Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba

Melihat Budidaya Tanaman Kelor Desa Bogo

Mahfudin Akbar by Mahfudin Akbar
29/10/2018
in JURNAKULTURA
Melihat Budidaya Tanaman Kelor Desa Bogo

Selama ini tanaman kelor identik perihal mistis. Namun, di tangan warga Desa Bogo, Kecamatan Kapas, tanaman kelor bisa dibuat menjadi berbagai olahan yang punya nilai jual tinggi.

Desa Bogo terletak di kecamatan Kapas, sekitar 7 kilometer dari pusat Kota Bojonegoro. Daerah yang dilintasi aliran sungai Bengawan Solo ini punya potensi alam sangat besar. Salah satunya potensi tanaman kelor yang bisa dimanfaatkan untuk membuat berbagai macam olahan bernilai ekonomis.

Kanan kiri jalan sudah terlihat banyak tanaman kelor tanaman warga saat masuki desa tersebut. Salah satu perangkat desa setempat, Mulyono, warga desa Bogo sudah mulai melakukan budidaya tanaman kelor sejak dua tahun terakhir ini. Melalui program bantuan Pemerintah Daerah.

Untuk menindaklanjuti program pemerintah tersebut, dibentuklah kelompok tani yang fokus mengembangkan budidaya tanaman kelor. Mulyono sendiri menjadi salah satu sosok penting dibalik program budidaya tanaman kelor di Desa Bogo.

Sejak 2016, Mulyono dan kelompok tani Sri Rejeki mulai mengembangkan budidaya tanaman kelor. Rumah salah satu anggota kelompok tani digunakan sebagai lahan pengembangbiakan bibit tanaman kelor.

Ada dua jenis varietas tanaman kelor yang dikembangkan di Desa Bogo. Lokal dan luar negeri. Untuk tanaman kelor luar negeri berasal dari India dan Afrika. Perbedaan dengan bibit lokal, varietas India dan Afrika lebih cepat berbuah. Dalam waktu 6 bulan, varietas kelor asal India dan Afrika sudah berbuah.

“Varietasnya ada India Afrika dan lokal. Kalau yang luar itu 6 bulan sudah berbuah. Kalau lokal butuh waktu yang lebih lama,” ungkap Mulyono.

Semua bagian dari tanaman kelor bisa dimanfaatkan. Mulai dari daun, buah, bunga hingga akarnya. Ada yang bisa diolah menjadi makanan, minuman, obat-obatan bahkan bisa menjadi bahan untuk kosmetik kecantikan.

Salah satu produk unggulan dari budidaya tanaman kelor di Desa tersebut adalah teh kantong. Produk teh yang menggunakan merk Kelorita tersebut sudah dipasarkan di berbagai daerah di Bojonegoro. Tak hanya di Bojonegoro saja, pemasaran sudah merambah daerah-daerah lain di Pulau Jawa. Bahkan produk teh Kelorita ini sudah pernah diekspor ke luar negeri seperti Lithuania.

Salah satu produk unggulan karya tani Sri Rejeki

Meski berkembang dengan baik, program budidaya dan pengolahan kelor di Desa Bogo punya banyak kendala. Salah satunya mengubah pemikiran warga sekitar untuk ikut serta dalam mensukseskan program ini.

Salah seorang anggota karya tani Sri Rejeki lainnya, Novi, menceritakan jika para pemuda setempat masih sulit digerakkan. Mereka sulit mengubah mindset tentang tanaman kelor. Banyak yang memandang sebelah mata. Kebanyakan dari mereka masih berpikir pada materi secara instan saja.

“Padahal jika dilihat dengan saksama, program yang kami bangun ini punya potensi yang sangat besar,” ujar Novi.

Untuk menumbuhkan ketertarikan pemuda setempat, kelompok tani Sri Rejeki membuat berbagai terobosan. Salah satunya membuat warung dengan menu makanan yang terbuat dari tanaman kelor. Ada berbagai macam menu makanan yang bisa dibuat dari bahan tanaman kelor.

Warung yang berisi menu makanan dari tanaman kelor punya potensi menarik banyak wisatawan dari luar Desa Bogo untuk datang berkunjung. Sehingga, perekonomian warga sekitar bisa terangkat berkat keberadaan warung kelor tersebut.

Potensi besar yang dimiliki Desa Bogo memang harus mendapatkan dukungan banyak pihak. Segala upaya akan terus dilakukan demi menarik minat pemuda sekitar. Tujuannya, agar bisa bahu-membahu membuat tanaman kelor menjadi ciri khas utama Desa Bogo. Dengan begitu, berbagai sektor yang ada di Desa Bogo bisa meningkat.

Tags: Desa BogoKapasTanaman KelorTeh Kelorita
Previous Post

Mengintip Dapur Kolektor Kaset Pita di Bojonegoro

Next Post

Kemeriahan Grebeg Berkah Bojonegoro

BERITA MENARIK LAINNYA

Ekspedisi Sotasrungga: Tafakuran Mata Air dan Ficus Raksasa
JURNAKULTURA

Ekspedisi Sotasrungga: Tafakuran Mata Air dan Ficus Raksasa

28/04/2025
Bale Lantung: Mercusuar Peradaban Kalangwan
JURNAKULTURA

Bale Lantung: Mercusuar Peradaban Kalangwan

26/04/2025
Pagerwesi, Fakta Peradaban Kuno Bojonegoro
JURNAKULTURA

Pagerwesi, Fakta Peradaban Kuno Bojonegoro

19/04/2025

Comments 1

  1. Pingback: 5 Manfaat Menanam Kenikir bagi Kehidupan Kita – Jurnaba

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Anyar Nabs

KOPRI PC PMII Bojonegoro Ajak Generasi Muda Lindungi Anak Dari Penikahan Dini

KOPRI PC PMII Bojonegoro Ajak Generasi Muda Lindungi Anak Dari Penikahan Dini

23/05/2025
Suluk Geobiculta: Kearifan Lokal sebagai Pilar Pendidikan

Suluk Geobiculta: Kearifan Lokal sebagai Pilar Pendidikan

22/05/2025
Serabi, Perhatian Pembangkit Kenangan

Serabi, Perhatian Pembangkit Kenangan

21/05/2025
Ekoteologi: Saatnya Belajar dari Pohon

Ekoteologi: Saatnya Belajar dari Pohon

20/05/2025
  • Home
  • Tentang
  • Aturan Privasi
  • Kirim Konten
  • Penerbit Jurnaba
  • Kontak
No Result
View All Result
  • PERISTIWA
  • JURNAKULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • MANUSKRIP
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • PUBLIKASI
  • JURNAKOLOGI

© Jurnaba.co All Rights Reserved

error: