Sore baru saja datang. Udara tiba-tiba menjadi dingin. Di kantor, suasana syahdu bercampur lelah mendominasi ruang mata. Kami semua terdiam seperti tak tahu ingin mengerjakan apa.
Widya memutar lagu-lagu pop sedih. Dia tampak menikmati sore yang tenang dengan lagu yang, duh, membikin saya ingin segera memetik senar gitar dan merenung.
Anin, si pendiam yang dingin, diam-diam menikmati lagu-lagu sedih yang diputar Widya. Meski berpura-pura tak menikmatinya, Anin seperti gagal menghalau serangan musik. Diam-diam dia mengikuti lagu pop patetik tersebut.
Nabs, pernah dengar adagium “kamu adalah apa yang kamu dengar” tidak? Musik sedih atau senang yang kau dengar, adalah cermin dari perasaanmu.
Itu alasan musik yang didengar berdampak pada mimik wajah seseorang. Dan mimik wajah, kau tahu, lahir dari apa yang dirasakan.
Dari semua studi yang dihasilkan peneletian, ternyata musik sangat berdampak terhadap psikologi manusia. Otak manusia merespon musik sedih dan senang dengan cara yang berbeda.
Seorang psikolog dari London, Dr Victoria, mengatakan jika mendengarkan musik bisa mempengaruhi reaksi yang sangat luas dalam tubuh dan pikiran, dan beberapa bagian otak bisa diaktifkan karena mendengar musik.
Tidak hanya itu. Mendengar musik juga memberi dampak positif. Terutama dampak pada daya nalar dan kemampuan berimajinasi.
Bahkan, Frances Rauscher, psikolog di University of Wisconsin di Oshkosh Amerika Serikat menemukan bahwa mendengar musik Mozart dapat meningkatkan penalaran di bidang matematika dan kemampuan spesial.
Dari penelitian Rahscher, diketahui bahwa tikus yang berlari di labirin menjadi lebih cepat dan lebih akurat setelah mendengarkan Mozart. Hmm, buat kamu yang pengen cepat melupakan si dia, mungkin bisa dilakukan dengan mendengar Mozart dulu. Heee
Nabs, mendengarkan lagu bisa memberi efek nyata pada berbagai bagian otak yang bertanggung jawab terhadap beberapa aspek, seperti memori dan visual. Jadi, saat mendengar sebuah lagu, jangan heran jika ingatan kita juga ikut terlempar pada momen tertentu.
Jangan heran jika pasca mendengar musik, orang akan langsung menunjukkan ekspresi bahagia atau sedih sesuai dengan nada musik yang didengar. Widya dan Anin yang mendengar lagu sedih, bisa jadi sedang merasakan kesedihan. Wqwq
Seniman dan musisi Bojonegoro, Guntur Endra mengatakan jika kemampuan bermusik sangat berdampak pada konsentrasi dan rasa percaya diri. Pemahaman akan musik, bahkan berdampak pada kemampuan belajar di sekolah.
Asal belajar musik secara benar —maksudnya: seimbang dan tidak terlalu dominan dalam menyita waktu— bisa meningkatkan prestasi di sekolah. Sebab, secara otomatis konsentrasi dan rasa percaya diri meningkat.
Sebab kenyataannya, banyak anak yang terlalu gandrung pada musik sampai lupa pelajaran sekolah. Itu yang salah. Seharusnya, melalui peningkatan konsentrasi dan intuisi, musik bisa menjadi pemacu semangat dalam belajar.
Nabs, musik kerap menjadi medium kita mengungkapkan segala sesuatu. Dalam hidup, banyak hal yang tak bisa diungkapkan. Dan sesuatu yang tak terungkap itu, bisa diwakili oleh musik.
Jadi, Nabs, lagu apa nih yang sedang kamu dengarkan?