Ari Lasso merupakan penyanyi terbaik yang dimiliki Indonesia. Ia menuai banyak kesuksesan bersama Dewa 19 dan juga saat bersolo karir. Tapi kamu tahu nggak Nabs, kalau Ari Lasso itu punya kenangan historis dengan Bojonegoro?
Oh, masih ada. Belenggu ruang cinta.
Meresap kini di dinding zaman.
Mencoba-coba kikis naluri.
Agitasi murahan yang ada lagi.
Mohon acuhkan. Palingkan muka.
Baladewa tahun 90-an tentu tak asing dengan penggalan lirik di atas. Sebuah lagu yang kerap hadir, dibawakan band-band peserta festival musik era 90-an. Lagu bernuansa rock alternative ini berjudul Cukup Siti Nurbaya.
Musikalitas dan lirik dari lagu Dewa 19 tentu tak terbantahkan untuk dapat menduduki jajaran lagu terbaik sepanjang masa. Namun, ada satu faktor yang menjadi penyempurna dari lagu ini. Yes, Nabs, penyempurna lagu ini adalah suara epic dari sang vokalis aslinya, Ari Lasso.
Tak ada yang bisa menyanyikan lagu Cukup Siti Nurbaya, sebaik Ari Lasso. Baladewa cult nineties seperti saya mungkin akan berpendapat sama. Nuansa vokal yang tinggi dan jernih milik Alass–sapaan Ari Lasso tak tertandingi ketika berpadu dengan distorsi rock pada lagu ini.
Nabsky, sebagai seorang Baladewa tentu kenal dong dengan Ari Lasso. Pria bernama lengkap Ari Bernardus Lasso ini adalah lead vokalis pertama Dewa 19. Sebelumnya memang Ahmad Dhani pernah menjadi lead vokalis. Namun, semenjak Dewa 19 mulai menelurkan album pada tahun 1992, posisi lead vokalis telah digantikan oleh Ari Lasso.
Ari Lasso lahir di Madiun pada 17 Januari 1973. Bersama Dewa19, pria yang gemar membaca buku ini, sempat merilis 4 album sebelum akhirnya keluar dari Dewa19 pada 1997. Ia lalu memutuskan untuk bersolo karir di tahun 2001 dan merilis 6 album dan beberapa single.
Sempat beberapa kali terpuruk, Ari Lasso mengaku mendapat pelajaran yang begitu berharga. Dalam suatu wawancara di acara talk show televisi, ia mengungkapkan jika kenangan akan kebahagiaan bersama keluarga yang mendorongnya untuk bangkit.
“Tumbuh dalam keluarga yang cukup bahagia, itu menjadi memori yang tertanam cukup kuat di ingatan saya. Jadi ketika saya salah jalan, saya akan berusaha untuk meraih kebahagiaan itu lagi.” ungkap Ari dalam suatu talk show.
Selama bersolo karir, Ari Lasso terbilang cukup sukses. Karakter vokal yang kuat dan akrab di telinga, selalu memiliki tempat tersendiri di hati para fans. Bahkan Ari Lasso mempunyai kelompok penggemar tersendiri yang biasa ia sebut dengan wong alass juga goodfellas.
Selain berkarakter kuat, vokal Ari Lasso juga konsisten. Dari awal 90-an hingga sekarang vokal Ari tidak banyak berbeda. Nada-nada tinggi dapat dijangkaunya dengan mudah. Bahkan, kini vokal Ari lebih terkontrol dalam menyanyikan lagu. Ini terlihat ketika ia mengadakan konser di Bojonegoro 2017 silam.
Ari Lasso dan Bojonegoro memiliki keakraban tersendiri. Sebab, di tahun 1983-1985, Ari pernah tinggal di Bojonegoro. Beberapa tahun masa kecilnya Ia habiskan di kota Ledre.
Saat itu, ia tinggal di jalan Sawunggaling, kecamatan kota Bojonegoro. Ari Lasso juga sempat bersekolah di SDN Kadipaten 2 Bojonegoro. Saat menggelar konser di Bojonegoro 2017 silam, Ari sempat mengungkapkan tentang kenangannya tinggal di Bojonegoro.
Ia masih hapal dengan tempat-tempat ikonik di Bojonegoro tempo dulu macam Bioskop Pakri dan Toko Buku Nusantara.
Salah satu tetangga Ari Lasso di Bojonegoro adalah Ganden. Ia menceritakan bahwa Ari Lasso memang pernah tinggal di Bojonegoro. Namun, Ganden lebih dekat dengan kakak Ari Lasso.
“Ya, Ari Lasso dulu rumahnya depan rumah saya situ. Tapi saya akrab sama kakaknya, karena kalau sama Ari umurnya jauh.” ungkap Ganden yang pernah bertetangga dengan Ari Lasso.
Setelah 2 tahun tinggal di Bojonegoro, Ari Lasso bersama keluarganya pindah ke Surabaya. Di Surabaya, Ari Lasso kemudian mulai mengenal dunia musik dan bertemu dengan para personel Dewa 19 yang lain. Sisanya adalah sejarah.
Kenangan Ari Lasso di Bojonegoro menjadi cerita dan memori yang sangat menarik. Ari Lasso yang sudah populer aja tetap bangga pernah tinggal di Bojonegoro. Masa kamu enggak, Nabs? Xixixi