12 Maret menjadi tanggal sakral bagi para pencinta Persibo Bojonegoro. Tanggal itu merupakan hari kelahiran dari Persatuan Sepakbola Indonesia Bojonegoro atau biasa dikenal dengan Persibo. Pada 12 Maret 2019 ini, Persibo genap berusia 70 tahun.
Persibo memang lahir pada 70 tahun silam, tepatnya 12 Maret 1949. Menurut penelitian yang pernah dilakukan oleh seorang jurnalis asal Malang, sosok yang melahirkan Persibo adalah Bupati Bojonegoro saat itu, Raden Temenggung Sukardi. Ia memprakarsai lahirnya Persibo Bojonegoro.
Di Jawa Timur, Persibo termasuk golongan klub tertua. Bersama dengan Persebaya Surabaya, Persekap Pasuruan, PSBI Blitar, dan PSM Madiun, Persibo jadi 5 klub tertua di Jawa Timur.
Meski sudah lahir sejak 1949, Persibo sebenarnya baru benar-benar aktif berkompetisi pada awal 2000-an. Kala itu, Persibo berlaga di ajang Divisi Dua Liga Indonesia atau setara dengan Liga 3.
Sejak aktif tampil di kompetisi resmi PSSI, penampilan Persibo memang terus menanjak. Promosi ke Divisi Satu pada 2003, juara Divisi Dua pada 2006 hingga juara Divisi Satu pada 2007/2008 menjadi bukti nyata prestasi Persibo. Hal ini masih ditambah dengan kegemilangan Persibo di ajang Copa Indonesia.
Laskar Angling Dharma membuat banyak kejutan di ajang Copa atau Piala Indonesia. Tim-tim besar di eranya macam Persik Kediri, Arema Malang, hingga Pelita Jaya berhasil dikalahkan. Kegemilangan di Copa Indonesia membuat nama Persibo semakin dikenal di kancah persepakbolaan tanah air.
Kegemilangan Persibo berlanjut ketika tampil di ajang Divisi Utama. Persibo jadi tim yang disegani karena memiliki kekuatan yang mumpuni sekaligus suporter yang sangat fanatik.
Langkah Persibo semakin tak terbendung di musim 2009/2010. Di babak penyisihan wilayah, Persibo mampu tampil trengginas. Tim yang saat itu diasuh oleh Sartono Anwar itu juga tampil luar biasa di babak 8 besar.
Dengan berbagai halangan dan rintangan, Persibo mampu jadi yang terbaik di ajang Divisi Utama 2009/2010 dan berhak promosi ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Kisah perjuangan melawan kemustahilan yang bakal dikenang sepanjang sejarah Persibo.
Setelah menunggu sekian lama, para pencinta Persibo akhirnya dapat melihat tim kesayangannya di kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Namun, dari sinilah mulai muncul banyak masalah.
Persibo jadi musuh utama PSSI ketika Laskar Angling Dharma memilih menyebrang ke kompetisi illegal; Liga Primer Indonesia. Masalah finansial membuat Persibo harus mengambil langkah dengan hengkang dari Indonesian Super League yang dinaungi PSSI.
Persibo sempat di atas angin ketika pada musim 2011/2012 berlaga di kompetisi resmi di bawah rezim baru PSSI. Persibo bahkan mampu menjuarai Piala Indonesia setelah mengalahkan Semen Padang di partai final. Kemenangan itu membuat Persibo berhak berlaga di AFC Cup 2013 mewakili Indonesia.
Di ajang AFC Cup 2013 ini, Persibo babak belur. Tak pernah menuai kemenangan dan hanya jadi bulan-bulanan tim lain. Bahkan Persibo sempat dicurigai bekerja sama dengan Bandar judi karena kekalahan telak secara beruntun.
Di tahun yang sama, perjalanan Persibo di kompetisi lokal juga sangat memprihatinkan. Karena kesulitan dana, Persibo akhirnya tidak bisa meneruskan kompetisi. Persibo terdegradasi sekaligus mendapatkan hukuman dari PSSI berupa penghapusan keanggotaan.
Hukuman dari PSSI menjadi pukulan telak bagi Persibo dan suporternya. Pemerintah daerah yang seperti tak peduli membuat Persibo kian tenggelam. 3 tahun lamanya Persibo harus vakum di kancah persepakbolaan nasional.
Bukan Persibo namanya jika tak bisa bangkit dari keterpurukan. Pada 2016 ada upaya untuk menghidupkan kembali Persibo melalui kepengurusan yang baru. Dan akhirnya pada 2017, Persibo kembali berlaga di kompetisi resmi setelah mendapat pengampunan hukuman dari PSSI.
Saat ini Persibo tetap bisa hidup dan eksis lewat berbagai keterbatasan. Suporter menjadi nafas utama Persibo. Boromania, Drago Tifoso dan beberapa sub-suporter lainnya berperan dalam memberi nyawa kepada Laskar Angling Dharma.
70 tahun Persibo harus bisa dimaknai sebagai perjalanan panjang untuk mempertahankan sebuah identitas. Identitas yang selalu melekat terhadap sebuah kota yang berhubungan dengan sepakbola.
Perjalanan panjang memang sudah dilewati Persibo Bojonegoro. Kalah, menang, suka, duka, tawa, hingga air mata menjadi bagian dari sejarah klub kebanggaan wong Jonegoro ini. Dirgahayu ke-70 tahun, Persibo Bojonegoro.