Kabupaten Bojonegoro bakal memiliki hajat besar yakni Bojonegoro Thengul International Folklore Festival 2019. Pergelaran ini akan dilaksanakan pada Minggu (14/7/2019) di sekitaran Jembatan Sosrodilogo, Bojonegoro. Rencananya, akan ada pemecahan rekor MURI untuk tari thengul dan sego buwuhan.
Pergelaran Bojonegoro Thengul International Folklore Festival 2019 akan jadi pesta kesenian yang megah. Mengambil tempat di Jembatan Sosrodilogo, ribuan penari disiapkan di acara yang didatangi juga oleh perwakilan penari dari 4 negara.
Agar berjalan sukses, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerja sama dengan Conseil International des Organisations de Festivals de Folklore etd’Arts Traditionnels (CIOFF®), yakni organisasi tari tradisional level internasional.
Ada sekitar 2.000 penari yang ikut ambil bagian di acara megah ini. Dengan rincian 1.080 siswa SD, 410 siswa SMP, dan 447 siswa SMA. Untuk menyukseskan acara, disiapkan 90 orang pelatih yang menangani para siswa tersebut.
Akan ada rangkaian kegiatan dan acara lain di Bojonegoro Thengul International Folklore Festival. Seperti pertunjukkan Wayang Thengul dan Tari Parang Barong di Stadion Letjen H. Sudirman, Bojonegoro. Ada pula pertunjukkan seni Sandur serta penanaman pohon bersama di Teksas Wonocolo.
Tujuan utama dari pergelaran Bojonegoro Thengul International Folklore Festival 2019 adalah mengenalkan tari thengul sebagai ikon kesenian Kabupaten Bojonegoro.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Amir Syahid mengatakan jika ada 3 acara inti yang siap menyapa dan menghibur masyarakat.
“Ada 3 isian utama di acara ini, yakni festval tari thengul, sego buwuhan, dan festival folklore internasional yang diikuti oleh 5 negara termasuk Indonesia,” ujar Amir Syahid.
Tari thengul merupakan seni tari tradisional dari Bojonegoro. Konsep tariannya diambil dari kesenian khas Bojonegoro yakni Wayang Thengul.
Thengul berasal dari kata “methentheng” dan “methengul”. Dua kata tersebut merupakan bahasa Jawa ngoko. Methenteng berarti mengangkat dengan tenaga ekstra. Sedangkan methengul berarti muncul dan terlihat.
Tari Thengul dipentaskan sebagai tarian sambutan atau tarian selamat datang. Tari thengul dimainkan 5 hingga 10 penari perempuan dengan diiringi musik gamelan. Tari Thengul biasanya dipertunjukkan ketika menyambut tamu penting atau peringatan hari-hari besar di Bojonegoro.
Selain pertunjukkan tari thengul kolosal, akan ada festival Sego Buwuhan. Menurut rencana, ada ribuan porsi sego buwuhan yang disiapkan dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Untuk menambah kemeriahan, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro juga mengundang Chef Juna.
Rencananya, Chef Juna akan menjadi juri dari sajian sego buwuhan yang dibuat oleh para peserta. Kehadiran Chef Juna diharapkan mampu membuat pergelaran festival sego buwuhan jadi makin meriah.
Sego buwuhan memang diproyeksikan untuk menjadi ikon kuliner khas Bojonegoro. Dengan festival yang ada ini, sego buwuhan diharapkan mampu lebih dikenal oleh masyarakat dari dalam maupun luar Kabupaten Bojonegoro.
Bojonegoro Thengul International Folklore Festival 2019 dipastikan jadi hiburan akbar bagi masyarakat. Sudah siap menikmati suguhan tari tenghul dan sego buwuhan, Nabs?