“Tidak perlu menunggu 2036, karena Unugiri Bojonegoro bisa mewujudkan World Class University (WCU) sebelum itu”.
Itulah petikan motivasi dari Rais Syuriyah PBNU Dr. K. H. Abdul Ghafur Maimoen, Lc., M.A., saat memberi materi pada Pelantikan Pimpinan dan Upgrading Kinerja Pimpinan bertema: Unugiri Berkarya Dedikasi untuk Nahdlatul Ulama, Selasa (24/1/23), di Hall Hasyim As’ari Lt. 3 Gedung Rektorat.
Secara gayeng, Gus Ghafur Maimoen menjelaskan, bila langkah Unugiri mempersiapkan jajaran pimpinan yang dilantik adalah tepat mewujudkan Unugiri menjadi WCU. Terlebih, bagian terpenting dalam setiap organisasi adalah kaderisasi, atau mempersiapkan kader masa depan menyongsong tujuan universitas yang sudah jelas di depan mata.
Pada kesempatan itu, Gus Ghafur Maimoen menukil cerita inspiratif, di mana Nabi Muhammad Saw diakhir gesang (hidup-red) menjadi senang -walau kondisi sakit- saat membuka jendela kamar, karena melihat jamaah banyak hadir di masjid dari anak-anak, tua, dan muda.
Abdullah ibn Abbas dari anak-anak, Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Utsman bin ‘Affan dari yang tua, serta yang muda Mu’adz bin Jabal dan Anas bin Malik. Semringahnya kanjeng Nabi -kala mau kapundut– sebab generasi berikutnya telah ada dan siap dari berbagai jenjang umur.
“Jajaran pimpinan yang hari ini dilantik untuk mencapai WCU Tahun 2036, kayaknya, Unugiri sangat-sangat siap,” riuh tepuk tangan pimpinan.
Kepada pimpinan yang telah dilantik, Gus Ghafur Maimoen mangajak untuk mengamalan hadis sahih, bahwa orang yang punya kelebihan, harus memberi kelebihannya kepada orang yang tidak punya.
Di hadis mursal juga dikatakan, siapa yang mempunyai uang sedekahnya dengan uang, siapa yang punya kekuatan sedekahnya dengan kekuatan, siapa yang memiliki ilmu sedekahnya juga dengan ilmu.
“Para dosen yang punya kelebihan tertentu, harus memberi kelebihannya kepada yang kurang. Karenanya, tolong konsep keren ini dijadikan spirit kehidupan di Unugiri,” terangnya.
Di akhir penyampaian, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, itu mengajak untuk mempertinggi cita-cita dengan bergerak, dan semangat pantang menyerah (uluwwul himmah), yaitu menjadi orang-orang yang mempunyai keinginan untuk mencapai yang terbaik.
“Kalau bisa jadi nomor satu, tidak perlu nomor dua. Kalau bisa nomor dua, tidak perlu jadi nomor tiga. Itu namanya uluwwul himmah sesuatu yang menyedot kita ke sana menjadi yang terbaik,” pungkasnya.
Selain menghadirkan Gus Ghafur Maimoen, panggilan akrab Dr. K. H. Abdul Ghafur Maimoen, Lc., M.A., yang mengulas materi penguatan Aswaja, hadir pula Wakil Rektor III Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Drs. Abdul Hakim, M.Si., tentang kinerja kemahasiswaan, alumni dan kewirausahaan mahasiswa.
Di hari yang terpisah, Kamis-Jumat (26-27/1/23), juga masih dilaksanakan pembekalan untuk jajaran pimpinan bertema “Upgrading Kinerja Pimpinan” dari eksternal menghadirkan Ir. Muhammad Faqih, M.S.A., Ph.D., dengan materi “Sumber Daya, Keuangan, dan Etika Sosial Kepegawaian,” lalu Dian Dwi Ariandoko tentang “Branding Kampus Melalui Digital Marketing,” serta Dr. Widyo Winarso, M.Pd., tentang “Materi Kinerja Akademik, Kerjasama dan Kelembagaan”.
Sedangkan untuk upgrading kinerja pimpinan dari internal, disampaikan secara kontinu mulai dari Rektor Unugiri K. M. Jauharul Ma’arif, M.Pd.I., kemudian dilanjut Wakil Raktor 1, Dr. H. Ridlwan Hambali, Lc., M.A., Wakil Rektor 2, Dr. H. Yogi Prana Izza, Lc., M.A., Wakil Raktor 3, Dr. Nurul Huda, M.H.I., dan Wakil Rektor 4, Dr. Hj. Ifa Khoiria Ningrum, S.E., M.M.