Berikut 5 tokoh HAM yang patut diteladani. Siapa tahu kamu jadi tokoh-tokoh pejuang HAM Indonesia di masa yang akan datang.
Nabs, Hari Hak Asasi Manusia (HAM) diperingati tiap tahun oleh banyak negara di seluruh dunia. Sebagai hari resmi perayaan Kaum Humanis, ia diperingati tiap tanggal 10 Desember. Ini dinyatakan secara resmi oleh International Humanist and Ethical Union (IHEU).
Tahu nggak, Nabs, tanggal tersebut bertepatan dengan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia pada 10 Desember 1948. Peringatan Hari HAM Sedunia kemudian dirayakan sejak 1950 hingga saat ini. Nabs, HAM tidak hanya dimiliki dan diperjuangkan individu lho. Tapi harus dibela dan ditegakkan bersama-sama.
Agar kamu peka HAM, berikut 5 tokoh pejuang HAM asal Indonesia—sejak zaman pra-kemerdekaan hingga era kontemporer— yang wajib kita teladani versi Jurnaba.co
1. Yap Thiam Hien
Dia salah satu tokoh di bidang hukum cukup legendaris. Bahkan sejak awal kemerdekaan Republik Indonesia. Yap lahir di Kuta Raja, Aceh, pada 25 Mei 1913. Setelah menyelesaikan studinya di Universitas Leiden Belanda, Yap kembali ke Indonesia dan mulai aktif dalam upaya penegakan hukum.
Salah satu langkah kontroversialnya adalah penolakan pemberlakukan kembali UUD 1945, pada sidang Konstituante 12 Mei 1959. Yap melihat terdapat bibit otoritarianisme dalam UUD 1945.
Sebab salah satu poin UUD 1945 memungkinkan Soekarno berkuasa dalam jangka waktu lama dan berpotensi merebut kebebasan dan HAM. Nabs, Yap dikenal sebagai advokat yang membela bukan untuk menang, melainkan membela untuk kemanusiaan.
2. Abdurrahman Wahid
Abdurrahman Wahid lebih akrab disapa Gus Dur. Presiden ke-4 Republik Indonesia itu lahir di Jombang, 7 September 1940. Kita semua tentu setuju, Gus Dur dinyatakan sebagai presiden yang paling vokal dalam penegakan HAM.
Tujuan utama yang ingin diraih Gus Dur adalah terciptanya perdamaian. Damai dalam hal ini adalah dihapuskannya kekerasan, laku diskriminatif, dan tindakan intoleran. Nabs, ini bisa kita telusuri dari kebijakan-kebijakan selama Gus Dur menjabat.
Selain kembali mengangkat dan menyelesaikan kasus yang ditangani secara represif untuk diselesaikan secara damai, Gus Dur juga mengakomodasi aliran kepercayaan dan masyarakat minoritas di Indonesia.
3. Munir Said Thalib
Munir salah satu tokoh pejuang HAM dari jalur hukum. Dia lahir di Batu 8 Desember 1965. Selain aktif dalam membela kasus HAM melalui LBH. Dia juga mendirikan Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS). Melalui komisi ini, Munir melakukan pengusutan kasus hilangnya orang pasca runtuhnya orde baru.
Munir mendapat berbagai penghargaan. Diantaranya Right Livelihood Award untuk promosi HAM, dinobatkan sebagai Leader for The Millennium dari Asia Week pada 2000, dan An Honourable Mention of The 2000 UNESCO Madanjeet Singh Prize atas usahanya mempromosikan toleransi dan anti kekerasan.
Kasus pembunuhan yang menimpanya pada 2004, sampai saat ini masih jadi misteri. Kasus ini juga menjadi sorotan tokoh-tokoh pejuang HAM lainnya. Hanya raga Munir yang terbunuh, semangat juang dan keberaniannya masih menjadi inspirasi. Sebab ia ada dan terus berganda.
4. Adnan Buyung Nasution
Adnan Buyung Nasution adalah advokat yang lahir di Batavia — saat ini disebut Jakarta— pada 20 Juli 1934. Buyung merupakan tokoh pendiri Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Buyung membentuk LBHI untuk memberi bantuan hukum bagi orang miskin.
Buyung menekankan advokasi dan pendampingan hukum terhadap korban ketimpangan ekonomi, sosial, dan pelanggaran HAM. Dapat dilihat bahwa Buyung memang berfokus pada agenda membela kelompok-kelompok rentan. Kedekatan dan perjuangan Buyung di bidang HAM terinspirasi sang ayah.
5. Asmara Nababan
Lahir di Siborong-borong, Tapanuli Utara pada 2 September 1946, Asmara merupakan Sekjen Komnas HAM pada 1993-1998. Dia dikenal sebagai pejuang HAM yang berkomitmen dan konsisten. Dia mendirikan Pusat Riset Demokrasi, bahkan dalam keadaan sakit. Asmara sangat vokal memperjuangkan kasus Munir.
Di bawah kepemimpinannya, Komnas HAM sangat produktif menginvestigasi kasus HAM. Sejak 1998, Komnas HAM aktif melibatkan orang-orang luar hingga NGO untuk terlibat berbagai investigasi seperti KPP Timor-Timor. Bahkan nih, Nabs, dia juga melibatkan Todung Mulya Lubis dan Munir pada kegiatan investigasinya.
Nah, itu dia Nabs, 5 tokoh HAM yang patut kita teladani. Jadi, yuk memantaskan diri menjadi tokoh-tokoh pejuang HAM Indonesia di masa yang akan datang.
Pertamakali diposting 10 Desember 2018
Comments 1