Bojonegoro memiliki banyak sosok inspiratif. Salah satunya adalah Adib Nurdiyanto. Pria asal Bojonegoro ini memiliki tekad dan semangat luar biasa dalam mengembangkan potensi lokal, terutama yang ada di desa.
Desa Mojodeso kerap menjadi percontohan bagi desa-desa lain yang ada di Bojonegoro. Desa yang terletak di kecamatan Kapas ini punya banyak potensi lokal yang terkenal hingga luar kota, bahkan luar pulau.
Adib Nurdiyanto merupakan perangkat desa Mojodeso, Kecamatan Kapas, Bojonegoro. Di lingkungan sekitar, pria kelahiran tahun 1985 ini dikenal sebagai penggerak UMKM yang sangat peduli dengan potensi lokal yang ada di Indonesia.
Ia mengembangkan berbagai potensi alam yang ada di Desa Mojodeso. Salah satu karya nyata dari Adib Nurdiyanto adalah Rumah Kreatif yang ada di RT 11 Mojodeso. Rumah Kreatif tersebut menjadi wadah pengembangan UMKM bagi warga sekitar.
Banyak produk UMKM yang berhasil dilahirkan di Rumah Kreatif yang diprakarsai oleh Adib Nurdiyanto ini. Contohnya aneka minuman teh dari bunga, keripik kulit singkong, hingga kerajinan tangan dari barang-barang bekas.
Tak melulu di Mojodeso saja, Adib Nurdiyanto juga kerap diminta untuk berbagi pengalaman di desa maupun kecamatan lain, seperti Ngraho, Padangan dan Kanor. Upaya yang bakal terus digalakan oleh Adib adalah mendorong masyarakat, khususnya petani untuk mengolah hasil pertaniannya menjadi aneka olahan lain.
“Ayo jangan hanya menanam, panen kemudian dijual mentah. Tapi menanamlah untuk diolah jadi produk bernilai jual. Kalau hanya jual bahan baku, bisnisnya akan lambat berkembang,” ungkap pria yang melanjutkan studi S2 di UNISMA Malang.
Upaya untuk mendorong agar para petani tidak menjual bahan mentah memang jadi prioritas utama dalam mengembangkan potensi lokal.
Berkat ketekunan dan kegigihannya, banyak potensi lokal yang bisa terangkat. Tak hanya di Mojodeso saja, tapi juga di kecamatan lain. Muncul aneka produk UMKM inovatif yang punya nilai ekonomis tinggi.
Lewat tangan dingin Adib Nurdiyanto, nama Mojodeso dan Bojonegoro bisa dikenal hingga luar negeri. Sebagai tutor sekaligus dosen dengan latar belakang pendidikan bahasa Inggris, Adib pernah menulis tentang Bojonegoro dan Mojodeso lewat situs perjalanan wisata di Amerika Serikat. Nama Mojodeso dan Bojonegoro pun terdengar hingga Negeri Paman Sam.
Lika Liku Perjuangan dalam Mengembangkan Potensi Lokal Bojonegoro
Kecintaan Adib Nurdiyanto dalam hal inovasi maupun pengembangan potensi lokal sudah terlihat sejak kecil. Saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar, Adib punya hobi menanam. Hobi itu berlanjut hingga Ia SMP dan SMA.
Di masa kuliah, Adib Nurdiyanto mulai tertarik untuk mengembangkan potensi wisata daerah. Kegemerannya plesiran dan bertemu dengan penggerak wisata lokal di daerah lain membuka wawasannya. Sejak saat itu, Adib Nurdiyanto tergerak untuk membangun potensi lokal di tanah kelahiran, khususnya dalam hal pariwisata.
Perjalanan Adib Nurdiyanto untuk mengembangkan potensi lokal di Bojonegoro tak selalu mulus. Banyak halangan dan juga rintangan yang harus dihadapi oleh alumni SMPN 2 Bojonegoro. Terutama dari lingkungan keluarga.
Karena kesibukan dalam mengembangkan potensi lokal dan pariwisata, waktu bersama keluarga jadi sangat terbatas. Hal ini sempat dikeluhkan oleh sang Istri.
“Istri sering mengeluh karena waktu untuk keluarga ini sangat sedikit. Hal itu sempat membuat saya tertekan,” ungkap Adib Nurdiyanto ketika ditemui tim Jurnaba.co di salah satu kedai kopi Bojonegoro.
Seiring berjalannya waktu, istri Adib Nurdiyanto mulai paham dan mengerti tentang kesibukan suaminya tersebut. Setelah mengalami masa-masa penuh tekanan, Adib kembali merasa tenang setelah Istrinya mulai mengerti dengan apa yang dilakukan. Bahkan, saat ini dukungan langsung dari sang istri menjadi pelecut semangat Adib Nurdiyanto dalam berkarya.
Rintangan lain yang juga dihadapi oleh alumnus Universitas Jember ini adalah pola pikir masyarakat yang masih terpaku dengan materi. Umumnya, masyarakat di pedesaan sulit diajak memulai sesuatu dari Nol. Kebanyakan mereka mau tergerak ketika sesuatu sudah menghasilkan.
Pola pikir seperti inilah yang menjadi musuh utama dalam pengembangan potensi lokal di Bojonegoro. Adib pun tak menyerah begitu saja. Ia terus memberi wawasan dan edukasi kepada masyarakat, khususnya anak muda. Supaya anak muda di desa mau berinovasi dan mengembangkan potensi lokal yang ada di daerahnya.
Dukungan keluarga dipadu dengan semangat berinovasi membuat Adib Nurdiyanto semakin tergerak untuk mengembangkan potensi lokal di bumi Angling Dharma.
Ke depan, Adib punya harapan terkait upaya yang dilakukannya dalam mengembangkan potensi lokal di Bojonegoro. Ia berharap ada sinergi antar pihak-pihak terkait dalam mengembangkan potensi lokal.
“Saya berharap ada sinergi antara semua pihak supaya potensi lokal yang ada di Bojonegoro bisa semakin berkembang,” ungkap Adib Nurdiyanto.
Bojonegoro memang membutuhkan banyak sosok kreatif, inovatif, dan inspiratif seperti Adib Nurdiyanto lho Nabs. Dengan kegigihan dan semangat tak kenal lelahnya, potensi lokal yang ada di Bojonegoro bisa dikembangkan secara maksimal.