Nicholas Saputra mampu beri kontribusi positif terhadap Pemilu 2019. Selain mampu meningkatkan jumlah pemilih dan redam rivalitas klasik antara Cebong vs Kampret, dia juga membahayakan eksistensi para lelaki senja-indie-dan-kopi di muka bumi.
Sebenarnya, tak banyak yang dilakukan Nicholas Saputra. Tapi, dampak yang terjadi teramat masif. Pemeran utama AADC 1 dan 2 itu sekadar mengunggah foto selfie pasca mencoblos. Namun, unggahannya tersebut, mampu gemparkan kosmos media sosial.
Coba kalau kamu (((iya, kamu woy!))) yang mengunggah foto selfie pasca mencoblos, alih-alih menggemparkan kosmos media sosial, menggetarkan tombol like saja enggak. Iya, tombol like saja nggak bergetar, apalagi hati si dia.
Sebelumnya, Nicholas Saputra sempat janji bakal mengunggah selfie di akun Instagram. Janji tersebut, diucapkan Nicholas Saputra dalam sebuah video yang juga menampilkan sejumlah tokoh kesohor ibu kota.
Sejumlah tokoh tersebut antara lain produser Mira Lesmana, aktris Dian Sastrowardoyo, Lukman Sardi, Jefri Nichole, Susan Bachtiar, Ben Joshua, Baim Wong, Sherina Munaf hingga Widi Mulia.
Para selebriti tersebut, beramai-ramai membikin video yang intinya, mengajak masyarakat untuk turut memberikan suara. Tentu dengan memanfaatkan hak pilih sebaik-baiknya. “Memberikan suara adalah semalas-malasnya untuk ikut berdemokrasi,” ucap pemeran Rangga dalam film AADC tersebut.
Nah, tepat saat hari pemilihan, Nicholas Saputra menepati janji dengan mengunggah foto selfie. Memakai kaus putih dan menunjukkan kelingking berwarna ungu, Nicholas Saputra terlihat tenang menatap mata para penggemarnya —- tentu melalui feed Instagram.
Meski tak tampak tersenyum —- dan hanya membagi tatapan dingin yang mencemaskan belaka —- unggahan Nicholas pun ramai diperbincangkan. Tak butuh waktu lama, ratusan ribu like dan puluhan ribu komentar meramaikan feed IG-nya.
Selama ini, sejak 2012 memiliki akun IG, Nicholas memang tak pernah mengunggah foto dirinya di Instagram. Namun, kebiasaan itu — sejenak — dia ubah demi momen Pemilu. Berbagai komentar pun bermunculan menanggapi foto tersebut. Bahkan, ada yang menyebut itu momen bersejarah.
Layaknya Pembangkit Listrik Tenaga Magis (PLTM), masyarakat— terutama perempuan — berlabel hipster dan indie yang semula malas mencoblos pun langsung bangkit dan tergerak hati untuk pergi ke TPS, mencoblos, lalu foto selfie sambil menunjukkan kelingking bertinta ungu.
Wow, wow, wow, KPU yang hampir tujuh bulan mengeluarkan banyak uang buat meminta pemilik suara mencoblos ke TPS pun, tak ada apa-apanya dibanding tatapan mata Nicholas Saputra yang tak-butuh-waktu-lama-buat-meyakinkan-hati-pemilih untuk pergi ke TPS.
Salah seorang Nicholian garis berat, Ika Nur Indah Sari menerangkan, Nicholas Saputra sangat memberi dampak terhadap nuansa Pemilu. Tanpa Nicho mengunggah foto ke Instagram, dia yakin jika Pemilu bakal sangat membosankan.
Menurut Ika, sosok misterius dan tampan dan cool dan kalau-pas-baca-puisi-bisa-langsung-bikin-lupa-ini-siang-atau-malam-sih itu, memang tidak pernah mengunggah foto selfie. Sekalinya mengunggah foto selfie, dia mengajak kebaikan lagi. Hmm
“Teman-teman yang awalnya mau golput dan malas mencoblos, langsung termotivasi,” kata Ika sambil tertawa.
Tak hanya memotivasi untuk pergi ke TPS, Ika menambahkan, tatapan mata Nicholas Saputra juga mampu meredam permusuhan antara pendukung Jokowi dan Prabowo AKA Cebong vs Kampret. Ika mengatakan, teman-temannya yang semula bermusuhan tiba-tiba langsung lupa kalau sedang bermusuhan.
“Temanku yang pendukung garis keras di masing-masing paslon, tidak jadi bermusuhan dan sepakat mengagumi tatapan mata Nicholas Saputra,” imbuh dia.
Hal berbeda diungkapkan Ahmad Farid Faqih, jurnalis dan penulis yang mendaku diri sebagai anak senja-kopi-dan-indie itu mengatakan, unggahan Nicholas Saputra adalah preseden baik bagi iklim demokrasi. Namun, bencana bagi lelaki hipster dan indie. Eaaaaa
“Ini preseden baik bagi iklim demokrasi, namun bencana baru bagi lelaki hipster dan indie,” tulisnya.
Dia menjelaskan, ini sangat berdampak bagi anak-anak indie. Sebab, di depan tatapan mata Nicholas Saputra, puisi dan pesona-melankolia-senja anak-anak indie akan hilang menguap begitu saja. Lha gimana nggak menguap, tatapan mata Nicholas Saputra jauh lebih puitis dibanding puisi-puisi yang ada.
“Dan yang lebih mencemaskan, aku takut tyda diperhatikan lagi oleh si dya,” imbuhnya melalui pesan teks.