Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Figur

Harris Nizam dan Memori tentang Bojonegoro di Film Hasduk Berpola

Mahfudin Akbar by Mahfudin Akbar
August 8, 2019
in Figur
Harris Nizam dan Memori tentang Bojonegoro di Film Hasduk Berpola
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Bojonegoro pernah mewarnai sejarah sinema Indonesia melalui film Hasduk Berpola. Tim Jurnaba.co berkesempatan untuk berbincang bersama sutradara Hasduk Berpola, Harris Nizam. Seperti apa cerita Harris Nizam saat menggarap film yang mengambil latar di Bojonegoro tersebut?

Enam tahun silam, film Hasduk Berpola rilis ke bioskop Indonesia. Film ini dibintangi oleh Idris Sardi, Petra Sihombing, Iga Mawarni, Calvin Jeremy, dan beberapa aktor cilik pendatang baru saat itu. Bojonegoro dipilih sebagai tempat pengambilan gambar dari film yang diangkat dari cerpen tersebut.

Hasduk Berpola merupakan film yang bercerita tentang nasionalisme. Tentang seorang anak kecil yang berjuang memenuhi kewajibannya sebagai seorang praja muda karana. Cerita yang cukup sederhana namun bisa membangkitkan rasa nasionalisme kita.

Film ini terpilih sebagai Film Inspiratif Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013 dan jadi Film Favorit di Apresiasi Film Indonesia 2013 mengalahkan 3 nominator lainnya. Hasduk Berpola juga terpilih di Educational Screening Program IFF Merlbourne, Australia pada 2015. Beberapa penghargaan tersebut tentu jadi pencapaian tersendiri bagi Harris Nizam.

Di dalam ruangan kerjanya di bilangan Bangka, Jakarta Selatan, Haris Nizam masih menyimpan hasduk yang dipakai oleh pemeran utama. Hasduk tersebut tersimpan rapi dalam figura yang ditempel di dinding bersama dengan koleksi piagam penghargaan lain miliknya.

Film Hasduk Berpola memang punya ruang tersendiri dalam diri Harris Nizam. Banyak pengalaman unik dan berharga yang didapatkannya kala membesut film ini.

Sebelum menyutradarai Hasduk Berpola, pria kelahiran Bali tersebut pernah membesut film Surat Kecil untuk Tuhan. Film drama menyayat hati itu membuat nama Harris Nizam mulai dikenal di kancah perfilman Indonesia.

Project Hasduk Berpola berawal dari cerpen karya Dewa S. Bawono dengan judul yang sama. Harris Nizam kemudian menyusun naskah film ini bersama dengan Dewa S. Bawono dibantu novelis Kirana Kejora. Setelah naskah selesai, film ini pun mulai digarap pada 2012 silam.

Banyak pengalaman menarik yang didapatkan oleh Harris Nizam saat penggarapan film Hasduk Berpola. Mulai dari hawa panas Bojonegoro, hingga capaian penghargaan yang didapatkan dari film Hasduk Berpola.

Saat pertama kali datang ke Bojonegoro, Harris tak menyangka jika cuaca bakal panas menyengat. Menurutnya, hawa panas di Bojonegoro dua kali lipat lebih panas dibandingkan dengan Bali. Bahkan di awal pengambilan gambar, ada beberapa kru yang tak tahan sampai harus pingsan.

“Saking panasnya, ada kru yang pingsan. Baru sadar kalau ada yang lebih panas dari Bali,” ujar Harris Nizam.

Hawa panas Bojonegoro memang jadi pengalaman tersendiri bagi pria kelahiran 1983 tersebut. Untungnya, Harris bersama dengan krunya mampu beradaptasi dengan cuaca panas Bojonegoro dan menyelesaikan proses shooting.

Selain hawa panas menyengat, banyak kesan menarik yang didapatkan oleh lulusan Institut Kesenian Jakarta tersebut. Ia merasa bangga karena bisa membantu mengangkat beberapa objek wisata asli Bojonegoro. Apalagi Hasduk Berpola mampu meraih beberapa penghargaan.

Ketika ditanya apakah puas dengan film Hasduk Berpola garapannya, Harris Nizam mengaku belum. Di satu sisi dia merasa puas karena filmnya bisa diterima dan diakui. Namun sebagai seniman, dia tak ingin cepat puas. Karena masih banyak hal yang bisa digali dan diperbaiki untuk film selanjutnya.

Setelah ini, Harris Nizam dipercaya untuk membesut film Siti Nurbaya. Film tersebut diperkirakan bakal rilis pada 2020 mendatang. Saat ini, Harris Nizam dan timnya masih melakukan beberapa riset untuk menyempurnakan naskah dari film Siti Nurbaya.

Mengangkat Potensi Lokal Bojonegoro

Tak hanya menjadikan Bojonegoro sebagai tempat pengambilan gambar, di Hasduk Berpola ini, Harris juga ingin mengangkat potensi lokal yang dimiliki oleh Bojonegoro. Baik sumber daya alamnya, maupun sumber daya manusianya.

Beberapa objek wisata Bojonegoro memang ditampilkan di film ini. Mulai dari tambang minyak tradisional Wonocolo, Waduk Pacal, Kayangan Api, hingga Jembatan Kali Kethek. Suatu hal yang tentunya sangat bagus bagi perkembangan pariwisata Bojonegoro.

Harris juga menggunakan beberapa talenta lokal sebagai aktor. Untuk mendapatkan aktor yang diingingkan, Harris melakukan audisi terbuka kepada murid Sekolah Dasar yang ada di Bojonegoro. Harris pun rindu dengan para aktor cilik yang bertalenta tersebut.

“Saya shooting dengan anak-anak asli Bojonegoro, senang bisa kerja sama dengan mereka. Saya pengen bertemu kembali sama mereka,” ujarnya.

Harris pun berkeinginan untuk menggelar reuni bersama dengan para pemain Hasduk Berpola di Bojonegoro. Terutama para aktor cilik yang saat ini tentu sudah beranjak dewasa.

Bojonegoro tak akan bisa dilepaskan begitu saja dari perjalanan karir Harris Nizam. Ia bangga ketika mendengar berita bahwa Bojonegoro terpilih sebagai salah satu lokasi dibentuknya Komisi Film Daerah oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia.

Bagi Harris, ini jadi bukti bahwa Bojonegoro punya potensi besar dalam industri perfilman di Indonesia. Ia pun mendorong agar lebih banyak lagi sineas film yang muncul dari Bojonegoro.

“Keberadaan Komisi Film Daerah tentu bagus dong buat Bojonegoro. Dulu kita ke sini susah nyari crew lokal. Sekarang akan muncul banyak sineas baru. Ini memperlihatkan kalau Bojonegoro punya potensi yang besar,” tambahnya.

Terakhir, Harris Nizam berpesan agar para sineas muda Bojonegoro tidak pernah merasa lelah untuk berkarya. Jangan jadikan kendala sebagai suatu penghalang untuk menghasilkan karya.

Berkat Hasduk Berpola, Bojonegoro masuk ke dalam sejarah perfilman Indonesia. Semoga setelah ini semakin banyak karya sinema yang datang dari Bumi Angling Dharma ya Nabs.

Tags: Harris NizamHasduk Berpola

BERITA MENARIK LAINNYA

Fakta Sangar tentang Menteri Terkaya Jokowi-Ma’ruf
Figur

Fakta Sangar tentang Menteri Terkaya Jokowi-Ma’ruf

January 6, 2021
Manaqib dan Telaah Inspirasi dari Lionel Messi
Figur

Manaqib dan Telaah Inspirasi dari Lionel Messi

December 23, 2020
Mengenal Aipda Rawi: sosok yang Hanya Dikenal sebagai Nama Lapangan dan Nama Jalan
Figur

Mengenal Aipda Rawi: sosok yang Hanya Dikenal sebagai Nama Lapangan dan Nama Jalan

December 5, 2020

REKOMENDASI

Siapa Bilang Berinvestasi Pasti Cuan?

Siapa Bilang Berinvestasi Pasti Cuan?

January 15, 2021
Sisi Lain Obrakan: Pancasila, Indonesia Raya, dan Orang Amerika

Sisi Lain Obrakan: Pancasila, Indonesia Raya, dan Orang Amerika

January 15, 2021
Kelas Guratjaga dan Hakikat Membaca

Kelas Guratjaga dan Hakikat Membaca

January 14, 2021
Koidahan dan Budaya Diskusi Ansor Kota Bojonegoro

Koidahan dan Budaya Diskusi Ansor Kota Bojonegoro

January 14, 2021
Fakta Ilmiah Mengapa Kita Menguap?

Fakta Ilmiah Mengapa Kita Menguap?

January 13, 2021
Sebelas Januari dan Dua Nol Dua Satu

Sebelas Januari dan Dua Nol Dua Satu

January 13, 2021

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved