Tiap manusia memiliki suka duka dalam kehidupan. Ada yang hidupnya positif, ada pula negatif. Di sinilah kesehatan mental memerankan aksinya.
Tuhan menciptakan setiap manusia itu tidak sempurna dan berbeda-beda diantara manusia lainnya. Setiap manusia memiliki cara masing-masing untuk mengontrol segala emosi, hati serta pikiran yang dimiliki setiap diri manusia. Apabila suatu hal tidak bisa terkontrol dengan baik, maka bisa menyebabkan kesehatan mental seseorang tersebut terganggu dan hal tersebut sangatlah berpengaruh pada diri manusia.
Perubahan suatu zaman yang semakin maju dan modern ini, memberikan suatu dampak positif dan negatif pada tahapan perkembangan anak dan remaja. Diantaranya, perkembangan moral dan kesehatan mental bagi remaja sebagai individu dalam kategori perkembangan anak pada fase akhir.
Remaja membutuhkan pedoman kontrol diri untuk berpikir dan bertindak, untuk mengembangkan potensi kesehatan anak dan remaja, khususnya kesehatan mental remaja bisa dilakukan dengan menyalurkan potensi kreativitas menulis, music dan seni maupun karya positif lainnya. Oleh karena itu, dengan potensi remaja yang besar tersebut, seharusnya dikembangkan gagasan untuk pengembangan kesehatan mental remaja agar memiliki tujuan hidup remaja sebagai pelajar menjadi terarah.
Pada zaman sekarang masih ada banyak seseorang yang tidak terlalu memikirkan kesehatan mental. Oleh karena itu kita harus menjaga kesehatan mental, karena menjaganya sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik.
Kesehatan mental juga dapat di pengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggal kan dampak besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. Peristiwa tersebut dapat berupa kekerasan rumah tangga, pelecehan anak atau stres berkepanjangan.
Apabila kesehatan mental kita terganggu maka akan timbul gangguan mental pada tubuh kita. Gangguan mental bisa mengubah bagaimana kita menangani seseorang stres, terjadi hubungan dengan orang lain dan ketika muncul hasrat untuk menyakiti diri sendiri. Beberapa jenis gangguan mental umum yang ditemukan antara lain depresi, kecemasan, gangguan stres pasca trauma dan gangguan bipolar.
Beberapa penyakit mental bisa terjadi pada beberapa jenis pengidap tertentu,yaitu postpartum depression yang menyerang seorang ibu yang setelah melahirkan. Gejala mental dapat diawali dengan beberapa gejala yaitu berteriak atau berkelahi dengan keluarga, halusinasi, ketakutan atau memiliki perasaan bersalah yang selalu menghantui, ketidakmampuan dalam mengatasi masalah, merokok atau narkoba dan masih banyak lagi.
Adapun penyebab kesehatan mental diantaranya yaitu cedera kepala, faktor genetik, kekerasan rumah tangga atau pelecehan lainya, tinggal di lingkungan yang buruk juga menjadi penyebab terjadinya kesehatan mental.
Adapaun faktor resiko kesehatan mental antara lain, perempuan memiliki resiko tinggi mengidap depresi dan kecemasan sedangkan laki-laki mengidap ketergantungan zat dan antisosial, perempuan setelah melahirkan memiliki riwayat gangguan mental, memiliki profesi yang memicu stres seperti dokter atau pengusaha, dan penyalahgunaan obat terlarang atau alkohol.
Diagnosa kesehatan mental oleh dokter ahli jiwa atau psikiater akan mendiagnosis suatu gangguan mental diawali dengan wawancara oleh medis dan wawancara psikiatri lengkap mengenai riwayat perjalanan gejala pada pengidap serta riwayat penyakit pada keluarga pengidap.
Selanjutnya, bisa dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh untuk mengeliminasi apakah ada kemungkinan penyakit lain. Jika diperlukan dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan fungsi tiroid, skrining alkohol dan obat-obatan, serta CT scan untuk mengetahui adanya kelainan pada otak pengidap. Jika kemungkinan adanya penyakit lain dokter akan memberi obat dan rencana terapi untuk membantu mengelola emosi pengidap.
Adapun pencegahan kesehatan mental yaitu dengan melakukan aktivitas fisik dan tetap aktif secara fisik, memelihara pikiran positif, membantu orang lain dengan tulus, menjaga hubungan baik dengan orang lain, tidur teratur dan istirahat yang cukup. Selama masa pandemi jumlah mahasiswa yang memiliki masalah kesehatan mental meningkat seperti stres dan depresi. Hal ini disebabkan pembelajaran virtual selama masa pandemi mengakibatkan kurangnya interaksi sosial dan interpersonal dan beban tugas yang menumpuk.
Oleh karena kita harus bisa memahami lebih lanjut mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental apalagi di masa pandemi saat ini.
Penulis adalah Mahasiswi Prodi PAI UNUGIRI Bojonegoro.