Art of War, dalam hal ini Attack on Titan, tak terbatas pada medan pertempuran belaka. Tapi juga dapat diterapkan pada kondisi apapun, termasuk mencari pasangan hidup.
Akhir tahun lalu mungkin menjadi pilihan terbaik bagi Hajime Isayama untuk merilis anime Attack on Titan Final Season yang di awal-awal episodenya menampilkan motif Marleyan dalam menghajar rakyat Eldian di Pulau Paradis.
Eren Jaeger yang dibantu oleh Scout Regiment pimpinan Kapten Levi diam-diam menyelinap dan meluluhlantakkan Marleyan serta mengalahkan 5 pewaris Titan sekaligus.
Cerita tersebut mengingatkan saya pada strategi perang dalam Art of War yang disusun oleh Sun Tzu. Art of War merupakan warisan strategi perang kuno yang berasal dari dataran China sekitar abad ke-5 SM.
Art of War merupakan buku strategi perang paling berpengaruh di wilayah Asia Timur serta menjadi dasar pemikiran strategis perang militer baik di belahan dunia timur maupun barat (dalam The Utility of Force oleh General Sir Rupert Smith, tahun 1996).
“Strategi perang terbaik adalah memenangkannya sebelum dimulai”. Mungkin itu adalah kutipan terbaik yang bisa disimpulkan dari buku yang ditulis oleh Sun Tzu sepanjang 13 Bab.
Meskipun demikian, pada dasarnya Sun Tzu menjelaskan bahwa ada 3 hal dasar yang wajib dikuasai sebelum kita turun ke medan perang. Berikut penjelasannya.
Mengenal Diri
Hal pertama yang wajib dilakukan sebelum turun ke medan perang adalah mengenali diri sendiri. Siapa kita, terbuat dari apa kita, berasal dari mana, kemampuan apa yang kita kuasai, senjata apa yang kita kuasa dan pegang, apa kelemahan kita, dan lain sebagainya.
Mengetahui latar belakang sedetail mungkin adalah kunci paling utama sebelum memasuki arena pertempuran. Sebab prajurit yang membawa sniper atau seorang komandan tentunya tidak bisa diletakkan di garis depan.
Eren dan masing-masing prajurit tentunya tahu betul apa kemampuan khusus mereka dan apa yang harus mereka lakukan dengan peralatan yang mereka bawa. Kesalahan dalam mengidentifikasi diri akan mengakibatkan kematian hingga kalahnya perang.
Mengetahui Medan Perang
Medan perang adalah tempat di mana kita akan membantai atau dibantai. Mengetahui tempat pembantaian adalah kartu as yang wajib dimiliki oleh setiap pemain dalam peperangan.
Barang siapa yang mengetahui detail kontur, geografis, dan topografi medan perang maka dia berada beberapa langkah di depan musuh. Dengan memahami di mana kita akan berperang, maka kita dapat menempatkan prajurit sesuai dengan keahliannya di tempat yang tepat, sehingga dapat melumpuhkan musuh secepat dan seefisien mungkin.
Scout Regiment selama bertahun-tahun menyamar dan mengamati seluk beluk daerah Marleyan pasca mereka melihat lautan. Pada saat penyerangan, daerah yang dipilih sangat cocok, yakni berada di wilayah Eldian yang saat itu merupakan hari kepulangan prajurit Eldian di Marley. Sehingga secara tak langsung para pewaris Titan berpulang ke rumahnya.
Para prajurit militer yang ditugaskan di daerah Eldian mungkin merupakan prajurit penjaga, bukan penyerang. Hal ini tampak pada peralatannya yang tidak lengkap, sehingga mereka mudah dibantai saat penyerangan.
Rumah-rumah yang cukup tinggi sangat cocok bagi ODM Gear Scout Regiment yang dirangkai sedemikian rupa seperti tokoh Spiderman, sehingga dapat menirukan gaya terbang burung dan juga dengan mudah bersembunyi dibalik rumah-rumah warga untuk mengisi ulang amunisinya.
Mempelajari Musuh
Kita mungkin tahu bahwa ketika kita menembak tepat di dahi atau dada agak ke kiri merupakan tembakan yang mematikan. Tapi bagaimana jika mereka juga tahu bahwa itu kelemahan mereka dan mereka melapisinya sehingga tahan peluru hingga beberapa kaliber?
Seberapa detail kita mempelajari musuh harus sama detailnya ketika kita sedang mengenal diri kita sendiri. Karena dengan mengetahui siapa musuh dan apa kelebihan serta kekurangannya, kita dapat meruntuhkan musuh tepat di mana dia lemah dan memitigasi kelebihannya dengan usaha seefisien mungkin.
Eren cukup lama menyamar hingga tahu siapa orang-orang terdekat Reiner dan siapa keluarga pewaris War Hammer Titan. Begitu pula dengan Scout Regiment yang mengetahui siapa para Titan pewaris dan kapan mereka pulang ke pemukimannya hingga bagaimana mereka mengulur waktu dengan menjebak Pieck & Porco dalam sumur dangkal agar mereka tidak dapat berubah menjadi Titan Selagi Eren harus melawan War Hammer Titan.
Selain itu, saya pikir pertarungan usai ketika Beast Titan, Jaw Titan, dan Cart Titan yang disertai dengan puluhan armada angkatan laut datang mengepung medan pertempuran. Tapi saya salah, Scout Regiment ternyata sudah mengira kapan angkatan laut datang. Armin yang mencuri Colossal Titan dari Bertholdt sudah bersiaga di garis pantai siap meledakkan bom atomnya dan voila, semua angkatan laut porak poranda tak bersisa.
Beast Titan, Jaw Titan, dan Cart Titan yang teralihkan perhatiannya oleh ledakan tersebut sontak dibantai oleh Scout Regiment yang sudah mengetahui kelemahan masing-masing dari mereka dan kabur dari tanah Marley sesuai dengan rencana yang telah mereka susun sebelumnya.
Dari cerita anime tersebut kita dapat melihat bahwa Art of War sangat cantik dimainkan di belakang garis pertahanan musuh dengan jumlah prajurit yang sangat sedikit dan kemenangan yang maksimal.
Art of War, dalam hal ini Attack on Titan, sebenarnya tak terbatas pada medan pertempuran saja. Namun juga dapat diterapkan pada kondisi dan situasi apapun, termasuk mencari teman hingga pasangan hidup. Coba, pasti berhasil. Jika tidak, berarti ada yang salah dari cara kalian memahami Art of War. Atau memang sudah takdir.