Sport massage merupakan salah satu jenis teknik pijat yang cukup berkembang di Indonesia. Pijat ini memang lebih ditujukan kepada para atlet. Namun, orang biasa pun bisa mendapatkan manfaat dari sport massage.
Profesi tukang pijat di Indonesia masih dipandang sebelah mata. Padahal, di negara-negara maju, profesi tukang pijat cukup penting dalam memulihkan kondisi dan kebugaran seseorang. Terutama para atlet yang sedang berkompetisi.
Di luar negeri sendiri, profesi tukang pijat lebih sering disebut dengan fisioterapis. Seorang fisioterapis punya keahlian dalam menangani berbagai gangguan fungsi alat gerak. Salah satu teknik yang wajib dimiliki seorang fisioterapis adalah sport massage.
Di Bojonegoro, ada beberapa orang yang berprofesi sebagai fisioterapis. Salah satunya adalah Ahmad Nur Huda. Pria lulusan Pendidikan Olahraga Universitas Negeri Surabaya ini merupakan fisioterapis yang menguasai sport massage dengan cukup baik.
https://www.instagram.com/p/BS1AeABgDbg/?utm_source=ig_web_button_share_sheet
Menurut Huda, sport massage bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan sembarangan orang. Hanya fisioterapis professional yang bisa melakukannya. Karena, dibutuhkan teknik dan ilmu khusus untuk menguasai sport massage dengan baik.
“Untuk bisa menguasai sport massage harus punya ilmu keolahragaan yang mumpuni. Tak bisa sembarangan,” ungkap Huda pada Jurnaba.
Dalam teorinya, ada 3 tingkatan dalam sport massage. Dibedakan menjadi 3 level; level 1, level 2, dan level 3. Level 1 merupakan yang terendah. Di level tersebut, pijat lebih berkutat kepada kebugaran.
Level selanjutnya, yakni level 2, mulai fokus untuk penyembuhan cedera. Sedangkan level tertinggi, yakni level 3, mampu menangani cedera parah seperti patah tulang dan dislokasi.
Untuk saat ini, Huda sudah berada di level 2. Jadi, pria kelahiran Bojonegoro 1993 ini tak hanya mampu mengembalikan kebugaran. Tapi juga punya keahlian dalam menyembuhkan cedera-cedera ringan.
Banyak manfaat yang diperoleh atlet dengan sport massage. Mulai dari penanganan cedera, menjaga kebugaran tubuh, untuk penyembuhan, dan juga penguatan otot. Sedangkan untuk non-atlet, sport massage berguna untuk menormalkan tekanan darah, memperlancar proses recovery, dan melancarkan sirkulasi darah.
Huda sering diminta bantuan untuk menangani atlet-atlet yang ada di Bojonegoro. Ia pernah menangani atlet pencak silat yang sedang berkompetisi. Namun tak jarang dia juga dipanggil untuk memijat orang yang sedang kecapekan setelah menjalani aktivitas padat
Untuk saat ini, Huda masih belum mematok tarif khusus bagi orang yang menggunakan jasanya. Untuk sekali pijat dalam kisaran waktu 1 jam, Huda bisa mendapatkan antara Rp 50 ribu hingga Rp 150 ribu.
Menurutnya, tarif tersebut cukup terjangkau karena sport massage yang dia lakukan berdasar ilmu yang sudah didapatkannya selama kuliah.
Mungkin yang jadi pertanyaan besar adalah; apakah profesi sebagai fisioterapis atau tukang pijat olahraga punya prospek bagus di Bojonegoro? Dengan penuh keyakinan, Huda menjawab jika profesi tersebut sangat menjanjikan.
Jika ditekuni dengan sabar dan professional, profesi yang kadang dipandang sebelah mata ini bisa menjadi mata pencaharian utama.
“Orang memandang profesi tukang pijat itu rendah, padahal di luar negeri profesi seperti ini cukup terpandang,” tegasnya.
Ke depan, Ahmad Nur Huda punya rencana untuk membuka klinik olahraga sendiri. Dia sudah menyiapkan berbagai macam hal untuk menyukseskan pendirian klinik olahraganya tersebut. Mulai dari tempat, sumber daya manusia, hingga teknik promosi.
Jadi, Nabs, jika kamu kelelahan setelah berolahraga atau letih karena terus-menerus mengejar si dia, sport massage mungkin bisa menjadi jawabannya. Selain mampu memulihkan kondisi badan, sport massage juga berguna untuk memberikan kenyamanan agar bisa kembali menjalani aktivitas sehari-hari.