Tak ada yang lebih bermakna di malam minggu selain bertemu doi. Karena saya masih jomlo, agar malam minggu tetap berkesan, maka saya ngopi daring (ngopdar) aja.
Bertemu dengan orang-orang hebat adalah sebuah keberuntungan untuk menjadikan motivasi dalam diri agar menjadi lebih baik dan produktif.
Nabs, pandemi bukan lagi menjadi hal utama penghalang untuk kita menjalin silaturahmi, banyak sosmed yang bisa membantu kita untuk hanya sekadar bertegur sapa.
Entah itu melalui media sosial baik WA, instagram, facebook, twitter, surel, dan lain sebagainya.
Tepat pada malam minggu (02/10) saya berkesempatan kembali berdiskusi dengan sosok penulis dari media alernatif yang sering mengabarkan wasilah kebahagiaan yaitu Jurnaba.
Tentunya, Nabsky tahu. Karena tulisan jihadis cum panglima Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Insomniah wa Jurnabiyah itu, sangat familiar dan sering nongol di Jurnaba.
Dia adalah Yogi Abdul Gofur, malam minggu (02/10), saya berkesempatan untuk melakukan ngopi secara daring (ngopdar) melalui video call atau VC di aplikasi WA.
VC pada malam minggu di awal bulan Oktober 2021 tersebut, sudah direncanakan tiga hari sebelumnya.
H-3 sebelum ngopdar dimulai, diawali dengan perbincangan melalui chat.
Kita ingin membahas mengenai bagaimana proses dan cara membuat buku.
Sebelum ngopdar, Yogi mengirim pesan ke saya melalui WA untuk izin dahulu mengikuti tahlilan di tetangganya dan mengajak ngopdar tepat pukul 20.15 WIB.
Tepat pada pukul 20.16 WIB, Yogi mengabari saya untuk memulai ngopdar bil-VC dengan pesan khas yang dikirimkan ke saya, “Gasss keun, Kang”.
Pesan singkat yang kemudian membuat tangan saya langsung menekan tombol panggilan video alias VC yang ada di WA.
Alhamdulillah, di awal perbicangan saya menanyakan kabar kepada Yogi. Setelah 2 hari sebelumnya, saya melihat status WA Yogi kalau dia akan menerbitkan buku.
Eeitt, Nabsky… hehe Judulnya di tulisan berikutnya ya biar kepo sama buku yang akan diterbitkan oleh kawan saya yang gemar menjadi musafir itu, hehehe.
Kembali lagi ke topik utama, Nabs. Setelah mendengar kabar dari kesibukannya setelah pulang dari Cianjur untuk belajar tentang pertanian organik dan melakukan riset tentang metode tanam pada tanaman cabai keriting, saya menyampaikan ada keinginan kuat untuk menulis sebuah karya yang mana menceritakan tentang kisah hidup saya. Dan disambut hangat oleh Yogi plus didukung sepenuhnya.
Dalam perbincangan tersebut, Yogi juga menuturkan kepada saya bahwa dalam menulis itu harus konsisten dan berkelanjutan, jika malas harus tetep dilawan jika memang ingin tulisan selesai dan bisa dicetak, selain mengenai keistiqomahan dalam menulis.
Yogi juga menuturkan bahwa menulis tidak harus meniru bahasa penulis-penulis yang lainnya. Karena setiap orang memiliki ciri khas dalam menulis. Begitu ungkap calon Kepala Madrasah Alternatif Guratjaga itu.
Tidak terasa menjelang dini hari. Ngopi daring atau ngopdar berakhir. Tercatat, ngopdar dimulai dari pukul 20.16 hingga 23.50 WIB.