Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Peristiwa

Menengok Tradisi Perayaan Imlek di Bojonegoro

Mahfudin Akbar by Mahfudin Akbar
05/02/2019
in Peristiwa
Menengok Tradisi Perayaan Imlek di Bojonegoro

Warga terlihat sedang mengunjungi Klenteng Hok Swie Bio, Bojonegoro.

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Imlek di Bojonegoro dirayakan dengan berbagai cara. Ada yang berbagi rezeki dengan memberi angpao kepada yang muda. Ada yang sembahyang untuk menghormati para dewa. Ada pula yang merayakan dengan cara sederhana bersama keluarga.

Sama seperti kota lainnya di Indonesia, Bojonegoro juga memiliki kawasan Pecinan. Kawasan Pecinan di kota Bojonegoro terletak di kelurahan Banjarejo. Di mana terdapat Klenteng Hok Swie Bio sebagai pusat peribadatan Tri Dharma Bojonegoro.

Lalu, apakah ada perbedaan khusus mengenai perayaan tahun baru Imlek di Bojonegoro?

Suasana meriah selalu menyelimuti Klenteng Hok Swie Bio Bojonegoro ketika hari Imlek datang. Jumlah orang yang sembahyang di tempat tersebut meningkat drastis. Warga sekitar pun diperbolehkan masuk ke area klenteng.

Tiap perayaan Imlek, warga Bojonegoro memang berbondong-bondong datang ke Klenteng untuk melihat pertunjukan barongsai yang rutin digelar. Warga Tionghoa di Bojonegoro juga sering membagikan angpao kepada warga datang di sekitaran klenteng.

Untuk mengetahu lebih lanjut tentang tradisi perayaan Imlek di Bojonegoro, tim Jurnaba.co bertemu dengan Hendro Salim. Ia adalah satu dari sekian banyak warga keturunan Tionghoa yang tumbuh besar di Bojonegoro.

Menurut pria berusia 57 tahun tersebut, perayaan Imlek di Bojonegoro lebih guyub dan sederhana. Berkumpul bersama keluarga di rumah dan makan bersama menjadi tradisi yang tak bisa dipisahkan.

Meminta maaf kepada orang tua juga menjadi ritual tersendiri di hari Imlek bagi warga Tionghoa Bojonegoro. Konsepnya sama seperti Hari Raya Idul Fitri.

“Merayakan Imlek paling tepat dengan meminta maaf kepada orang tua. Meminta maaf terhadap dosa yang sudah diperbuat selama satu tahun lalu. Itu adalah tradisi penting dalam perayaan Imlek,” ujar Hendro Salim.

Meski di zaman orde baru aktifitas yang berhubungan dengan budaya Tionghoa dilarang, Hendro Salim tak pernah merasa ada diskriminasi dari orang Bojonegoro sendiri. Sejak kecil sampai sekarang punya anak, Ia tak pernah merasa takut dan khawatir ketika bersinggungan dengan warga Bojonegoro dari suku Jawa.

“Bojonegoro itu adalah kota yang aman dan damai. Zaman saya sekolah SD sampai sekarang, kami rukun-rukun saja dengan warga lokal asli Jawa,” tambah mantan pengusaha kayu tersebut.

Pria yang termasuk dalam jajaran pengurus Klenteng Bojonegoro tersebut juga tak lupa memberikan apresiasi kepada Presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ketika Gus Dur menjabat sebagai Presiden, budaya dan tradisi Tionghoa di Indonesia diperbolehkan muncul di hadapan publik.

“Mbah Gus Dur adalah orang yang mengenal sejarah. Gus Dur itu adalah orang yang benar-benar mengenal jati diri orang Indonesia. Indonesia merdeka pun berkat persatuan dari seluruh ras dan suku yang beraneka ragam. Entah itu keturunan Tionghoa, maupun keturunan Jawa,” tambah Hendro Salim.

Berkumpul dan meminta maaf kepada orang yang lebih tua adalah salah satu cara sederhana dalam merayakan Imlek di Bojonegoro. Karena pada hakekatnya, tahun baru adalah sarana untuk membuka lembaran baru.

Perayaan Imlek di Bojonegoro tak hanya menjadi milik warga keturuan Tionghoa saja. Semua warga Bojonegoro bisa turut memeriahkan dan meramaikan perayaan ini bersama-sama. Gong XI Fa Cai, Nabs!

Tags: ImlekImlek di BojonegoroTradisi Imlek Bojonegoro

BERITA MENARIK LAINNYA

Fenomena Tiktok Seharusnya Melebihi Hebohnya Michat di Bojonegoro
Peristiwa

Fenomena Tiktok Seharusnya Melebihi Hebohnya Michat di Bojonegoro

22/04/2022
TurunTangan Bojonegoro Berhasil Gelar Event Nasional
Peristiwa

TurunTangan Bojonegoro Berhasil Gelar Event Nasional

29/03/2022
Perjuangkan Idealisme dan Bangun Sinergitas, Mahasiswa UNUGIRI Bojonegoro Gelar Kongres Pertama
Peristiwa

Perjuangkan Idealisme dan Bangun Sinergitas, Mahasiswa UNUGIRI Bojonegoro Gelar Kongres Pertama

27/03/2022

REKOMENDASI

Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah

Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah

15/05/2022
MotoGP Mandalika dan Dampak Positif Bagi Perekonomian NTB

MotoGP Mandalika dan Dampak Positif Bagi Perekonomian NTB

14/05/2022
Cegah Pungli dan Gratifikasi, Bapenda Bojonegoro mulai Terapkan Cashless

Cegah Pungli dan Gratifikasi, Bapenda Bojonegoro mulai Terapkan Cashless

14/05/2022
Serba Serbi Akhir Ramadhan Hingga Awal Lebaran

Serba Serbi Akhir Ramadhan Hingga Awal Lebaran

13/05/2022
Memahami Potensi Deglobalisasi Ekonomi

Memahami Potensi Deglobalisasi Ekonomi

12/05/2022
Filologi Turats Bojonegoro dan Enigma Masa Depan

Filologi Turats Bojonegoro dan Enigma Masa Depan

11/05/2022

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved