CEO Persibo Bojonegoro, Abdulloh Umar menganggap hukuman yang diberikan Komisi Disiplin PSSI Jatim terhadap Persibo amat berat dan tidak adil. Karena itu, pihaknya mantap memilih jalur banding.
“Kita akan lakukan banding. Sangat keberatan. Kita akan banding,” kata Abdulloh Umar dikonfirmasi Jurnaba.co (9/10/2019) malam.
Umar menyayangkan hukuman Komdis PSSI Jatim. Selain janggal juga amat berat. Umar khawatir jika kultur buruk seperti ini diteruskan, sepakbola Indonesia tak akan menemui kata maju.
Kejadian di Stadion Anjuk Ladang pada Sabtu (5/10/2019), ditengarai sebagai sebab pemberian hukuman atas Persibo. Pada laga mempertemukan Nganjuk Ladang FC vs Persibo tersebut, sempat terjadi kericuhan.
Penyebabnya, sejak menit awal, sikap wasit dinilai berat sepihak. Puncaknya, saat seharusnya Persibo mendapat hadiah penalti, wasit justru meneruskan pertandingan. Suporter pun muntab.
Para pendukung Persibo tersebut merangsek ke lapangan dan merusak sejumlah fasilitas stadion utama Kabupaten Nganjuk tersebut. Musabab itu, Persibo dianggap melanggar Pasal 57 dan Pasal 70 kode disiplin PSSI.
Umar menanggapi keberatan keputusan tersebut. Selain dinilai banyak catatan yang mengganjal selama pertandingan, keputusan tersebut juga sangat tidak adil. Sebab, respon suporter dipicu keburukan wasit.
Umar mengatakan, pada laga tersebut, jelas-jelas Panpel tidak siap. Selain minim pengamanan, lapangan yang dipakai juga kurang layak. Panpel harusnya bisa mempersiapkan pertandingan dengan baik dan maksimal. Bahkan, dia heran, kok bisa-bisanya motor bisa masuk lapangan.
“Laga itu Panpel juga tidak memenuhi standar. Masak motor bisa masuk ke lapangan.” Katanya.
Puncak kericuhan akibat pelanggaran di kotak penalti yang diabaikan begitu saja, juga menjadi akumulasi kekecewaan suporter karena sejak awal pertandingan, wasit selalu berat sebelah. Alhasil, para suporter langsung merangsek ke lapangan.
“Kalau wasit gitu terus, ya mana mungkin bisa maju,” imbuhnya.
Lebih jauh Umar menjelaskan, setelah melakukan diskusi dan rapat bersama berbagai pihak, dia tahu jika memang wasit kurang netral. Itu bukan tanpa alasan. Komisi pengawas wasit pun mengatakan jika seharusnya Persibo mendapat penalti.
“Komisi pengawas wasit saja mengatakan jika seharusnya Persibo mendapat penalti. Itu berdasar pernyataan pengawas wasit M. Purwanto.” Ucapnya.
Meski sempat menyayangkan, Umar mengatakan jika suporter Persibo tidak sepenuhnya salah. Sebab, reaksinya dipicu ulah wasit yang tidak adil sejak awal laga berjalan.
Suporter Persibo masuk ke lapangan karena tidak puas. Timbunan kekecewaan itulah yang menyebabkan kericuhan. Menurutnya, wasit jelas-jelas kontra produktif dan tidak adil. Sehingga suporter protes.
“Tentu mengimbau agar suporter tidak mengulangi tindakan seperti itu. Kita banding. Tidak sepenuhnya kesalahan Persibo.” pungkasnya.
Banding memang diperlukan untuk meringankan hukuman yang diberikan Komdis PSSI Jatim kepada Persibo. Upaya tersebut jadi langkah yang sangat tepat untuk menegakkan keadilan yang sebenar-benarnya.