Jelang hari H pencoblosan, kian banyak pejabat menampakan keberpihakan. Terbaru, Bupati Badung Bali, I Nyoman Giri Prasta bagikan selebaran ajakan memilih calon legislatif (caleg) tertentu. Ini menunjukan betapa para pemimpin sedang memainkan peran.
Politisi PDIP yang menjabat bupati sejak 2016 lalu itu, disinyalir nodai hari tenang dengan arahkan masyarakat untuk memilih caleg tertentu. Tentu ini contoh buruk bagi seorang pemimpin daerah.
Dikutip dari Detikbali, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Badung konfirmasi beredarnya selebaran ajakan memilih caleg tertentu, di Kelurahan Kerobokan Kaja, Kuta Utara, Badung. Selebaran itu menampakan nama Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta.
Berdasaran foto surat diterima, seruan ajakan memilih caleg tertentu itu dicetak panjang dengan huruf kapital. Pada judul surat tertulis “Pesan I Nyoman Giri Prasta Bupati Badung-Ingat Tanggal 14 Februari 2024 Datang ke TPS”.
Selebaran itu memuat ajakan memilih calon anggota DPRD kabupaten dari partai tertentu, calon DPRD provinsi, hingga capres dan cawapres. Surat itu juga dibubuhi stempel kepala lingkungan Muding Kelod Kerobokan Kaja, namun tanpa mencantumkan nama ataupun tanda tangan.
I Wayan Semara Cipta, Anggota Bawaslu Badung mengaku, pihaknya menerima laporan selebaran berisi ajakan memilih caleg tertentu pada Pemilu 2024 tersebut. Laporan itu masuk ke WhatsApp Ketua Bawaslu Badung, Putu Hery Indrawan pada Sabtu (10/2/2024) malam.
“Kami sudah klarifikasi ke kepala lingkungan Muding Kelod di kantor Lurah Kerobokan, Minggu kemarin. Selebaran yang hanya berisi stempel tanpa ada nama dan tanda tangan, kepala lingkungan (ngaku) tidak tahu,” kata pria yang akrab disapa Kayun itu.
Selain jadi contoh yang kurang bijak, apa yang dilakukan Bupati Badung Bali ini mengesankan seorang bupati punya kepentingan khusus. Ini jadi rekor buruk bagi bupati yang sudah menjadi pemimpin selama dua periode.
Opini merupakan tanggung jawab penulis.