tenang)
2. Trocoh (bocor)
Trocoh berarti bocor. Istilah tersebut sering digunakan saat menunjukkan ada bagian genting yang bocor di kala hujan. Awas Dhe, gentinge trocoh. Andek mrene lo (awas Dhe, gentingnya bocor. Agak ke sini lo). Kata trocoh kerap membikin orang bingung karena sepintas mirip bahasa dari planet Namek.
3. Nglempoh (duduk kelesotan)
Aja nglempoh, kathokem ngko rusoh ( jangan duduk kelesotan, nanti celanamu kotor). Nglempoh, jika dibahasakan Indonesia, berarti duduk kelesotan. Masyarakat Bojonegoro masih sangat sering menggunakan istilah ini. Terutama digunakan orangtua untuk menasehati anaknya agar tidak duduk sembarangan.
4. Nggethu (tekun)
Nggethu berarti tekun. Atau sungguh-sungguh. Baik dalam urusan belajar, kerja atau yang lain. Kue nak nyekel hape kok nggethu tenan, ndue pacar piye? (kamu kalau pegang ponsel kok sungguh-sungguh banget, punya pacar apa?)
5. Biayakan (banyak tingkah)
Biayakan, bedigasan atau pethakilan memiliki arti sama: kebanyakan tingkah. Istilah-istilah ini menggambarkan seseorang yang kebanyakan polah. Dadi cah lanang aja biayakan, ndang kei kepastian ben gak bingung (jadi lelaki jangan kebanyakan tingkah, segera beri kepastian biar nggak bingung).
5 istilah itu, Nabsky, sampai sekarang masih sering dipakai masyarakat Bojonegoro untuk menyampaikan pesan dan mengungkapkan maksud atau tujuan tertentu.