Pencak silat tidak hanya untuk kaum adam. Kaum hawa juga dapat mengambil peran di olahraga keras ini. Saat ini udah banyak perempuan yang ikut mengembangkan olahraga asli Indonesia tersebut. Tak heran jika mulai bermunculan Srikandi muda pada seni bela diri ini. Salah satunya dari Bojonegoro.
Salah satu Srikandi muda yang terjun di dunai persilatan adalah Melda Anggun Bestiana. Perempuan yang akrab dipanggil Melda ini ternyata memiliki banyak prestasi dalam olahraga pencak silat.
Melda masuk di dunia persilatan sejak duduk di bangku kelas 2 SMP. Saat itu dia diajak temannya untuk mengikuti ekstrakurikuler pencak silat, tepatnya perguruan Tapak Suci. Dia pun mengiyakan ajakan temannya. Perempuan berhijab ini memang suka dengan olahraga keras.
“Dulu pernah ikut Karate. Terus di sekolah diajak teman ikut pencak silat.” katanya.
Gadis kelahiran 2001 ini selalu aktif dalam kegiatan pencak silat. Tidak hanya di sekolah saja, tetapi juga di dalam lingkungan perguruan Tapak Suci. Ia sering mewakili perguruannya di berbagai ajang yang diselenggarakan oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia atau IPSI.
Semenjak aktif dalam berlatih, Melda pun sanggup meraih prestasi di beberapa kompetisi pencak silat. Dia pernah menjadi juara di ajang Kejurda Tapak Suci 2016, Juara Kejurkab Bojonegoro 2017, Juara Porseni hingga Juara 2 Regional Championsip Universitas Muhammdiyah Surabaya.
Prestasi yang dia peroleh terebut tidak didapatkan secara instan, tapi dengan usaha keras serta semangat dan dorongan dari kelurga juga. Keluarga perempuan kelahiran 28 November 2001 ini selalu mendukungnya dalam hal prestasi.
Bahkan, ayahnya pun sampai membelikan sandsack sendiri untuk berlatih di rumahnya. Ayah perempuan berparas cantik mendidik dia dengan prinsip bahwa jika mengikuti sesuatu haruslah mendalami dengan sungguh-sungguh, tidak boleh setengah-setengah saja.
Pengalaman cidera saat mengikuti kejuaraan tidak membuatnya takut dan patah semangat. Beberapa kali dia mengalami cidera saat pertandingan. Umumnya, cidera yang dialami atlet pencak silat adalah keseleo. Melda pun peranh mengalaminya juga. Setiap atlet yang berjuang menjadi juara pasti pernah mengalami cidera.
Melda yang sedang duduk di kelas 12 ini mengidolakan pesilat nasional, Wewey Wita. Wewey adalah atlet Pencak Silat Indonesia yang mendapatkan medali emas di ajang Asian Games 2018. Dalam perjuangannya berlatih pencak silat, dia ingin bisa sehebat idolanya. Bisa terus berprestasi di pencak silat, bahkan mewakili Indonesia dalam ajang internasional.
Melda memaknai pencak silat sebagai olahraga seni bela diri yang tidak dapat diukur. Setiap yang menang di dalam sebuah pertandingan pencak silat, belum tentu akan menang lagi esok hari jika tidak terus berlatih. Hal itulah yang menjadikan dia bersemangat untuk semakin tekun berlatih.