Kiai kampung menjadi pilar sekaligus bagian terpenting persebaran Islam ramah di akar rumput. Hadirnya Gusdurian Peduli berupaya mempertebal pentingnya peran Kiai Kampung.
Kiai Sumardi, warga Desa Semanding Kecamatan Bojonegoro, terlihat senang kala didatangi perwakilan komunitas Gusdurian Bojonegoro dan Tim Gusdurian Peduli untuk bersilaturahmi pada Ahad (16/2) kemarin.
Sejak 1990, Kiai Sumadi mengabdikan diri sebagai guru ngaji di Pondok Pesantren Halaqotut Tadris Desa Bakalan Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. Selain menjadi guru di pondok pesantren, beliau juga mengajar ngaji di musalanya sendiri.
Untuk menempuh perjalanan ke pondok pesantren, Kiai Sumadi selalu menggunakan sepeda ontel. Dengan jarak tempuh sekira dua kilometer dari rumahnya, tiap hari beliau melintasi jalanan demi mengajar.
Ohya, Nabs, selain bersilaturahmi dan sambang Kiai Sumardi, Tim Gusdurian Peduli juga memberi cendera mata berupa sepeda dan seperangkat baju muslim pada beliau.
Pemberian yang tak seberapa besar tersebut, kau tahu, memang belum sebanding jika dibanding peran Kiai Kampung sebagai garda terluar Islam ramah yang amat besar. Namun setidaknya, perhatian kecil itu amat cukup berarti.
Pemberian sepeda dan baju muslim merupakan bagian dari program Gusdurian Peduli. Yang di antaranya, program perhatian untuk Kiai Kampung yang selama ini punya jasa-jasa besar.
Saat Komunitas Gusdurian Bojonegoro beserta Tim Gusdurian Peduli mendatangi rumahnya, beliau sempat kaget. Sebab, sebelumnya, Tim Gusdurian peduli memang tak memberi informasi bakal nyambang beliau.
Heri Puji Santoso, salah satu Tim Gusdurian Peduli mengungkapkan perasaan haru dan syukur, bisa menyampaikan bantuan tersebut pada sosok yang tepat, sosok yang punya jasa besar.
“Keistikomahan beliau ngajar ngaji, sudah sepatutnya diteladani dan mendapat apresiasi, apalagi tiap ngajar naik sepeda ontel tua. Kalau kita, mungkin belum bisa,” ucap Heri.
Komunitas Gusdurian, wabilkhusus Gusdurian Peduli, teramat senang bisa menyampaikan amanat pemberian tersebut pada Kiai Sumardi. Sebab, Kiai Sumadi adalah pilar paling dibutuhkan demi perkembangan Islam ramah di Indonesia.
Kyai Sumardi juga mengucap terimakasih pada Gusdurian. Beliau merasa terbantu dengan adanya sepeda baru yang layak pakai, mengingat, tiap hari beliau berkendara sepeda demi mengajar.
“Sepeda ini sangat membantu dalam perjalanan saya menuju pondok pesantren. Saya sekeluarga mengucap terimakasih pada Gusdurian,” kata Kiai berusia sekitar 60 tahun tersebut.
Kiai Sumardi berharap, sepeda itu bisa membawa manfaat dan menjadi amal jariyah teman-teman Gusdurian. Dengan penuh tawadhu, Kiai Sumardi juga berkata bahwa sesungguhnya, perjuangannya belum seberapa. Sebenarnya perjuangan saya belum seberapa.
Silaturahmi antara Komunitas Gusdurian, Tim Gusdurian Peduli dan Kiai Sumardi, didampingi ketua RT setempat, Bapak Supardi, yang sekaligus jamaah musala Kiai Sumardi.
Hendro Sulistyo, Koordinator GUSDURian Bojonegoro