Indra Sjafri punya relasi dan jasa besar bagi masyarakat sepakbola Bojonegoro. Sebuah jasa yang mengharuskan kita semua berterimakasih pada coach Sjafri.
Pelatih karismatik Indonesia, Indra Sjafri berulang tahun ke-56 pada 2 Februari ini. Rekam jejaknya sebagai pelatih yang sering mengorbitkan talenta muda tak perlu diragukan lagi. Indra Sjafri adalah sosok yang sangat dibutuhkan oleh persepakbolaan Indonesia.
Para pencinta sepakbola Indonesia tentu masih terngiang-ngiang dengan aksi timnas U-19. Baik itu di zaman Evan Dimas Darmono hingga Egi Maulana Vikri. Otak dari permainan indah timnas U-19 saat itu adalah Indra Sjafri.
Sebelum popularitas timnas U-19 melambung tinggi, nama Indra Sjafri tak terlalu dikenal oleh publik sepakbola Indonesia. Ia sempat aktif bermain dari tahun 1986 hingga 1991 dengan memperkuat tim PSP Padang.
Indra Sjafri kemudian mulai menimba ilmu sebagai pelatih sepakbola. Setelah mendapatkan lisensi kepelatihan yang tinggi, Indra Sjafri mendapatkan kesempatan untuk menjadi pemandu bakat PSSI. Ia terjun ke berbagai pelosok negeri untuk mencari mutiara baru dalam dunia sepakbola Indonesia.
Kehebatannya dalam mencari pemain muda berkualitas membuat nama Indra Sjafri kemudian dipromosikan untuk jadi pelatih timnas U-17. Hasil memuaskan membuat Indra Sjafri diberi kepercayaan lagi untuk menangani timnas U-19. Dari situlah nama pria kelahiran Sumatera Barat tersebut mulai diperbincangkan.
Ketika menangani timnas U-19 di kejuaraan AFF 2013, Indra Sjafri sukses memberikan gelar juara. Ini adalah gelar pertama Indonesia di ajang tersebut. Tak ayal, nama timnas U-19 pun meroket tajam. Nama-nama seperti Evan Dimas, Ilham Udin Armayin, Maldini, Paolo Sitanggang hingga Hargianto jadi idola baru.
Nama Indra Sjafri pun terus dipercaya oleh PSSI untuk menangani timnas junior Indonesia. Pada 2019 ini, Indra Sjafri mendapat kepercayaan untuk menangani timnas U-23. Targetnya adalah mendapat hasil maksimal di Sea Games, Manila 2019.
Relasi Indra Sjafri dan Bojonegoro
Masyarakat Bojonegoro harus berterima kasih kepada Indra Sjafri. Pasalnya, salah satu sosok pemain yang berhasil diorbitkan pelatih berkumis tebal tersebut ada yang berasal dari Bojonegoro. Pemain tersebut adalah Hanis Sagara Putra.
Hanis Sagara menjadi bagian dari skuat timnas U-19 yang diasuh Indra Sjafri pada 2017 lalu. Penyerang asal Kecamatan Sugihwaras tersebut selalu menjadi pilihan utama di lini depan timnas U-19 bersama dengan Egi Maulana Vikri.
Ketika timnas U-19 melakoni pertandingan uji coba melawan Persibo Bojonegoro pada 2017, Indra Sjafri memberikan komentarnya kepada Hanis Sagara. Menurutnya, wong Bojonegoro harus berbangga karena memiliki pemain berbakat seperti Sagara.
“Sagara punya masa depan bagus sebagai pesepakbola. Masyarakat Bojonegoro harus berbangga karena memiliki talenta seperti Sagara,” ujar Indra Sjafri pada 2017 lalu.
Relasi antara Sagara dan Indra Sjafri pun terjalin dengan baik. Ketika sang pelatih dicopot oleh PSSI karena dianggap gagal, Sagara memberikan dukungan penuh terhadap Indra Sjafri. Menurut Sagara, Sjafri adalah sosok yang tak tergantikan.
Bergabungnya Hanis Sagara ke klub Liga 1, Bali United pada awal 2018 lalu diyakini juga berkat campur tangan Indra Sjafri. Seperti yang diketahui, Indra Sjafri pernah menangani Bali United selama satu musim. Ia punya koneksi tersendiri dengan klub Bali United.
Banyak yang menyebut jika Indra Sjafri merekomendasikan Hanis Sagara kepada Bali United. Gayung pun bersambut. Sagara langsung dikontrak selama 4 tahun oleh manajemen Bali United.
Kepiawaian Indra Sjafri dalam menemukan bakat-bakat baru di persepakbolaa Indonesia tak perlu dipertanyakan lagi. Puluhan pemain berbakat Indonesia berhasil muncul lewat tangan dingin Indra Sjafri. Dari Sabang sampai Merauke. Dari Hansamu Yama Pratama, hingga Hanis Sagara Putra.
Terus semangat dan panjang umur coach Sjafri! Jangan pernah lelah untuk terus menemukan mutiara baru dalam persepakbolaan Indonesia.