Tari thengul dari Bojonegoro mendapatkan kehormatan untuk tampil di acara peringatan kemerdekaan Indonesia di Istana Negara. Sebanyak 250 penari berangkat ke Jakarta pada Selasa (13/8/2019). Mereka akan mempersiapkan diri sebelum tampil di hadapan para petinggi Negara pada 17 Agustus 2019.
Tari Thengul adalah tarian tradisional yang terinspirasi dari Wayang thengul asal Bojonegoro, Jawa Timur. Tarian ini biasanya dipentaskan oleh penari secara berkelompok dengan gerakan, ekspresi dan kostum yang menyerupai wayang thengul.
Tari ini merupakan tarian kreasi yang diciptakan oleh seniman Bojonegoro. Tujuan utama dari kreasi tari ini adalah wujud apresiasi dan upaya untuk mengangkat kembali kesenian yang hampir tenggelam seiring dengan perkembangan zaman yang serba modern.
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kini tengah berupaya menggebrak dan menggencarkan kembali thengul menjadi salah satu ikon daerah. Upaya tersebut membuahkan hasil yang membanggakan bagi masyarakat Bojonegoro.
Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia menetapkan thengul dan kesenian sandur sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia.
Bulan Juli 2019 lalu, thengul juga menyapa dunia melalui event Thengul International Folklore Festival (TIFF). Event tersebut cukup meriah karena mendatangkan delegasi kesenian dari 4 negara lain, yaitu Polandia, Bulgaria, Mexico, dan Thailand.
Gaung tari thengul kini semakin terasa. Pelan tapi pasti, tari thengul menjadi ikon kesenian asli Bojonegoro yang semakin dikenal oleh khalayak luas.
Kesempatan Tampil di Istana Negara
Di hari Kemerdekaan Negara Repuplik Indonesia yang ke-74, thengul Bojonegoro akan berangkat ke Ibukota untuk tampil dalam upacara kenegaraan di Istana Negara. Sebanyak 246 penari yang terdiri dari pelajar SLTP, SLTA dan Mahasiswa ini akan menyapa dengan hangat Presiden RI, dan seluruh tamu undangan yang hadir.
Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah sangat bangga dan mengapresiasi atas proses dan upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah bersama masyarakat Bojonegoro.
“Mengidupkan kembali kesenian yang hampir tertimbun ini tidaklah mudah, apalagi untuk dijadikan sebagai icon atau identitas sebuah daerah. Dibutuhkan komitmen bersama untuk menjaga dan melestarikan budaya dan kearifan lokal,” ungkap Bupati.
Dia menambahkan, semangat ini akan terus digencarkan untuk mempromosikan Bojonegoro ke seluruh penjuru Indonesia. Bahkan dunia. Kesempatan yang tak boleh disia-siakan begitu saja.
Para penari beserta dengan tim pelatih dan bagian kesehatan berangkat hari ini (13/8/2019) menggunakan armada bus. Setelah sampai di Jakarta, mereka akan melakukan latihan dan gladi bersih sebelum tampil di upacara kemerdekaan RI di Istana Negara.
Kesempatan untuk tampil di Istana Negara pada acara peringatan kemerdekaan Indonesia memang jadi kabar baik bagi pariwisata Bojonegoro. Dengan ini, kesenian tradisional asli Bojonegoro bisa dikenalkan secara lebih luas lagi.
Semoga para penari thengul mampu menunjukkan peforma terbaiknya ya Nabs. Kesempatan tampil di hadapan petinggi negara harus dimanfaatkan secara maksimal demi perkembangan pariwisata dan kesenian Bojonegoro ke depan.