Tari Thengul Bojonegoro kembali rebut perhatian publik. Bahkan, tari khas Bojonegoro itu mendapat penghargaan penyaji karya terbaik pertama pada Festival Karya Tari Jawa Timur 2019.
Pergelaran dihelat selama dua hari pada 1 sampai dengan 2 Mei, di Gedung Kesenian Cak Durasim, Surabaya tersebut merupakan ajang tahunan yang diadakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur.
Festival Karya Tari merupakan event tahunan yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jatim. Acara ini diikuti 32 utusan dari seluruh Kabupaten dan Kota di seluruh Jawa Timur. Seluruh daerah bisa menunujukkan tari tradisionalnya.
Festival ini sendiri merupakan kompetisi seniman-seniman di bidang tari untuk memproduksi karya-karya baru dengan mengambil tema kearifan lokal.
Kabupaten Bojonegoro mengirim perwakilannya di acara ini. Melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Bojonegoro menampilkan Tari Thengul melalui tema Cekak Aos. Tari Thengul sendiri adalah tarian tradisional yang berasal dari Bojonegoro.
Lewat originalitas dan tema kearifan lokal yang ditonjolkan, tarian dengan judul karya Cekak Aos mendapatkan penghargaan sebagai penyaji karya terbaik di festival tersebut. Bojonegoro mampu mengungguli Kabupaten Blitar dan Kota Malang. Sebuah penghargaan yang prestisius bagi dunia kesenian di Kabupaten Bojonegoro.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Amir Syahid merasa senang dan bangga dengan penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi.
Tahun ini, kata Amir, Bojonegoro mengangkat wayang Thengul sebagai tema dalam Festival Karya Tari Jawa Timur. Sebab, wayang Thengul sudah mendapat pengakuan luas sebagai warisan budaya tak benda dari Bojonegoro.
“Semoga apresiasi ini menjadi motivasi bagi pegiat seni Bojonegoro untuk terus berkarya,” ujar Amir saat dihubungi Jurnaba.co
Amir menjelaskan, tari Thengul dapat dimodifikasi menjadi apapun buat seni, budaya bahkan industri kreatif dalam mengggerakkan ekonomi masyarakat. Ini adalah perjuangan Bojonegoro untuk mendapat pengakuan bahwa seni budayanya juga masih relevan dengan zaman modern seperti sekarang ini.
Tak lupa, Amir juga mengucap terima kasih pada seluruh pegiat seni yang ada di Bojonegoro. Khususnya yang selalu konsisten dalam melahirkan karya yang berkualitas.
“Terimakasih kepada semua pihak utmanya pegiat seni yang terus konsisten berkarya demi dunia seni di Bojonegoro,” imbuhnya.
Tari Thengul memang jenis seni tari asli Bojonegoro. Tari thengul sering dipertontonkan saat kegiatan resmi daerah yang melibatkan tokoh penting. Pemerintah Kabupaten pun sudah menjadikan tari tenghul sebagai identitas asli Bojonegoro.
Seperti namanya, tarian ini mengambil konsep dari wayang Thengul khas Bojonegoro. Wayang Thengul juga sudah jadi identitas kesenian asli Bojonegoro. Kolaborasi ini jadi sebuah pertunjukkan yang indah dan, tentu saja, orisinil.
Penghargaan yang diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur jadi bukti bahwa tari Thengul merupakan karya seni berkualitas tinggi. Keberhasilan ini, tentunya diharap mampu picu semangat pegiat seni di Bojonegoro untuk terus berkarya.
Semoga tari Thengul semakin populer ya, Nabs. Tak hanya di Bojonegoro atau Jawa Timur saja, tapi juga seluruh Indonesia bahkan dunia.