Ada banyak dampak positif dari gelaran Moto GP Mandalika. Selain bagi daerah, juga bagi negara.
Sirkuit Mandalika Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi tuan rumah dalam ajang balap MotoGP Mandalika 2022. Pergelaran yang berlangsung pada 18-20 Maret 2022 lalu itu, menjadi harapan yang cukup besar bagi bangkitnya industri pariwisata ditengah situasi pandemi covid-19.
Karena, Sejak dua tahun terakhir ini perekonomian masyarakat bisa dikatakan merosot karena banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan karena pandemi, terutama masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB).
Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menyumbang ekonomi lokal sebesar Rp.500 miliar pada saat tes pra-musim berlangsung, dan menciptakan 11 ribu lapangan kerja yang di prediksi akan terus meningkat menjadi 50-70 ribu lapangan kerja pada saat ajang MotoGP Mandalika berlangsung.
Dengan adanya ajang balap motor Internasional di NTB ini diharapkan dapat menarik wisatawan ke daerah tersebut. Jika dilihat dari jumlah wisatawan, sektor pariwisata memang yang paling terkena dampak pandemi covid-19.
MotoGP Mandalika ini diperkirakan akan mengundang kedatangan puluhan ribu wisatawan baik dari dalam ataupun luar negeri. Sehingga dapat diasumsikan, dari setiap wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah akan mengeluarkan dana untuk kebutuhan selama tinggal, seperti penginapan, makanan, transportasi, dan masih banyak lagi.
Nah, jika ajang balap motor ini terselenggara maka akan ada ribuan orang yang datang ke lombok. Ini diperkirakan dapat meningkatkan perputaran uang disana. Peningkatan ekonomi berkat MotoGP 2022 tidak hanya berdampak kepada Lombok saja, akan tetapi berdampak pula kepada NTB dan sekitarnya.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB menyatakan, bahwa tingkat okupansi hotel berbintang lima di sejumlah kawasan di Lombok pada 16-21 Maret 2022 sudah mencapai 100%.
Penyelenggaraan MotoGP di Indonesia juga menargetkan penjualan tiket yang cukup luar biasa jumlahnya yaitu mencapai 62.665 lembar per 2 Maret 2022, jumlah tiket yang telah berhasil terjual berjumlah sebanyak 23.500 tiket.
Mandalika Grand Prix Association (MGPA) menyatakan bahwa penonton asal NTB sebanyak 8,9% sedangkan sisanya 91,1% yakni berasal dari luar NTB. Ini juga berarti bahwa akan ada tambahan akomodasi dari para penonton yang berasal dari luar NTB. Permintaan terhadap akomodasi diperkirakan akan ikut terdampak dari tingginya kedatangan para penonton tersebut.
Salah satu contohnya adalah maskapai Garuda Indonesia yang akan menambah rute penerbangan dari Surabaya menuju ke Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) pada saat ajang MotoGP Indonesia berlangsung. Hal ini dikarenakan membludaknya pemesanan tiket dari daerah tersebut.
Sapta Nirwandar, Mantan Wakil Menparekraf periode 2011-2014 mengatakan bahwa dengan diselenggarakannya ajang balap MotoGP ini pasti akan ada dampak ekonominya, mulai dari hotel, penerbangan, homestay, restoran, bahkan industri rumahan juga akan ikut terdampak.
Sirkuit Mandalika, mempunyai hal yang paling mengesankan yaitu, dikelilingi oleh berbagai pemandangan yang sangat indah dan bertempat di desa Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang memiliki keindahan permukaan dan bawah laut yang eksotis, dengan pemandangan antara pantai Seger dan pantai Mawun.
Jadi, selain menyaksikan ajang balap MotoGP wisatawan juga bisa sekalian berlibur menikmati indahnya pemandangan wisata yang ada di Nusa Tenggara Barat, dan tentunya hal ini juga pasti akan menambah serta memperbaiki perekonomian masyarakat sekitar yang dulunya sempat merosot akibat adanya pandemi.
Akhirnya, dapat disimpulkan, bahwa pergelaran ajang balap MotoGP di Mandalika NTB ini memberikan dampak yang sangat baik bagi perekonomian warga sekitar. Dan harapannya ajang balap MotoGP ini bisa menjadi awal masuknya kembali wisatawan domestik maupun mancanegara di Indonesia sampai seterusnya.
Terlebih, pada saat ini pemerintah telah melakukan beberapa pelonggaran kebijakan bagi para wisatawan-wisatawan yang datang dari dalam maupun luar negeri. Seperti, melonggarkan mobilitas, menghapus ketentuan tes PCR dan antigen Covid-19, serta menghilangkan kewajiban karantina bagi yang datang dari luar.
Penulis adalah Mahasiswi PAI UNUGIRI Bojonegoro.