Cukup banyak pemuda Bojonegoro pergi merantau. Di antara banyak sebab, satu alasannya adalah: belajar. Setelah menempuh pendidikan SMA, tak sedikit pelajar Bojonegoro yang melanjutkan kuliah di luar kota.
Namun, sebagai perantau, para pelajar itu membentuk jejaring pelajar dari daerah Bojonegoro. Diantara jejaring itu, Ikatan Mahasiswa Bojonegoro (Imago) salah satunya.
Imago merupakan organisasi mahasiswa daerah (ormada) asal Bojonegoro di Yogyakarta. Imago tidak hanya berasal dari satu universitas saja. Melainkan mahasiswa asal Bojonegoro di seluruh kampus-kampus yang berada di Yogyakarta.
Inilah yang menjadi pembeda dengan ormada-ormada lain dari Bojonegoro. Sebab, untuk Ormada yang lain, hanya fokus di satu kampus saja.
Proses awal terbentuknya Imago, menyimpan kisah yang haru. Cahayatika Budi Utami, Ketua Bidang Keilmuan Imago menceritakan awal terbentuknya Imago kepada tim Jurnaba.co.
Pada awalnya, beberapa mahasiswa asal Bojonegoro di Yogyakarta sering nongkrong bareng. Tujuannya, sebatas membentuk rasa kekeluargaan.
“Dulu itu kan masih jarang ada ATM. Jadi sesama orang Bojonegoro bisa saling membantu. Misalnya kalau ada kiriman uang bulanan yang terlambat.” ungkap Cahayatika.
Tidak hanya sampai di situ. Kadang, kiriman barang dari keluarga bisa dititipkan melalui teman yang pulang kampung. Kondisi saat itu masih belum secanggih sekarang.
Pengiriman uang dan barang belum semudah saat ini. Untuk menjawab kendala seperti itu, terbentuklah Imago secara organisasi.
https://www.instagram.com/p/Bm-t0v7Dz6r/
Menurut Bella Meihana, Wakil Ketua Bidang Internal Imago, ormada ini sudah memiliki organisasi yang terstruktur. Tidak hanya bersifat kekeluargaan saja. Tapi organisasi. Meski, kekeluargaan adalah tujuan utama dari ormada ini.
Selain banyak anggota yang bergabung, kegiatan Imago juga kian banyak. Bahkan, setiap bulan, Imago mengadakan kegiatan rutin untuk menjaga ikatan rasa kekeluargaan anggotanya.
“Setiap bulan kita mengadakan rapat dan kumpul-kumpul. Itu dilakukan rutin secara bergantian di kampus-kampus anggota Imago” kata Bella.
Bella menambahkan, Imago sering mengadakan pertemuan bersama Paguyuban Keluarga Bojonegoro Jogja (Pakurojo). Anggota Pakurojo merupakan warga Bojonegoro yang saat ini tinggal di Yogyakarta.
Jadi, pertemuan tidak hanya dilakukan antar mahasiswa saja. Kekeluargaan Imago juga dibentuk dengan warga Bojonegoro lainnya di perantauan yang sama.
Pada periode 2018-2019 ini, kepengurusan dimotori Brilliant Dwi P. sebagai Ketua Umum Imago. Sebagai ormada yang sudah berkembang, kekeluargaan tidak lagi menjadi tujuan pokok.
Melainkan terdapat pula agenda rutin dan program kerja. Program kerja dibentuk untuk mewadahi berbagai macam kebutuhan Imago.
Terdapat 3 bidang yang membantu kepengurusan ormada. Yang pertama adalah Bidang Internal, diketuai oleh Bella Meihana. Melalui Biro PSDM di bawah Bidang Internal, kegiatannya pun banyak.
Misalnya ada acara first gathering, makrab, musyawarah dan farewell party. Segala database keluarga Imago pun dikelola melalui sistem kesekretariatan yang teratur dengan baik.
Kedua, terdapat Bidang Eksternal yang diketuai oleh Mujtabah Wahibi. Melalui bidang ini, Imago selalu menjaga hubungan dengan berbagai pihak. Misalnya alumni Imago, beberapa komunitas dan organisasi lain. Bahkan, juga menjalin hubungan dengan pemerintah daerah.
Melalui bidang ini, kajian dan riset juga dilakukan untuk menanggapi isu-isu terkini. Pembahasan dilakukan sebagai peran mahasiswa dalam bidang keilmuan yang bersifat solutif.
Ketiga, terdapat Bidang PPKM yang diketuai Rafly Asprilla. Bidang ini mewadahi para anggota Imago untuk mengembangkan minat dan bakat. Minat dan bakat yang dimiliki perlu untuk dikembangkan menjadi prestasi.
Ini menunjukkan bahwa Imago juga memperhatikan para anggotanya untuk berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik.
Setiap tahunnya, Imago aktif dalam kegiatan kampus di Yogyakarta. Setidaknya, terdapat mahasiswa dari 11 perguruan tinggi di Yogyakarta yang tergabung di Imago. Tidak hanya event kampus saja. Tak jarang Imago mengadakan kegiatan penggalangan dana amal bagi korban bencana alam.
“Biasanya, setiap dies natalis kampus itu kami membawa budaya Bojonegoro untuk diperkenalkan. Misalnya batik khas Bojonegoro.” kata Bella.
Bella dan Cahayatika, berharap Imago dapat memperkuat rasa kekeluargaan. Dari situ, para anggota bisa bersatu dan mewujudkan visi Imago bersama-sama. Imago diharap mampu memberi kontribusi dalam hal pendidikan kepada Bojonegoro.
“Saya berharap, teman-teman dan adik-adik yang akan merantau dan kuliah, jangan pernah melupakan Bojonegoro.” pungkas Bella.
Salah satu Agenda Imago sebagai bentuk kontribusi kepada Bojonegoro adalah Try Out dan Expo Campus (TODEC). Try Out bisa diikuti oleh para pelajar SMA kelas 11 dan 12.
Sedangkan Expo Campus diikuti oleh berbagai ormada Bojonegoro dan kampus-kampus yang ada di Bojonegoro. TODEC dari Imago ini akan dilaksanakan nanti pada tanggal 20 Januari 2019. Acara tersebut bertempat di SMA Negeri 2 Bojonegoro.
Berbagai macam kegiatan dan event yang dihelat oleh Imago menjadi bukti eksistensi Ormada ini di Bojonegoro. Lewat berbagai macam terobosan dan inovasi, Imago turut memberikan kontribusi nyata kepada tanah kelahirannya, Bojonegoro.