Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Altertainment

Njogeti Patah Hati: Sebuah Review Trailer Film Sobat Ambyar

Yudi Kuswanto by Yudi Kuswanto
25/12/2020
in Altertainment, Cecurhatan, Headline
Njogeti Patah Hati: Sebuah Review Trailer Film Sobat Ambyar
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Di hadapan cinta dan patah hati, siapapun punya hak prerogatif untuk menangyz. Hikz hikz hikz ~

Wanita masih banyak yang lainnya, atau lelaki tampan bukan itu saja, kalau menyakiti sudah lepaskan saja — kiranya itulah kalimat sakti untuk menyindir atau memperkuat hati seseorang yang lagi patah hati.

Ihwal cinta memang selalu misteri. Sebab-akibatnya sanggup membuat siapapun kelimpungan dimabuknya. Maka tak akan mengherankan kalau makhluk bernama patah hati tak mengenal pejantan-betina, siapapun akan nangys di hadapannya.

Maka pilihan-pilihan cinta lain tak mampu menjadi rujukan obat sakit hati. Meski wanita itu banyak atau lelaki tak cuma satu. Perlu waktu sangat panjang untuk menyembuhkan hingga bisa bangkit dari nestapa asmara.

Bagi kebanyakan orang, akan menganggap wanita menangis itu lumrah dan lelaki menangis adalah hal yang-perlu-ditinjau-kembali. Namun urusan hati, pendapat tersebut menjadi kadaluwarsa terkait penilaian antara yang berhak menangis.

Maskulinitas bukan acuan utama menilai lelaki buruk ketika menangis, jika dihadapkan urusan cinta, siapapun punya hak prerogatif untuk menangis.

Sungguh ini belenggu ketidakadilan, mengapa? Sebab cinta menjadi kodrat bagi seluruh manusia. Andai saja cinta menjadi hak prerogatif, kalau gak mencinta masih dianggap menjadi manusia normal. Sayangnya seiring bertambahnya usia urusan tersebut menjadi kebutuhan primer biologis setiap orang. Tak bisa mengelak.

Ditambah dengan tuntutan masyarakat; setiap individu harus berpasang-pasangan, kalau tidak patut dijadikan persoalan atau digunjing seluruh kampung. Maka, bukan berlebihan jika kita anggap cinta tak lagi menjadi hak prerogatif seseorang untuk merumuskan kebahagian di suatu waktu. Tapi gak masyarakat.

** **
Jatmiko atau yang lebih akrab disapa Mas Jat merupakan contoh lelaki korban dari urusan percintaan. Tak bisa mendeskripsikan terlalu banyak terhadap masalah hati yang dialami Mas Jat, sebab keseluruhan ceritanya masih coming soon.

Meski begitu, masih dapat ditebak penggalan ceritanya bersumber dari trailer filmnya. Iya, menebak-nebak adalah satu dari beberapa keahlian saya, selain menangisi patah hati, tentunya ~

Benar saja Jatmiko merupakan suguhan tokoh perfilmman. Namun jangan langsung menilai ini sebuah kisah fiktif belaka. Sobat Ambyar ialah film yang diambil dari getirnya perjalanan maestro campursari Didi Kempot lewat sudut pandang orang-orang yang menyukai karyanya atau bisa kalian sebut dengan Sobat Ambyar.

Film itu meceritakan pahit-manisnya cinta dan patah hati yang dialami oleh Jatmiko atau Mas Jat seorang pemilik kedai kopi. Mas Jat merasakan cinta pandang pertama terhadap wanita cantik jelita bernama Saras.

Dalam percakapan antara Mas Jat dan Saras, ketika Mas Jat bertanya kenapa mau berpacaran dengan dirinya. Saras menjawab, karena Mas Jat yang selalu ada dan punya waktu untuk Saras.

Ini menjadi kontras saat suatu waktu Saras mengetahui Abdul, ia bukannya memilih tetap di hatinya Mas Jat malah kebalikannya. Saras berpaling dan memilih Abdul, saat ditanyai, wanita itu hanya menjawab;

“Ini tentang perasaan, Mas.” (what thefff…)

Gambaran cerita di atas menyuratkan, orang yang berada di samping kita mungkin saja cinta tulusnya bukan untuk kita, melainkan untuk seseorang yang sedang jauh disana dan kita hanyalah pelarian sesaat sembari menunggu yang dicinta datang kembali.

Merasakan keadaan yang pelik, Mas Jat kemudian menangis tersedu-sedu. Tidak ada yang mampu mengobati sakit hatinya, kecuali satu: lagu-lagu Pak Dhe Didi Kempot yang mampu menuntunnya bangkit dari penderitaan yang amat sakit karena asmara.

Memang Mas Jat adalah lelaki yang menyukai karya Didi Kempot. Dalam kepatah-hatiannya, ia bertemu The Good Father of Broken Heart. Di pertemuan itu Pak Dhe berujar; “kesedihan itu mau kamu pakai, mau kamu lepaskan, itu terserah kamu sendiri.”

Siapa yang bisa mengira, perkataan Pak Dhe mampu menjadi titik balik atau sumber kekuatan pada Mas Jat atas pahitnya cinta yang dirasakan bersama Saras. Di satu scene yang ditampilkan, Saras tiba-tiba mengajak balikan Mas Jat. Tak ada yang tahu apakah Mas Jat menerimanya kembali atau tidak, yang jelas di suatu konser musik Pak Dhe, ia satu panggung dengan idolanya. Joget dan menyanyikan Kalung Emas.

Sobat Ambyar, dari trailer yang ditampilkan dapat menjadi pelajaran bagi kita semua. Bagi wanita ini menjadi pengetahuan berharga bahwa yang maskulin juga bisa dan berhak menangis. Oleh sebab itu maka sudahilah untuk melukai hati lelaki.

Dan untuk lelaki sudah semestinya jika memilih wanita harus dipilih cermat agar tak menjadi lara yang mengiris hati. Bukan tak mungkin wanita yang sekarang di sampingmu, cintanya bukan untukmu tapi untuk dia yang sekarang berada jauh di sana. Kamu hanya sebatas pengisi waktu luang dan tak lebih dari pelarian.

Mari kita tunggu saja full ceritanya Mas Jat dalam karya terakhir Pak Dhe. Jangan biarkan ke-ambyaran ini hanya saya saja yang merasakan, kamu juga harus.

Tags: Didi KempotSobat Ambyar

BERITA MENARIK LAINNYA

Hiperrealitas Norma dalam Film KKN Desa Penari
Headline

Hiperrealitas Norma dalam Film KKN Desa Penari

17/05/2022
Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan
Cecurhatan

Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan

16/05/2022
Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah
Cecurhatan

Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah

15/05/2022

REKOMENDASI

Hiperrealitas Norma dalam Film KKN Desa Penari

Hiperrealitas Norma dalam Film KKN Desa Penari

17/05/2022
Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan

Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan

16/05/2022
Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah

Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah

15/05/2022
MotoGP Mandalika dan Dampak Positif Bagi Perekonomian NTB

MotoGP Mandalika dan Dampak Positif Bagi Perekonomian NTB

14/05/2022
Cegah Pungli dan Gratifikasi, Bapenda Bojonegoro mulai Terapkan Cashless

Cegah Pungli dan Gratifikasi, Bapenda Bojonegoro mulai Terapkan Cashless

14/05/2022
Serba Serbi Akhir Ramadhan Hingga Awal Lebaran

Serba Serbi Akhir Ramadhan Hingga Awal Lebaran

13/05/2022

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved