Apalah arti hidup tanpa masalah? Ia selalu datang silih berganti. Percuma juga dihindari. Setiap masalah pasti punya solusi. Selanjutnya, tinggal kamu cari dan hadapi!
Langit Bojonegoro gelap, selaras dengan pandangan tabir saya ke depan. Masalah menyumbat mata dan mengganjal kelopaknya. Alhasil, susah tidur akibat overthinking.
Rencana demi rencana tak hentinya turbulence. Masalah terus mengguncang master plan. Saya sependapat dengan warga net, 2020 ialah tahun yang menyebalkan. Baru separuh tahun berjalan sudah begini. Bagaimana separuh tahun selanjutnya?
Namun, masalah tidak akan pecah hanya dipukul sambatan. Pasti ada solusinya. Tinggal bagaimana mencarinya. Masalah harus dipecahkan, entah bagaimana caranya. Buka malah lari dan menghindar.
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Memecahkan masalah tentu butuh berpikir, mengutak-atik isi kepala. Perlu kreativitas dalam menemukan solusi terbaik. Semakin kreatif, semakin menemukan kemudahan.
“Tapi syarat nomor satu, anda mengakui dulu masalah itu. Gimana lah caranya, yang penting memecahkan masalah. Nah, kreativitas itu sangat penting,” kata budayawan muda, Sabrang MDP saat mengisi ceramah online di forum maiyah, Rabu (1/7/2020).
Apakah ada di antara kamu yang tidak punya masalah? Jangan-jangan ada yang salah menilai. Bukannya tidak punya masalah, melainkan pergi meninggalkan masalah. Itu bisa menjadi masalah baru nantinya. Sebab pergi bukan solusi.
“Kalau anda merasa tidak punya masalah berarti anda belum cukup dalam melihat apa yang terjadi pada diri anda. Karena semua orang pasti punya masalah,” ungkap Sabrang sembari mengingatkan kepada jamaah.
Generasi saat ini disebut-sebut sebagai generasi yang penuh kreativitas. Banyak sekali hal baru yang diciptakan kaum milenial. Bahkan, warisan generasi old bisa dihadirkan secara fresh dan kekinian. Buktinya, muncul alternatif solutif melalui berbagai sistem dan aplikasi.
Kreativitas yang ditelurkan itu semua akibat banyak masalah. Tidak terbatas pada masalah pribadi. Namun, muncul dari keresahan publik di sana-sini. Banyak masalah yang hadir memaksa kaum milenial terlatih berpikir kreatif.
“Kalau anak muda seperti ini biasanya masalahnya banyak. Nah, kreativitas bisa datang dari masalah,” ucapnya vokalis dan keyboardis Letto tersebut.
Kreativitas muncul untuk memecahkan tiap permasalahan. Bisa dibilang, masalah adalah ibu dari kreativitas. Semakin banyak menghadapi masalah, semakin banyak pula kreativitas yang bisa muncul dari dalam kepala.
Masalah bukan hanya datang sendiri. Ia bisa diciptakan. Bahkan dipaksakan. Layaknya menggarap bab satu saat skripsi. Dunia seperti inilah adanya, tapi masalah kamu ciptakan untuk mengisi sub bab Rumusan Masalah.
“Jadi, masalah itu bisa datang tanpa kita hindari dan bisa kita buat sendiri agar kreativitas itu keluar dari kepala kita,” pungkas putra Cak Nun tersebut sebelum mengakhiri pembahasannya.
Betapa pentingnya menghadapi permasalahan hidup. Inilah akar dari kreativitas. Kreativitas tidak hanya untuk mencari solusi. Kemampuan ini juga bisa untuk menciptakan masalah baru. Untuk apa? Tentu untuk menaikkan lagi level kreativitas.
Kalau kemampuan ini disadari sejak awal, bayangkan apa yang bisa kamu lakukan. Pastinya setiap masalah bisa dipecahkan. Satu demi satu, sedikit demi sedikit.
Hari demi hari tidak akan terasa berat. Pasalnya, selalu ada cara yang bisa dipilih memecahkan masalah. Terlebih jika dilakukan bersama partner. Tanpa terasa, 2020 yang menyebalkan akan terlewati.
Kamu harus tenang walau mendapati masalah hidup. Ingat, badai pasti berlalu. Pada akhirnya, semua kembali baik-baik saja. Setelah itu semua, bersiaplah menyambut badai lagi.