Kian hari makin beragam barang dirazia. Tak apa jika itu masih selaras dengan peraturan. Misal razia surat dan kelengkapan kendaraan bermotor. Razia video bokep atau selinting rokok.
Sehari kemarin ranah dunia maya. Digegerkan dengan razia skincare. Yang dilakukan OSIS salah satu sekolah. Kejadian ini membuat geram para veteran OSIS. Alih-alih satu dua pujian. Malah dapat banyak cacian.
Apa ini sebab dari revolusi 4.0? Sampai barang razia juga turut berkembang. Yang tadinya hanya rokok dan senjata tajam. Sekarang merambah keranah per-skincare-an. Lalu apa untungnya skincare dirazia.
Mungkin juga OSIS ini dapat tugas dari BPOM. Turut merazia skincare yang tidak terdaftar. Kalau begini OSIS jadi polisi bagi teman sendiri. Tidak ada lagi kata setia kawan. Yang ada hanya kata selesai tugas. Dengan sempurna.
Bisa juga anak OSIS ini. Kumpulan dari anak yang sering mengingatkan guru kalau ada PR. Dari setiap kelas drekrut dijadikan OSIS. Razia bukanlah hal asing bagi siswa-siswi. Tapi razia kali ini justru dinilai berlebihan.
Wajar kalau yang dirazia barang-barang make up yang berlebihan. Seperti lisptick, blush on atau mungkin softlens sharingan. Lha ini sekalian skincarenya yang dirazia. Sisir, parfum, pelembab bibir serta body lotion.
Apa iya OSIS akan bertanggung jawab. Kalau ada teman yang tiba-tiba kulitnya terbakar karena ultraviolet. Bibir berdarah akibat kering dan pecah-pecah. Skincare bukan cuma untuk kepentigan sendiri. Tapi juga buat sekitar.
Seperti parfum misalnya. Juga buat kenyamanan bersama. Kalau ruang kelas harum kan jadi lebih semangat belajar. Skincare ini bisa dikatakan barang yang tepat untuk dibawa. Sekolah sekarang kan juga sampai sore dari jam 7 sampai jam 3 sore.
Apa OSIS ini juga gak butuh refresh muka dan badan. Agar jadi lebih segar. Biar gak kusut seharian. Toh kalau kamu tampak segar juga gak merugikan sekitar. Bisa jadi sekolah kamu malah dilirik. Karena tampang siswa-siswinya yang selalu segar.
Meski hampir seharian di sekolahan. Tapi muka selalu segar dan ~tidak~ nampak bosan. Kalau sudah disita apa iya juga mau dimusnahkan. Seperti sitaan gadget yang sempat ramai kala itu.
Kalaupun mau disimpan juga sayang. Kan barang skincare bisa kadaluarsa. Mau dijual juga agak lama lakunya. Baiknya OSIS menyita selinting rokok dan video bokep saja. Pilihan itu lebih mudah untuk dibisniskan lagi.
Daripada kamu razia barang. Yang hanya ditumpuk membuat penuh ruang OSIS. Kegiatan rapat jadi tidak nyaman dan tepat. Mau dipakai preloved akhir tahun juga keburu kadalusrsa.
Kalau kamu razia rokok dan video bokep. Bisa dengan segera kami jual kembali. Lumayan kan bisa buat nambah kas. Untuk acara perpisahan tahunan. Terkait kejadian ini. Entah aturan yang kurang jelas atau OSIS-nya yang kurang cerdas.