Sungai Bengawan Solo jadi bagian tak terpisahkan dari Bojonegoro. Ia tak melulu eksis untuk menghadirkan bencana. Dalam momen tertentu, Bengawan Solo juga memberikan berkah dan rezeki yang tak terkira untuk warga.
Momen atau tradisi unik kembali terjadi jelang pergantian tahun di bantaran Sungai Bengawan Solo, Bojonegoro. Yakni panen ikan sungai yang mabuk akibat naiknya debit air Bengawan Solo. Tradisi tersebut biasa disebut dengan munggut atau pladu.
Suasana di bantaran Sungai Bengawan Solo Bojonegoro cukup ramai pada Kamis (19/12/2019). Ratusan warga terlihat turun ke sungai dan mencari ikan di pinggir Bengawan Solo.
Contohnya di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro. Area bantaran sungai di dekat Jembatan Kali Kethek nampak dipenuhi oleh warga yang ingin menangkap ikan. Kegiatan ini sudah jadi tradisi jelang pergantian tahun atau ketika debit air Bengawan Solo sedang naik.
Ada yang menyebut kegiatan ini dengan munggut. Ada pula yang menyebutnya dengan pladu. Meski istilahnya beda, kegiatan yang dilakukan pada dasarnya sama. Mengambil ikan mabuk akibat naiknya debit air Bengawan Solo.
Tua, muda, pria, wanita, hingga balita berkumpul dan berkerumun untuk memperebutkan ikan sungai. Ada yang beruntung mendapatkan ikan yang ukurannya besar. Namun tak sedikit yang harus pulang dengan tangan hampa.
Meski ada yang tak mendapatkan apa-apa, tawa ceria tetap terpancar dari wajah mereka. Bagi mereka, ikut meramaikan kegiatan tahunan seperti ini sudah lebih dari cukup. Bahagia itu kadang sangat sederhana, Nabs.
Salah satu warga yang ikut memeriahkan kegiatan munggut atau pladu ini adalah Nugie Bachtiar. Warga Desa Banjarsari tersebut mengatakan jika tahun ini ikannya lebih sedikit.
“Dibandingkan tahun sebelumnya, ikannya lebih sedikit. Mungkin gara-gara makin banyak warga yang ikut meramaikan kegiatan ini,” ujar Nugie.
Warga yang turun ke sungai memang harus jeli. Pasalnya, mereka harus mencari ikan di tengah tumpukan eceng gondok. Jadi, warga harus meningkatkan konsentrasinya agar bisa mendapatkan ikan yang diburu.
Buat kamu yang bingung menghabiskan waktu di sore hari, ikut terjun ke Bengawan Solo dan mencari ikan bisa jadi pilihan. Biar soremu nggak senja dan kopi melulu, Nabs.
Ada beberapa jenis ikan yang kerap didapatkan pada kegiatan munggut atau pladu ini. Mulai dari wader, bader, tawas dan rengkik. Mereka adalah ikan endemik dari Sungai Bengawan Solo.
Konon, ada pula udang yang bisa didapatkan. Biasanya udang bersembunyi di pinggir sungai. Namun tetap saja, yang lebih dominan adalah ikan-ikan sungainya.
Warga yang mendapatkan ikan yang cukup banyak biasanya menjualnya lagi. Namun kebanyakan ikan yang didapatkan dibawa pulang untuk dimasak dan disantap di rumah sendiri bersama sanak famili.
Kegiatan munggut atau pladu ini akan terus berlangsung hingga pergantian tahun. Jadi jangan heran jika melihat kerumunan orang di pinggir Bengawan Solo.
Munggut atau pladu adalah tradisi berbasis fenomena alam yang hanya bisa ditemui di Sungai Bengawan Solo. Jika ingin menikmati fenomena unik ini, jangan ragu ya Nabs untuk datang ke Bojonegoro. Terutama di akhir tahun.