Tahfidzul Quran dan Program Sains, jadi pilar utama falsafah pendidikan di Ponpes Arridwan Almaliky. Program ini bertujuan agar peserta didik jadi insan yang kokoh spiritual dan matang intelektual.
Ponpes Arridwan Almaliky tak hanya masyhur sebagai pesantren Tahfidzul Quran dengan sanad musalsal. Tapi juga identik Program Sains yang jadi pilar utama falsafah pendidikannya. Ini merupakan inovasi agar kelak, para santri hamilul Quran memiliki skill hidup di tengah-tengah masyarakat.
Hal ini membuat kamu Makin Tahu Indonesia. Bahwa di sudut negara Indonesia, tepatnya di Kota Bojonegoro, Jawa Timur, terdapat sekolah dan pondok pesantren yang mengombinasikan edukasi umum dengan tahfidzil Quran secara ideal.
Ponpes Arridwan Almaliky merupakan markazul huffadz, ruang teduh bagi para penghafal Quran. Di saat yang sama, juga jadi tempat belajar ilmu pengetahuan umum, sebagai bekal hidup bermasyarakat pasca lulus dari pondok pesantren.
Arridwan Almaliky merupakan pondok pesantren alumni Abuya Sayyid Abbas Almaliky (adik kandung Abuya Sayyid Muhammad Almaliky), Makkah Al Mukaromah. Ini alasan nisbat Almaliky, dalam nama Arridwan Almaliky.
Pengasuh Arridwan Almaliky, KH Tsalis Dhuha Ridlwan, merupakan santri langsung Abuya Sayyid Abbas Almaliky Makkah. Sepasca lulus dari Makkah, beliau mengasuh Ponpes Arridwan Almaliky atas izin dari sang guru.
Selain mengadakan pendidikan Diniyah Salafiyah berbasis Ahlusunnah wal Jamaah, Ponpes Arridwan Almaliky juga mengadakan pendidikan umum. Yakni, pendidikan setingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan setingkat Madrasah Aliyah (MA), yang bernama MTs Sains Quran Arridwan dan MA Sains Quran Arridwan.
MTs Sains Quran Arridwan dan MA Sains Quran Arridwan, merupakan unit-unit pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan Markaz Ridwan Romly Almaliky (Ponpes Arridwan Almaliky) Bojonegoro.
Selain fokus pada pendidikan Tahfidzul Quran, Arridwan Almaliky juga menjadikan Sains sebagai falsafah pendidikannya. Sains di sini, tak sekadar dimaknai sebagai bidang ilmu eksakta. Lebih dari itu, Sains jadi falsafah utama dalam kegiatan belajar mengajar di Ponpes Arridwan Almaliky.
Sains bukan sekadar nama dan slogan. Tapi implementasi (pelaksanaan) dari visi-misi lembaga, yang menyublim pada kurikulum, dan mengakar tradisi dalam proses belajar mengajar di Ponpes Arridwan Almaliky. Sains merupakan 4 pilar utama kegiatan belajar mengajar di Ponpes Arridwan Almaliky.
Keempat pilar tersebut adalah: (S)mart Tahfidzul Quran, (A)daptable Softskill, (IN) telectual Outlook, dan (S)piritual Oriented. Empat pilar ini, bertujuan agar para peserta didik jadi insan yang kokoh spiritual dan matang intelektual.
Empat pilar ini juga jadi landasan kegiatan belajar mengajar di Arridwan Almaliky. Berikut ini penjabaran dari empat pilar Program Sains Arridwan Almaliky tersebut:
Smart Tahfidzil Quran
Sebagai program primer dan paling utama, tahfidzil quran diajarkan secara edukatif dan efektif. Melalui tradisi santri arridwan sahabat quran (sansaqa), para santri tak hanya diajak menghafal, tapi juga bersahabat dan dekat dengan Quran. Sehingga, proses menjadi penghafal Quran terasa menyenangkan. Terlebih, para pengajar adalah alumni pesantren dengan sanad yang jelas.
Adaptable Softskill
Usia MTs/MA, merupakan fase menuju kemandirian hidup. Di sini, para santri disediakan banyak keahlian melalui bermacam opsi ekstrakurikuler berbasis praktik (praktis). Selain keahlian praktis, para santri juga diajak mentradisikan sikap toleran, telaten, dan sabar. Sehingga kelak, mudah beradaptasi pada berbagai macam kondisi hidup bermasyarakat.
Intelectual Outlook
Para santri diperkenalkan pada tradisi intelektual sejak dini melalui proses membaca dan melakukan observasi. Perpustakaan jadi pusat studi yang selalu dihidupkan dengan berbagai kegiatan literasi. Kelak, sebelum lulus, para santri juga didorong bisa berkarya, baik berupa buku, ataupun kreasi lainnya.
Spiritual Oriented
Selain cakap intelektual, santri juga memiliki kematangan spiritual. Melalui program Diniyah Salafiyah, para santri juga diajak Tafaquh Fiddin dan mengaji kitab klasik karya para ulama Aswaja. Sehingga kelak, mereka jadi figur berilmu manfaat, pandai bermasyarakat, dan tetap berpegang pada syariat.
Kekokohan spiritual dan kematangan intelektual jadi tantangan utama dunia pendidikan, di tengah derasnya gempuran disrupsi teknologi. Karena itu, kematangan intelektual saja tak cukup. Butuh kokohnya sisi spiritual sebagai penyeimbang hidup.
Arridwan Almaliky memadukan antara konsep umum dan diniyah dalam Madrasah Tahfidz dan Sekolah Sains di satu tempat. Sehingga, selain menjadi Hamilul Quran, para santri Arridwan juga punya kemampuan di bidang pengetahuan umum.