Industri kreatif saat ini sedang berkembang pesat. Tidak hanya di kota besar, di daerah-daerah juga. Industri ini sedang digandrungi para pemuda kreatif. Mulai dari produksi karya-karya kerajinan tangan hingga start up digital. Tentu saja, ini menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Bojonegoro termasuk kota dengan pertumbuhan ekonomi kreatif yang pesat. Industri kreatif yang ada turut berperan aktif. Salah satunya adalah Rumah Ipus Handcraft. Rumah Ipus bergerak di industri produk kerajinan tangan.
Siti Nur Banin, pemiliki Rumah Ipus Handcraft, pada awalnya berjualan masker organik. Hal itu dia lakukan pada 2014 saat masih kuliah. Dia berjualan secara online. Produk tersebut dipasarkan melalui media sosial instagram.
Pada 2016, dia mencoba usaha membuat kerajinan tangan. Kemudian, akun instagram masker organik dia ganti menjadi Rumah Ipus Handcraft. Pada awalnya, dia membuat kerajinan berupa bantal jarum pentul. Hal ini dia lakukan bersama suaminya, Iwan Adhi Prasetyo.
“Dinamakan Rumah Ipus, itu panggilan sayang kami sejak pacaran dulu.” kata Banin.
Saat ini, Rumah Ipus Handcraft sudah memproduksi ratusan jenis kerajinan. Mulai dari bantal jarum, gantungan kunci, boneka flanel, bantal kecil, hiasan dinding, hiasan meja dan masih banyak jenis lain. Hal itu tergantung pemesanan pelanggan juga. Rumah Ipus bisa menyesuaikan keinginan dan selera pelanggan.
“Pernah ada pelanggan yang memesan 600 pcs untuk souvenir pernikahan. Katanya bagus.” tambah ibu 1 anak tersebut.
Keberadaan Rumah Ipus sendiri mampu membuka lapangan kerja baru. Ada sebanyak 7 orang yang membantu produksi handcraft. Sebagian adalah ibu rumah tangga yang tinggal di sekitar Rumah Ipus.
Pemasaran produk sendiri menggunakan bantuan media online. Promosi yang dilakukan pun sangat gencar. Tidak hanya melalui media sosial saja, tapi juga di berbagai marketplace besar Indonesia. Cara ini sangat membantu dalam memasarkan produk-produknya.
Sejak menggunakan marketplace digital untuk memasarkan produk, penjualan Rumah Ipus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Omset per bulan bisa mencapai Rp 30 juta Rupiah. Jumlah yang cukup fantastis untuk bisnis kreatif seperti ini.
Penjualannya pun bisa dikatakan sudah menyebar ke seluruh Indonesia. Mulai dari Jawa, Sumatra, Kalimantan hingga Papua. Bahkan, pernah ada pelanggan yang memesan dari Singapura.
“Kalau ngirim ke sana (Singapura) agak ribet katanya, jadi pelanggannya minta di kirim ke Kalimantan saja.” tutur Banin.
Sekarang ini, Rumah Ipus Handcraft sudah melebarkan sayap usahanya. Selain produk kerajinan, terdapat pula studio foto, home decoration, custom gift dan pembuatan buku edukasi. Bahkan, tempatnya sempat dijadikan kunjungan edukasi kerajinan tangan.
Rencana ke depan, Banin dan Iwan ingin membuka tempatnya sebagai wisata edukasi. Dengan begitu, lebih banyak orang yang bisa belajar membuat kerajinan tangan yang punya nilai jual.
Rumah Ipus ini terletak di Kecamatan Sumberejo, Bojonegoro. Tidak jauh dari Kantor Desa Sumuragung. Jadi, selain membeli produk secara online, bisa datang langsung ke Rumah Ipus untuk belajar membuat kerajinan tangan.
Bagi nabsky-nabsky budiman yang ingin melihat produknya, langsung aja cek di toko-toko online. Atau langsung datang untuk melihat dan belajar membuat kerajinan tangan.