Penampilan Ajax Amsterdam di ajang Liga Champions Eropa musim 2018/2019 memang sangat mengejutkan. Siapa sangka, tim yang berisi anak muda ini mampu menembus babak semifinal. Apa rahasia sukses Ajax musim ini?
Ajax kembali membuat kejutan dengan mengalahkan tuan rumah Tottenham Hotspurs dengan skor 1-0 pada leg pertama babak semifinal Liga Champions Eropa, Rabu (1/5/2019). Klub Eredivisie Belanda itu pun tinggal selangkah lagi menuju final Liga Champions Eropa.
Di ajang Liga Champions Eropa musim ini, Ajax bukanlah tim unggulan. Bahkan, mereka harus melalui babak pra kualifikasi untuk bisa masuk ke babak grup atau babak 32 besar Liga Champions musim ini.
Di babak grup, anak asuhan Erik ten Hag ini memang hanya mampu jadi runner up di bawah Bayern Munchen. Namun penampilan Der Amsterdaner di babak grup tersebut menuai banyak pujian.
Peforma para pemain Ajax yang masih muda terlihat sangat menonjol. Di babak grup, Bayern Munchen yang punya materi pemain lebih baik mampu ditahan imbang dalam dua pertemuan.
Namun yang paling banyak jadi pembicaraan adalah ketika Ajax berlaga di fase gugur. Dua tim raksasa yakni Real Madrid dan Juventus berhasil dijinakkan.
Di babak 16 besar, Ajax berjumpa dengan juara bertahan, Real Madrid. Semua terasa normal ketika di leg pertama El Real mampu mencuri kemenangan tipis 1-2 di kandang Ajax. Namun kejutan terjadi di leg kedua saat Ajax menjungkalkan sanga juara bertahan dengan skor telak 1-4. Ajax pun berhak melaju ke babak 8 besar.
Pada babak 8 besar atau perempat final Ajax bersua dengan tim raksasa lainnya, Juventus. Di laga ini Ajax benar-benar menunjukkan jati dirinya. Lewat permainan cepat dan serangan balik, Ajax mampu menyingkirkan jawara Serie A tersebut dengan skor agregat 3-2.
Darah Muda Ajax Amsterdam
Agresifitas para pemain muda jadi satu di antara resep kesuksesan Ajax musim ini. Ajax memang sudah lama dikenal sebagai penghasil pemain muda berbakat di Eropa. Tak terkecuali musim ini.
Akademi Ajax Amsterdam adalah salah satu yang terbaik di Eropa bahkan dunia. Banyak bintang besar lahir dari akademi Ajax yang tersohor itu. Contohnya seperti Patrick Kluivert, Dennis Bergkamp, Frank de Boer, Wesley Sneijder, Edgar Davids, hingga Christian Erickssen.
Beberapa pemain muda Ajax musim ini juga mencuat ke permukaan. Para pemain tersebut juga mampu jadi tulang punggung tim. Sebut saja Matthijs de Ligt, Frenkie de Jong, Noussair Mazraoui, Kasper Dolberg, hingga Donny van de Bek. Usia para pemain jebolan akademi Ajax tersebut masih di bawah 22 tahun.
Menurut kolomnis The Guardian, Bart Vlietstra, Ajax memang memberikan standar yang cukup tinggi dalam pembinaan usia muda. Ini berdampak bagus bagi tim yang secara finansial kalah jauh dibandingkan dengan Juve atau Munchen.
“Secara teknis, Ajax selalu mempromosikan standar yang tinggi dalam program pembinaan usia muda,” tulis Bart Vlietstra.
Dengan darah muda, pelatih Ajax Amsterdam Erik ten Hag bisa bereksplorasi lewat taktik dan strategi di lapangan. Dengan strategi pressing ketat, klub-klub yang terbiasa dominan dalam penguasaan bola pastinya kewalahan. Itu sangat terlihat ketika Ajax berjumpa dengan Real Madrid dan Juventus.
Kecepatan dan kengototan para pemain muda Ajax Amsterdam jadi senjata utama Erik ten Hag. Itu jadi modal berharga dan utama Ajax di ajang Liga Champions Eropa musim ini.
Para pemain senior juga punya andil dalam kesuksesan Ajax musim ini. Sejumlah punggawa senior macam Dusan Tadic, Klaas Jan Huntelaar hingga Daley Blind punya kontribusi lewat pengalamannya.
Kombinasi semangat para pemain muda yang ditunjang dengan pengalaman para pemain senior yang sudah matang, membuat Ajax Amsterdam jadi tim paling mengejutkan musim ini.
Penampilan atraktif Ajax memang memberi warna tersendiri di ajang Liga Champions Eropa musim ini. Kita tunggu saja Nabs, apakah Ajax mampu membuat kejutan terbesar tahun ini dengan memenangkan Liga Champions Eropa musim 2018/2019.