Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Figur

Agung Ridduwan dan Bagaimana Semangat Literasi Tersampaikan pada Anak

Bakti Suryo by Bakti Suryo
05/01/2019
in Figur
Agung Ridduwan dan Bagaimana Semangat Literasi Tersampaikan pada Anak
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Agung Ridduwan adalah pemuda asal Bojonegoro yang menggelorakan semangat literasi pada anak-anak. Lewat berbagai cara nyeleneh, Agung mampu selami dunia anak demi sampaikan budaya membaca dan menulis.

“Baca gratis! Baca gratis!”. Teriakan itu kerap terdengar saat CFD minggu pagi di sudut Alun-alun Kota Bojonegoro. Sebuah becak melintas dengan tumpukan buku di bagian depannya. Pengayuh becak itu kembali berteriak sembari menggunakan corong kertas ibarat pengeras suara.

“Baca gratis! Membaca di Perpus Gatda, gratis!” teriak pengayuh becak itu lagi.

Siapa yang tak kenal pemuda pengayuh becak itu? Masyarakat yang sering mengunjungi alun-alun di pagi hari pasti mengenalnya. Sosok di atas kendaraan roda 3 itu adalah Agung Ridduwan.

Agung merupakan penggagas dari Perpus Gatda, perpustakaan keliling dengan menggunakan becak. Perpus Gatda adalah singkatan dari Perpustakaan Semangat Muda.

Pemuda bernama lengkap Ridduwan Agung Asmaka ini mengaku terinspirasi dari sosok John Wood, penulis buku Room to Read. Dari situ, Agung tergerak meningkatkan minat baca anak-anak dengan membuat perpustakaan sendiri.

Konsep perpustakaan keliling dia dapatkan dari internet ketika membaca tentang Taman Baca Mahanani yang berada di Mojoroto, Kota Kediri. Kemudian, dia mendirikan Perpus Gatda pada 15 Maret 2015.

“Kebetulan ada becak bapak yang nganggur, terus ya saya manfaatkan untuk bikin perpus.” kata Agung.

Setiap Minggu pagi, Agung melapakkan buku-bukunya di CFD Alun-alun Bojonegoro. Mulai pukul 6 pagi dia berkeliling sambil berteriak mengajak masyarakat untuk membaca buku.

Setelah itu, Agung membuka lapaknya di sudut Alun-alun bagian Barat, sekitar depan Masjid Darussalam Bojonegoro.

Buku di perpustakaan keliling miliknya boleh dibaca di tempat atau dipinjam untuk dibawa pulang. Jika ingin meminjam buku, cukup dengan membayar dengan sampah botol plastik atau sampah lainnya.

Selain mendirikan Perpus Gatda, pria kelahiran 29 Desember 1994 ini juga menggagas Les Basa, singkatan dari Les Bayar Sampah. Ada sekitar 30 – 40 anak yang ikut belajar di Les Basa.

Kebanyakan dari mereka, berusia pra sekolah hingga SMP. Setiap minggu sore, Agung mengajar anak didiknya di lahan Kuburan Kristen Desa Ngrowo, Bojonegoro.

“Les ini terjadwal 1 minggu sekali. Setiap mau les, saya jemput anak-anak ke rumahnya satu per satu.” imbuh Agung.

Pada awalnya, Les Basa ini dia giatkan di rumahnya sendiri. Lama-kelamaan, rumahnya penuh dengan barang bekas. Sempat Agung mengganti bayaran berupa barang bekas dengan uang Rp 500.

Tapi, Agung merasa tidak tenang jika harus dibayar dengan uang. Akhirnya, dia mendapatkan tempat di area kuburan itu untuk tempat mengajar les.

Di Les Basa ini, Agung mengajar matematika kepada anak-anak peserta didiknya. Hal ini sesuai dengan kemampuan pria yang sedang kuliah semester akhir di jurusan matematika.

Selain pelajaran matematika, dia juga memberikan motivasi dan arahan kepada anak-anak melalui cerita dan mendongeng.

Tak jarang pula, Agung mengajak anak-anak Les Basa bermain dan belajar seperti baca puisi, bermusik, menyanyi, pantomim, wayangan dan sebagainya.

“Salah satu (anak-anak Les Basa), pernah jadi lulusan UN terbaik di sekolahnya dan diterima di SMP favorit.” ujar Agung.

Apresiasi dari Andi F. Noya

Selama ini, sosok yang akrab dengan anak-anak ini memang selalu aktif dalam kegiatan sosial, khususnya di bidang literasi. Pernah beberapa kali dia diundang untuk menjadi pengisi acara di seminar inspiratif.

Bahkan, dia pernah diundang dalam kegitaan sosial di Kediri, Jogja, Jember, Jakarta dan Sumba Timur.

View this post on Instagram

Alhamdulillah, @perpus_gatda dapat Semangat dari Pak @andyscorner_official yang ada di @kickandyshow . dikirimi Video nya oleh @putrizakiasalsabila Semoga Saja, Pada Suatu Hari kak Agung Ridwan bisa Berkolaborasi dengan Pak Andi Noya & Kick Andy di acaranya maupun di acaranya Perpus GatDa, Les BaSa & Sanggar GatDa dll.. Aaamiin.. makasih banget utk putri yg sudah memberitahu p.andi noya tentang kisah perpus gatda, les basa, sanggar gatda dan apa yg kami lakukan bersama anak². Makasih banyak Pak Andi Noya Makasih banyak utk Buk e, Pak e, Keluarga, Teman², Sahabat², Bapak ibu Guru sekolah, Ngaji, Dosen nya kak agung., Relawan², Donatur², langganan baca buku, langganan pinjam buku, Murid² Perpus GatDa, Les BaSa, Sanggar GatDa, Semangat Muda, Semangat Terus.. Berbagi Itu Indah, Apalagi Rame² malah mantab jiwa NaSep (Nekad Seru Poll) #perpusgatda #lesbasa #sanggargatda #perpusbecakkelilinggatda #semangatmuda #semangat #muda #relawangatda #literasianak #literasi #anakanak #duniaanak #worldkids #worldkid #world #worldchildren #worldchildrens #literasi #buku #pinjambuku #bacabuku #gemarmembaca #bayarsampah

A post shared by Perpus_GatDa (@perpus_gatda) on Dec 8, 2018 at 8:43am PST

Nabs, apa yang sudah dilakukan Agung selama ini mendapatkan apresiasi dari presenter TV terkenal, Andi F. Noya lho. Presenter acara TV yang juga duta baca nasional tersebut memuji perjuangan Agung dalam meningkatkan budaya literasi pada anak-anak.

Lewat video pendek, Andi F. Noya memberikan apresiasinya kepada Agung Riduwan. Tak lupa, Andi F. Noya berpesan agar Agung terus bersemangat dan kuat menghadapi segala tantangan yang ada.

“Setiap langkah yang kita lakukan pasti ada halangan, untuk itu jangan pernah menyerah. Tetap semangat, semangat anak muda,” ujar Andi F. Noya.

Berbagai macam halangan memang dihadapi Agung dalam melakukan kegiatannya. Namun, dengan semangat pantang menyerah, Agung terus melaju untuk tingkatkan budaya literasi di kalangan anak-anak Bojonegoro.

Apa yang dilakukan Agung Ridduwan ini patut jadi inspirasi bagi banyak orang. Dengan ketulusan hati dan semangat tak kenal lelah, Agung mampu menggerakkan anak-anak di lingkungannya untuk lakukan perihal positif.

Tags: Agung RIdduanLiterasi Bojonegoro

BERITA MENARIK LAINNYA

Menjadi Manusia Beragama: Pelajaran Kesembilan Ahmad Dahlan
Figur

Menjadi Manusia Beragama: Pelajaran Kesembilan Ahmad Dahlan

03/05/2022
Cara Belajar Ilmu Pengetahuan: Pelajaran Ketujuh dari Ahmad Dahlan
Figur

Cara Belajar Ilmu Pengetahuan: Pelajaran Ketujuh dari Ahmad Dahlan

17/04/2022
Teladan Seorang Pemimpin: Pelajaran Keenam dari Ahmad Dahlan
Figur

Teladan Seorang Pemimpin: Pelajaran Keenam dari Ahmad Dahlan

14/04/2022

REKOMENDASI

Hiperrealitas Norma dalam Film KKN Desa Penari

Hiperrealitas Norma dalam Film KKN Desa Penari

17/05/2022
Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan

Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan

16/05/2022
Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah

Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah

15/05/2022
MotoGP Mandalika dan Dampak Positif Bagi Perekonomian NTB

MotoGP Mandalika dan Dampak Positif Bagi Perekonomian NTB

14/05/2022
Cegah Pungli dan Gratifikasi, Bapenda Bojonegoro mulai Terapkan Cashless

Cegah Pungli dan Gratifikasi, Bapenda Bojonegoro mulai Terapkan Cashless

14/05/2022
Serba Serbi Akhir Ramadhan Hingga Awal Lebaran

Serba Serbi Akhir Ramadhan Hingga Awal Lebaran

13/05/2022

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved