Disbudpar Bojonegoro akan adakan pemecahan Rekor Muri Tari Thengul. Acara akan digelar 14 Juli 2019. Pemecahan Rekor Muri yang digelar tidak hanya untuk Tari Thengul. Tapi juga Sego (Nasi) Buwuhan. Yang menjadi kuliner khas Bojonegoro.
“Rekor muri ini akan diikuti oleh 2050 penari Thengul. Nanti juga akan disiapkan 25.000 Sego Buwuhan,” kata Kepala Disbudpar Bojonegoro, Amir Syahid.
Diharapkan, melalui pemecahan Rekor Muri Tari Thengul dan Sego Buwuhan, Bojonegoro bisa dikenal masyarakat luas serta menjadi icon. Dan mendukung branding Pinarak Bojonegoro.
Sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisata di Kabupaten Bojonegoro. Kali ini Bojonegoro telah mempersiapkan diri. Untuk memecah Rekor Muri. Dengan membawa Tari Thengul dan Sega Buwohan.
Dari 17 hingga 22 Juni 2019. Telah mempersiapkan sebanyak 231 orang. Mulai dari tingkat TK hingga SMA. Latihan persiapan ini digelar di aula Dinas Pendidikan. Tari Thengul adalah tarian tradisional Bojonegoro.
Yang terinspirasi dari wayang tengul. Gerakan Tari Thengul memiliki ciri khas tersendiri. Kaku dengan ekspresi yang lucu. Sehingga memunculkan kesan humor nan menghibur.
Ditambah dengan tata rias wajah. Menggunakan bedak putih ala topeng. Dan busana yang mendukung. Membuat tarian ini sangat unik. Bisa kamu visualkan nabs? Bagaimana seru dan kocaknya Tari Thengul ini.
Wayang Tengul sendiri telah mendapatkan penetapan sebagai warisan budaya tak benda. Dari Kemendikbud tahun 2018 silam. Pada tahun yang sama juga. Tari Thengul mendapatkan penetapan. Sebagai hak kekayaan inteletual atau HAKI.
Rekor muri yang pernah dicetak Bojonegoro
Bojonegoro juga pernah mencetak rekor muri nabs. Salah satunya kirab ritual Hok Swie Bio. Sebanyak 148 peserta 46 tempat ibadah Tri Dharma. Dari 46 tempat ibadah di berbagai kota. Membawa 144 kiem sien/kongco/makco, dan 85 kio/joli dewa dewi.
Tujuan diadakan kirab ritual ini. Untuk mensosialisasikan salah satu seni budaya yang ada di Indonesia. Serta mendekatkan Klenteng Hok Swie Bio kepada masyarakat Bojonegoro. Rekor ini dicetak pada September 2018.
Ada satu lagi yang pasti masih melekat diingatan kamu. Dalam rangka menuju Gerakan Desa Sehat dan Cerdas. Serta memperingati Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro ke-339 tahun.
Bojonegoro mengadakan kegiatan yang bekerjasama. Dengan Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi). Menggelar acara Senam dengan muatan budaya lokal yang diikuti oleh 8151 peserta.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memasyarakatkan senam Perwosi Bojonegoro. Dimana merupakan karya perwosi Bojonegoro. Yang inovatif dengan menggali potensi Bojonegoro.
Inovasi gerakan senam dengan muatan budaya lokal. Dengan memadukan gerakan olahraga, tari tengul dan lagu karya Bupati Bojonegoro pada waktu itu. Kegiatan ini memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Untuk bisa meningkatkan partisipasi masyarakat. Agar selalu menjaga kesehatan dan kebugaran. Acara senam ini digelar di Stadion Letjen. Sudirman Bojonegoro, 6 Agustus 2016.
Itu tadi beberapa rekor muri yang telah dicetak oleh Bojonegoro. Semoga makin banyak rekor yang bisa dicetak lagi. Agar nama Bojonegoro semakin dikenal dan didengar. Mari kawal dan majukan Bojonegoro bersama sama.