Pada 2020 ini, Indonesia menginjak usia ke-75. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia di berbagai daerah bakal berlangsung dengan cara sederhana.
Tiap 17 Agustus, dilaksanakan upacara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Upacara selalu dilakukan dengan meriah di Istana Negara. Dengan berbagai seremoni serta hiburan.
Namun, khusus tahun 2020, upacara kemerdekaan RI ke-75 bakal dilakukan dengan sangat sederhana. Penyebabnya tentu saja pandemi corona. Untuk pertama kalinya, upacara peringatan kemerdekaan RI akan dilakukan dengan sangat sederhana.
Dalam upacara, biasanya ada Pasukan Pengibar Bendera atau Paskibraka. Anggota Paskibraka dipilih dari hasil seleksi siswa-siswi di seluruh provinsi Indonesia. Namun tahun ini, Kementrian Pemuda dan Olahraga tidak melakukan seleksi.
Sebagai gantinya, anggota Paskibraka tahun 2019 akan kembali bertugas. Latihan sudah dimulai dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Sebagaimana telah disampaikan oleh Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono dalam keterangan persnya pada Senin lalu (6/7), bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga tidak melakukan proses seleksi untuk pemilihan Paskibraka. Itu karena adanya pandemi Covid-19.
“Itu (petugas) akan kami ambil dari Paskibra 2019 yang pada saat itu tidak naik. Artinya yang inti kan sudah sudah muncul. Ini ada cadangan. Cadangan 2019 kami ambil untuk kegiatan Paskibraka di 2020. Sehingga kami melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga tidak merekrut di 2020 karena kita sayangi kesehatan dan nyawa masyarakat serta mengutamakan protokol kesehatan yang harus kita junjung tinggi,” kata Heru saat itu.
Pada saat pelaksanaannya nanti, Bey menyebut bahwa petugas pengibar bendera yang disiapkan sebanyak 8 orang yang terdiri dari dua kelompok dan dua orang cadangan.
Kelompok pertama untuk penaikan bendera yang terdiri dari 3 orang, 2 orang laki-laki dan 1 perempuan. Untuk kelompok kedua yang bertugas dalam penurunan bendera di sore hari juga terdiri dari 3 orang, 2 orang laki-laki dan 1 perempuan. Untuk cadangan masing-masing 1 petugas laki-laki dan 1 petugas perempuan.
Sedangkan petugas lain yang bertugas pada saat upacara di Istana Merdeka, komposisinya terdiri atas komandan upacara sebanyak 1 orang, pasukan upacara sebanyak 20 orang yang berasal dari TNI dan Polri, korps musik sebanyak 24 orang, MC sebanyak 2 orang. Sementara pasukan pelaksana tembakan kehormatan pada saat detik-detik proklamasi sebanyak 17 orang berada di area Monas.
Pelaksanaan upacara bendera nantinya tetap dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Namun jumlah undangan akan sangat terbatas. Jika biasanya yang hadir bisa mencapai ribuan orang, kini mungkin tak lebih dari 300 orang.