Bazar buku yang biasa diadakan di Bojonegoro tak hanya bertujuan mengeruk keuntungan materi semata. Bazar buku juga dijadikan sebagai sarana meningkatan budaya literasi masyarakat Indonesia yang terbilang rendah.
Penelitian yang dilakukan Program for International Student Assesment (PISA) menunjukkan minat baca di Indonesia lebih rendah dari negara ASEAN lain seperti Vietnam dan Singapura.
Rendahnya minat baca masyarakat membuat Pemerintah Indonesia membuat sejumlah program. Satu di antara contohnya adalah Gerakan Literasi Nasional atau GLN. Tujuannya, tentu untuk meningkatkan budaya literasi di Indonesia.
Ada banyak cara meningkatkan budaya literasi. Tak harus selalu mengandalkan pemerintah. Kemasannya pun bermacam-macam. Bisa mengadakan kegiatan menyenangkan seperti Ngaostik di Bojonegoro. Atau bisa juga dengan pameran atau bazar buku seperti yang dilakukan oleh distributor buku asal Jepara, Mitra Global.
Mitra Global secara rutin melakukan roadshow ke berbagai daerah. Terutama di daerah Jawa yang tidak memiliki toko buku besar. Mitra Global memiliki dua tujuan yang bersamaan. Yakni berdagang buku, sekaligus berupaya untuk mendorong tingkat melek literasi di daerah-daerah.
Konsep berdagang buku secara roadshow ini terbilang lebih efektif dibanding membuka toko fisik. Karena dengan roadshow, buku-buku dapat langsung diakses oleh masyarakat di daerah. Penjualan buku juga bisa terjadi dalam waktu yang relatif singkat.
Much. Bahrudin selaku pengelola Mitra Global mengatakan bahwa untuk melaksanakan roadshow ini dibutuhkan tiga tim dengan tugas masing-masing. Tim pertama adalah untuk survey kota, termasuk lokasi yang akan digunakan pameran buku. Survey lokasi ini bertujuan untuk menentukan seberapa banyak buku yang dibawa.
Tim kedua adalah tim perlengkapan dan pemasangan banner iklan. Sebab saat ini, Mitra Global hanya menggunakan media banner. Sedangkan tim ketiga bertugas di lokasi ketika pameran berlangsung. Mitra Global telah menjalankan bisnis buku dengan strategi roadshow ini selama kurang lebih tiga tahun.
“Kita melihat kondisi beberapa toko buku yang tutup sebab lambatnya cashflow. Bahkan toko buku sebesar Gramedia juga mulai menjalankan strategi roadshow semacam ini,” terang pria kelahiran Wonosobo, 16 Agustus 1991 ini.

Mitra Global bersama dengan dua distributor lain dari Jogja dan Solo juga menggelar pameran buku di Gedung Islamic Center Bojonegoro. Ribuan buku dipamerkan selama kurang lebih dua pekan. Tak cuma dipamerkan, buku-buku tersebut juga bisa dibeli para pengunjung. Dengan harga yang relatif murah, diharapkan masyarakat, terutama kalangan pelajar bisa menjangkaunya.
Tiga distributor buku ini bekerjasama dan mendatangkan buku dari berbagai macam segmentasi. Mulai dari buku anak-anak, novel, buku yang menunjang pelajaran, maupun buku agama. Harganya pun beragam. Sebab ada juga buku yang diambil dari penerbit buku independen yang menawarkan harga terjangkau.
“Ini pertama kalinya kita bikin pameran buku di Bojonegoro. Sebelumnya kita sudah adakan pameran serupa di Cepu,” ungkap Bachrudin.
Dia juga mengatakan bahwa animo masyarakat Bojonegoro cukup baik. Terbukti dari banyaknya pengunjung yang hadir dan membeli buku. Membahas perihal segmentasi buku yang diminati masyarakat Bojonegoro, Bachrudin menilai bahwa semua segmen buku terjual secara merata.
Tim Jurnaba.co berkesempatan untuk obral-obrol dengan salah satu pengunjung. Tia, pelajar di salah satu SMA negeri di Bojonegoro mengaku tertarik datang ke pameran karena penasaran dengan buku yang dijual dan harganya.
“Ketika melihat banner promosi acara ini, saya tertarik untuk melihat buku apa saja yang dijual. Sekaligus ingin hunting beberapa novel yang sudah diincar sejak lama. Harganya relatif lebih murah dibanding di toko buku. Saya juga membeli buku latihan soal. Sekaligus menunjang persiapan ujian nasional,” ujar Tia.
Tia adalah satu dari sekian banyak masyarakat di daerah yang merasa dimudahkan dalam mengakses buku dengan harga yang terjangkau. Dengan langkah yang sederhana ini, masyarakat jadi lebih dekat dengan buku sebagai jendela ilmu.
Sinergi dari berbagai pihak akan berperan penting dalam upaya untuk meningkatkan minat baca di Indonesia. Semua orang bisa terlibat aktif dalam upaya tersebut. Tidak harus menunggu program atau inisiatif dari pemerintah.
Pameran atau bazar buku bisa jadi alternatif dalam meningkatkan budaya literasi di suatu daerah. Kalau sedang ada pameran buku di Bojonegoro tak ada salahnya untuk mampir. Jangan lupa ajak teman, kerabat, dan keluarga ya, Nabs.