Selama beberapa pekan terakhir, pasangan capres-cawapres fiktif Nurhadi-Aldo (Dildo) menjadi isu dan fenomena yang diperbincangkan khalayak. Baik di ranah media sosial maupun warung kopi. Nah, mungkin nggak sih, Pak Nurhadi dan Pak Aldo ini berkunjung ke Bojonegoro?
Nabs, sosok Nurhadi-Aldo muncul sebagai pemicu kebahagiaan di tengah sumpeknya persaingan politik Pilpres 2019. Kehadiran mereka, selain memberi kesan sejuk yang agak nganu, juga menghibur masyarakat lho.
Nurhadi merupakan seorang tukang pijat yang tinggal di Golantepus, Mejobo, Kabupaten Kudus. Dia sering mempromosikan jasa pijatnya. Namun, acap kali ia menggunggah kiriman berbau seksual, kata-kata motivasi, dan unggahan kiriman lain yang absurd.
Sedangkan Aldo Suparman, atau lebih dikenal dengan nama Aldo, merupakan seorang tokoh fiktif di sosial media. Aldo dikenal karena sering mengunggah nasihat dengan tulisan alay. Foto profil Aldo sendiri merupakan gabungan beberapa tokoh yang sudah diedit.
Keduanya kemudian bersatu menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden Indonesia. Agar mudah diingat, pasangan ini menggunakan akronim Dildo yakni singkatan dari nama Nurhadi dan Aldo.
Pergerakan pasangan Dildo ini di media sosial cukup signifikan. Sampai tulisan ini dibuat, pengikut di Twitter resmi mereka mencapai 52 ribu. Sedangkan di Instagram, ada 250 ribu pengikut sejak akun dibuat pada akhir Desember 2018.
Yang paling menonjol dan unik dari pasangan Dildo ini, tentu saja, menyampaikan visi-misi dan program lucu yang berbau perihal ena-ena. Terlebih munculnya jargon dan quotes lucu yang bahkan bisa cepat dihapal di luar kepala.
https://www.instagram.com/p/Br-LBFzn7fS/
Koalisi Indonesia Tronjal Tronjol Maha Asyik dan tagline sekaligus jargon macam mcqueen yaqueen dan smackqueen yaqueen pun menjadi viral. Tagline tersebut menghiasi berbagai timeline media sosial. Bukan hanya lucu, tapi mengandung kreativitas berlebih.
Tidak hanya quotes dan jargon saja, nama-nama programnya pun teramat unik. Misalnya, Pekan Olahraga Nasional, olahraganya ditambahin spasi antara olah dan raga biar jadi Pekan Olah Raga Nasional (PORN).
Bahkan, saat ini, sejumlah anak-anak muda dari berbagai daerah juga mulai mempromosikan diri untuk jadi caleg dari Pak Nurhadi dan Pak Aldo lho, Nabs. Tentu, mereka muncul dengan jargon dan program-program yang tak kalah lucunya.
Selain menghibur, kehadiran paslon fiktif Dildo juga mampu bikin anak-anak muda apatis untuk mau membincangkan kembali isu politik. Tentu, secara segar dan lebih tidak serius. Tapi tak apa. Yang penting tidak terlalu apatis kan ya.
Tidak hanya mempertipis sikap apatis, anak-anak muda yang sebelumnya enggan membaca berita politik pun kian yakin bahwa Indonesia akan baik-baik saja. Bahkan, ungkapan yakin para netizen ini disampaikan dengan tagar #McQueenYaqueen. Tagar tersebut menempati trending topic teratas di Twitter pada Sabtu (5/1/2019).
Pergerakan simpatisan pasangan Dildo ini cukup masif di Indonesia. Banyak pemuda yang secara terbuka mendeklarasikan dukungan kepada Nurhadi dan Aldo. Salah satu bentuk dukungannya dengan membuat alat peraga kampanye baik banner, spanduk, stiker atau kaos.
Lalu, mungkinkah Nurhadi-Aldo berkunjung ke Bojonegoro?
Mungkin saja sih, Nabs. Selain Bojonegoro bagian dari NKRI dan punya banyak potensi suara (fiktif), Sandiaga Uno (Cawapres nomor urut 02) dan Ma’ruf Amin (Cawapres nomor urut 01) juga sudah pernah kunjung ke Bojonegoro kog.
Chusnul Chotimmah, salah seorang pemudi Bojonegoro menjelaskan, yang unik dari fenomena DiLdo itu bukan perkara Nurhadi-Aldonya. Tapi lebih timsesnya yang super keren dan membikin penasaran. Sebab, hanya pemuda memiliki kreativitas berlebih yang bisa melakukannya.
“Kalau mau menyapa masyarakat di Bojonegoro, ya gapapa. Kupikir banyak pendukungnya kok di sini,” kata Chusnul.
Mantan Sekjen LPM Mercusuar Unair Surabaya asal Bojonegoro itu mengatakan, Indonesia lagi butuh tertawa. Dan Nurhadi-Aldo hadir buat menghibur masyarakat yang lagi spaneng memikirkan urusan politik.
Masyarakat saat ini, kata Chusnul, baca berita isinya kabar buruk perpolitikan. Isinya pasangan mesum tertangkap polisi. Dan itu diperburuk dengan blamming media pada satu orang saja. Hal-hal semacam itu membikin masyarakat muak akan keseriusan hidup.
Masalah-masalah kesumpekan hidup seperti itulah, kata Chusnul, yang membikin Nurhadi-Aldo kian diterima masyarakat. Terkait kehadiran Nurhadi-Aldo ke Bojonegoro, dia sangat merespon positif. Sebab, di Bojonegoro pendukungnya cukup banyak.
Mantan Ketua LPM Solidaritas UIN Surabaya asal Bojonegoro, Ahmad Farid mengungkapkan, terlepas fiksi dan khayalnya sosok Nurhadi-Aldo, kehadiran mereka ke Bojonegoro sangat ditunggu karena jelas menginspirasi.
“Terutama, menginspirasi untuk tetap menjadi selow di tengah suasana yang tegang,” tukas Farid.
Para pembaca media sosial di Bojonegoro, kata Farid, sudah sangat berkembang. Tentu saja, warganet Bojonegoro mengenal dengan akrab siapa dan apa itu Dildo dengan Koalisi Indonesia Tronjal Tronjol Maha Asyik-nya. Sehingga, saat ada acara kopdar di Bojonegoro, bakal banyak pendukung yang menunjukkan batang hidungnya.
Hadirnya pasangan Dildo ini ke permukaan memang menjadi oase di tengah panasnya kisruh tahun politik 2019. Setidaknya, pasangan Nurhadi dan Dildo ini bisa menjadi penyegar di tengah hawa panas perang politik 2019 yang kadang membuat sumpek dan jengah.