Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Kultura

Jejak dan Sejarah Ramen Jepang di Bojonegoro

Widyastuti Septiyaningrum by Widyastuti Septiyaningrum
17/03/2019
in Kultura
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Kuliner Jepang bisa ditemui dengan mudah di Bojonegoro. Beberapa makanan khas Jepang seperti ramen, sushi, takoyaki, hingga okonomiyaki bisa dengan mudah ditemui di kota Ledre. Seperti apa perkembangan kuliner Jepang di Bojonegoro? Yuk, kita cari tahu bersama.

Kuliner Jepang, khususnya ramen memang sangat digemari oleh masyarakat dunia. Tak terkecuali di Indonesia. Makanan khas Jepang tersebut menyebar ke seluruh Indonesia, termasuk Bojonegoro. Meski terpisah jutaan kilometer, cita rasa makanan khas Jepang bisa dinikmati juga di Bojonegoro.

Ramen merupakan makanan khas Jepang yang terkenal seantero dunia. Makanan yang terdiri dari mie, dengan kuah dan aneka toping ini jadi sajian yang wajib dicoba ketika berada di negeri Sakura.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh profesaor asal Amerika, George Solt, ramen merupakan makanan bagi kelas pekerja di Jepang. Menurut George Solt, ramen sendiri bukan berasal dari Jepang, melainkan Tiongkok.

Orang dari Negeri Tirai Bambu punya pengaruh besar dalam kuliner ikonik Jepang tersebut. Ramen pertama kali muncul pada abad ke-17. Seorang koki asal Tiongkok membuatkan secara khusus sajian mie dengan kuah dan aneka toping khas kepada petinggi kerajaan Jepang.

Popularitas makanan tersebut kemudian meroket tajam ketika ada orang Jepang yang membuka kedai khusus untuk menjual ramen pada awal abad ke-20. Ramen pun mulai dikenal oleh khalayak.

Sayangnya, popularitas yang makin menanjak itu mendapatkan halangan ketika perang dunia pecah. Pemerintah Jepang kala itu memiliki aturan yang ketat dalam hal distribusi makanan. Sehingga, popularitas ramen meredup ketika perang dunia terjadi.

Popularitas ramen kembali meningkat di awal 1970-an. Saat itu ramen dalam bentuk instan muncul ke publik. Ramen instan tersebut sangat dekat dan lekat dengan kelas pekerja di Jepang. Dalam waktu singkat, ramen kembali jadi makanan yang paling digemari di Negeri Matahari Terbit.

Dalam perkembangannya, kedai ramen mulai muncul dan menyebar ke berbagai daerah di Jepang. Mereka muncul dengan inovasi sekaligus ciri khasnya masing-masing. Bahkan, tiap kota di Jepang memiliki ramen andalannya masing-masing. Ramen pun kemudian jadi ikon kuliner Jepang.

Mencicipi Ramen Ala Bojonegoro 

Ala Ramen adalah sajian kuliner yang tampilan dan konsepnya menyerupai ramen. Namun tidak secara persis mengadaptasi resep dan topping khas negeri Jepang. Ala Ramen menyajikan bumbu dan topping yang telah disesuaikan dengan lidah wong Bojonegoro.

Warung ramen yang telah memulai usahanya sejak 2015 melalui layanan pesan antar ini menyajikan mie bertekstur kenyal. Dengan kuah yang cenderung kental dan khas berwarna merah.

Kuah ini tentu berbeda dengan kuah ramen khas Jepang yang cenderung clear dan light. Kuah Ala Ramen ini sekilas mengingatkan kita pada kuah tom yum khas Thailand.

Pertama kali mencoba kuah ramen ini, kita akan menemukan rasa asam khas tomat. Rasa ini ada, namun tidak serta-merta mendominasi kuah. Berpadu dengan gurihnya rasa bawang, dan bumbu-bumbu racikan Ala Ramen.

Selain rasa asam, kuah ramen ala Bojonegoro ini juga memiliki cita rasa pedas. Namun, jangan khawatir akan level kepedasannya. Kita bisa menyesuaikan seberapa pedas ramen yang kita mau.

Berbeda dengan ramen pada umumnya yang mengandalkan bubuk cabe sebagai ujung tombak kepedasannya. Ramen ala Bojonegoro ini menggunakan sambal dari cabai rawit. Sehingga ada sensasi pedas yang segar di mulut.

“Kunci utama ramen ada pada kuahnya. Dan racikan kuah setiap pembuat ramen bisa berbeda-beda. Jadi, ibaratnya, kalau di Bojonegoro ada seratus penjual ramen. Maka ada seratus cita rasa ramen yang bisa kita cicipi,” terang Nikita Kristian. Pemilik sekaligus juru masak Ala Ramen.

Selain menyajikan distingsi dalam rasa kuahnya. Sudah hampir satu tahun ini, Nikita juga membuat mie sendiri. Tekstur mie hasil eksperimen dan olahan tangannya ini semakin membedakan ramen ala Bojonegoro dengan ramen pada umumnya.

Untuk topping tambahannya, pria kelahiran  Tulungagung, 9 April 1982 ini juga memadupadankan berbagai resep. Seperti ayam bercitarasa manis yang dihasilkan dari karamelisasi saus teriyaki dan minyak yang keluar dari daging ayam.

Semangkuk Ramen Ala Bojonegoro

Selain ayam manis, ada juga topping ayam yang dimasak tepung. Jika ingin mencicipi sensasi ramen yang berbeda, ada cumi dan udang yang juga digoreng tepung. Kita bisa memilih padu padan beberapa topping.

Selain topping yang bisa dipilih, ada beberapa topping yang menjadi pakem. Yakni potongan daun bawang, jamur kuping, dan selada. Sayur-mayur ini menambah sensasi renyah dan segar di lidah.

Nikita juga memiliki kegemarannya untuk bereksperimen dalam memasak. Termasuk membuat aneka topping seperti naruto, fishcake, dan sebagainya. Jika kita beruntung, dia juga sering memberi topping tambahan secara gratis pada pelanggan.

Tak hanya memberikan bonus. Pria yang sering mengisi waktu luang dengan memancing ini juga terbuka untuk saran-saran dari pelanggan. Termasuk memberi masukan tentang menu dan topping tambahan. Hal ini juga menjadi sensasi unik kala mencicipi aneka sajian di Ala Ramen.

Ala Ramen merupakan opsi bagi kalian yang menginginkan ramen lezat dengan cita rasa lokal. Dengan harga yang terjangkau, Ala Ramen buatan Nikita menjadi primadona di kalangan pencinta kuliner Bojonegoro yang penasaran dengan cita rasa makanan Jepang yang sangat khas.

Tak perlu jauh-jauh ke Jepang langsung untuk mencicipi ramen. Bagi Nabsky yang tinggal di Bojonegoro, banyak tempat yang dapat dituju untuk menikmati cita rasa kuliner khas Jepang, khususnya ramen.

Dengan kombinasi rasa yang sudah disesuaikan dengan lidah lokal, ramen di Bojonegoro bisa jadi opsi untuk bersantap ria bersama teman dan keluarga.

Tags: Kuliner JepangKuliner Khas BojonegoroRamen Bojonegoro

BERITA MENARIK LAINNYA

Bersiaplah Jatuh Cinta dengan Menulis, Lewat Tiga Hal Berikut!
Kultura

Bersiaplah Jatuh Cinta dengan Menulis, Lewat Tiga Hal Berikut!

26/04/2022
Mengapa Menjaga Kesehatan Mental Itu Penting?
Kultura

Mengapa Menjaga Kesehatan Mental Itu Penting?

23/04/2022
Momen Tarawih: Dari Mengamankan Perut hingga Mengkondisikan Sandal
Kultura

Momen Tarawih: Dari Mengamankan Perut hingga Mengkondisikan Sandal

11/04/2022

REKOMENDASI

Semangat Al-Birru: Pelajaran Kesepuluh dari Kiai Ahmad Dahlan

Semangat Al-Birru: Pelajaran Kesepuluh dari Kiai Ahmad Dahlan

20/05/2022
Kisah Para Penggerak Dunia Pendidikan dari Bumi Wali

Kisah Para Penggerak Dunia Pendidikan dari Bumi Wali

19/05/2022
Milad Aisyiyah dan Semangat al-‘Ashr

Milad Aisyiyah dan Semangat al-‘Ashr

18/05/2022
Hiperrealitas Norma dalam Film KKN Desa Penari

Hiperrealitas Norma dalam Film KKN Desa Penari

17/05/2022
Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan

Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan

16/05/2022
Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah

Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah

15/05/2022

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved