Memang sulit memenuhi ekspektasi tinggi dari banyak orang. Jangankan banyak orang, ekspektasi dari satu orang pun kadang bikin pusing bukan kepalang.
Tak mudah hidup dengan tempelan ekspektasi tinggi orang lain. Baik itu keluarga, teman, rekan kerja atau bahkan pasangan. Semua ekspektasi harus bisa terpenuhi. Semua harapan musti bisa diwujudkan. Sesuatu yang tak bisa diberikan Mario Balotelli.
Mario Balotelli akhirnya bergabung ke klub promosi, Brescia untuk musim 2019/2020. Brescia merupakan klub kampung halaman pemain berjuluk Super Mario tersebut. Satu dekade lalu, mungkin tak ada yang memprediksi atau menyangka bahwa Balotelli akan berakhir di klub “gurem” macam Brescia.
Di awal kemunculannya bersama Inter Milan pada 2009 lalu, Mario Balotelli dianggap sebagai wonderkid Italia. Pemain berdarah Ghana tersebut digadang-gadang sebagai penyerang baru terbaik Italia. Ekspektasi tinggi pun menggelayuti pemain ini.
Sorotan media yang sangat tinggi ditambah perilaku bengal nan songong membuat gerak-gerik Balotelli selalu diawasi. Karir Balotelli memang cukup mulus di awal. Setelah mencuri perhatian bersama Inter Milan, Balotelli kemudian dibeli Manchester City.
Super Mario berada di Manchester City selama 3 musim. Penampilannya tak buruk-buruk amat. Dia jadi bagian penting City saat menjuarai Premier League pada musim 2011/2012.
Berbagai masalah kemudian membuat Balotelli harus balik ke Italia dan memperkuat AC Milan. Bersama Il Rossonerri, permainan Balotelli juga tak cukup baik. Kadang tampil sangat bagus. Namun lebih sering tampil mengecewakan.
Milan kemudian menjual Balotelli ke klub Premier League, Liverpool. The Reds saat itu melakukan perjudian besar kepada Balotelli. Dengan rekam jejak yang buruk, Liverpool masih punya ekspektasi tinggi terhadap talenta yang dimiliki penyerang yang gemar mengubah tatanan rambutnya tersebut.
Sayang seribu sayang, Balotelli dan Liverpool tak berjodoh. Tak ada kontribusi besar yang diberikan Balotelli ke Liverpool. Juara Liga Champions 6 kali itu pun mengembalikan Mario ke AC Milan dengan status pinjaman. Hingga akhirnya kontrak Mario Balotelli bersama Liverpool berakhir.
Mario Balotelli kemudian menuju ke Liga Perancis. Dia sempat membela 2 klub di sana. Yakni OGC Nice dan Olympique Marseille. Mario sempat tampil bagus bersama Nice. Namun di musim kedua, Balotelli tak bisa memberikan peforma terbaiknya.
Di sisa-sisa karirnya, Mario kemudian hijrah ke Marseille. Tak banyak yang bisa dia berikan ke salah satu klub raksasa Perancis itu. Hingga akhirnya Balotelli berstatus free agent atau tidak punya klub di 2019.
Tak ada klub yang menginginkan Balotelli. Dengan rekam jejak yang penuh masalah, agaknya klub-klub Eropa berpikir seribu kali untuk meminang Balotelli.
Jangankan klub papan atas Eropa, klub medioker pun belum tentu mau. Hingga akhirnya Brescia yang berstatus sebagai klub promosi Serie A Italia maju mengontrak Super Mario.
Balotelli tentu bahagia karena masih ada klub yang mau menampungnya. Brescia tak berharap banyak dan berekspektasi tinggi terhadap Balotelli. Mungkin, bagi Brescia, asal Mario tak bikin ulah di dalam maupun luar lapangan, sudah lebih dari cukup.
Ekspektasi tinggi terhadap Balotelli sekarang memudar dengan sendirinya. Kini, Balotelli akan dicatat sejarah sebagai pemain yang gagal memenuhi ekspektasi publik sepakbola dunia.
Memang sulit memenuhi ekspektasi tinggi dari banyak orang. Jangankan banyak orang, ekspektasi dari satu orang pun kadang bikin pusing bukan kepalang.