Berbicara tentang modifikasi motor dan custom culture memang tidak ada habisnya. Setiap tahun selalu muncul tren-tren modifikasi baru yang memukau dengan tampilan yang menggoda.
Tren aliran modifikasi motor custom pun banyak macamnya. Kadang agak sulit membedakan jenis dan aliran modifikasinya. Tidak sedikit pula aliran yang karakter desainnya mirip, tapi sebenarnya berbeda.
Alhasil, berbagai aliran custom pun kian banyak. Mulai dari ubahan ringan, hingga sentuhan jahil pada sepeda motor agar tampil beda dengan kendaraan keluaran pabrikan.
Menariknya, yang dibuat tergila-gila bukan cuma kaum proletar, tapi juga kaum menengah ke atas hingga pejabat negara. Sampai-sampai Presiden Joko Widodo beserta anak, hingga para menterinya, ikut-ikutan menggandrungi dunia modifikasi sepeda motor.
Lalu bagaimana perkembangan motor custom di Bojonegoro?
Kali ini tim Jurnaba.co berhasil mewawancarai pemilik bengkel sekaligus pembuat motor custom. Tony Hermawan, atau sering disapa Walet. Nama Tony sudah tidak asing di kancah pencinta motor custom di Bojonegoro.
Seperti apa cerita Tony Hermawan tentang serba-serbi custom motor di Bojonegoro? Yuk simak wawancara tim Jurnaba.co
Menurutmu apa sih arti motor custom?
Motor yang berubah bentuk dari aslinya dan custom sesuai dengan selera pemiliknya. Custom punya berbagai macam genre-nya, dari mulai Chopper, Scrambler, Bobber, Jap’s Style, Brat Style, Cafe Racer hingga Flat Tracker. Kalau dulu di Bojonegoro trennya Custom Airbrush, Tylom, Classic Bike.
Sejak kapan suka motor?
Dari tahun 2007, dimulai pas SMA sudah hobi motor. Karena memang jenuh saat itu dengan musik, nge-band terus akhirnya mainan motor. Dari situ mulai suka main ke bengkel untuk custom motor.
Terus kenapa harus bikin bengkel motor custom sendiri?
Setelah dua tiga kali ke bengkel, selalu hasilnya tidak maksimal. Dan mengecewakan. Nah dari rasa sakit itulah saya mulai membuka bengkel sendiri. Dengan bekal belajar otodidak tentang mesin. Dulu pertama kali saya costum adalah motor Binter Mercy dan A100. Itu jadi bahan uji coba pertama saya dan Alhamdulillah konsumen puas.
Segmen dari modifikasi motor ini siapa saja sih? Terus ada komunitasnya nggak di Bojonegoro?
Segmen cukup variatif. Tak hanya dari satu golongan saja. Dari mulai anak sekolah sampai bapak-bapak, pokoknya ada aja. Di Bojonegoro ada kok komunitas, namanya Nekad Jibrat, Tawon Ndas dari Sugihwaras. Sementara di Bojonegoro yang kelihatan baru itu aja.
Berapa sih budget yang harus dikeluarkan untuk memodifikasi motor?
Budget bisa sangat menyesuaikan. Range budget biasanya dari mulai 2 juta itu yang costum minor. Kalau custom minor itu tidak banyak perubahan di motornya. Terus, yang sampai full custom bisa sampai 30-50 juta Rupiah. Pokoknya bisa ngalahin harga motornya.
Biasanya pengerjaan motor custom ini butuh waktu berapa lama?
Custom minor mungkin 1 bulan sudah kelar, kalau full bisa sampai 3-6 bulan pengerjaan.
Bagaimana pandanganmu tentang perkembangan motor custom di Bojonegoro?
Kalau menurutku pecinta Custom motor masih sangat minor ya disini, masih kalah dengan teman-teman CB, RX-King, Motor Matic. Jadi untuk aku ingin mempopulerkan tentang seni Custom motor di Bojonegoro.
Terus harapan kedepannya harus seperti apa nih?
Mungkin harapan kedepannya bisa saling guyub antar komunitas motor. Dan yang pasti kita bisa ngumpul bareng mereka, riding bareng, terus melakukan kegiatan positif dan memberikan contoh yang baik untuk masyarakat pada saat di jalanan.