Air terjun Kedung Peti bisa menjadi pilihan destinasi wisata alam di Bojonegoro. Wisata alam yang berada di kecamatan Malo, Bojonegoro ini menyimpan banyak sekali keindahan.
Bojonegoro memang menyimpan berbagai pesona alam. Salah satunya adalah air terjun Kedung Peti. Air terjun ini termasuk destinasi wisata alam yang cukup spesial. Sebab, tergolong masih perawan.
Kecamatan Malo selama ini dikenal sebagai penghasil gerabah berkualitas. Bahkan, ada wisata edukasi gerabah yang berkembang pesat di Malo. Namun, belum banyak yang tahu jika Malo juga memiliki destinasi wisata alam yang indah.
Air terjun Kedung Peti berlokasi di Dusun Gaplok, Desa Ketileng, Kecamatan Malo. Masih jarang orang mengunjungi tempat ini. Alasannya, jarak cukup jauh dari pusat kota.
Setelah melewati jembatan Malo, pengunjung perlu mblusuk ke kawasan hutan di Desa Ketileng.
Meski lokasinya berada di dalam area hutan, justru itu yang membikin perjalanan semakin menarik. Pemandangan yang disuguhkan begitu indah. Suasana alam yang teduh dan segar begitu memanjakan mata.
Dari pedesaan, butuh jarak tempuh hampir 2 km untuk sampai ke lokasi air terjun Kedung Peti.
Mendekati kawasan air terjun, pengunjung akan menjumpai sungai. Sungai ini lah yang menjadi acuan sampai di air terjun Kedung Peti. Pengunjung perlu menelusuri aliran sungai. Arah ke air terjun ini berlawanan dengan aliran sungai.
Air yang mengalir di Kedung Peti berasal dari sungai berada di atasnya. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 20 meter. Bentuk Kedung Peti pun sangat menarik. Tempat ini memiliki 3 tingkat. Setiap tingkatan terbentuk dari batuan berukuran besar.
Mulai dari bagian bawah, terdapat kedung berukuran kecil. Inilah awal dari aliran sungai di bawahnya. Kemudian ada bagian pertama, yaitu batu berukuran besar berbentuk mirip tempurung.
Nabs, pengunjung bisa naik ke atas batu dan menikmati grojokan air yang jatuh. Di atas batu ini terdapat lubang untuk berendam. Lubang ini terbentuk dari cerukan air.
Pada bagian ke dua, terdapat pula batu besar seperti tempurung. Bedanya, di batu ini terdapat celah yang terbelah sebagai aliran air yang jatuh. Jika debit air yang jatuh banyak, air akan mengalir ke seluruh bagian batu ini.

Pemandangan air yang jatuh menyerupai tirai yang menari-nari. Pengunjung bisa naik ke tingkat ke dua. Namun, demi alasan keselamatan, sebaiknya tidak perlu. Sebab, jatuh dari ketinggian lebih berbahaya daripada jatuh cinta.
Pada tingkat ke tiga, yang paling atas, berbentuk seperti dinding penuh dengan tanaman. Kondisi tersebut membuat pemandangan air terjun begitu eksotis. Kesegaran air tidak hanya dapat dinikmati oleh tubuh, melainkan juga mata.
Keperawanan alam yang begitu kental sangat terasa. Tempat yang bagus untuk melepas penat dan kesuraman hidup.
Nabs, karena letaknya berada di tengah kawasan hutan, pengunjung perlu menjaga kebersihan lho ya. Bagi Nabsky yang ingin berkunjung ke sana, disarankan membawa kantong plastik sebagai tempat sampah.
Jangan buang sampah sembarangan ya, Nabs. Ini tidak hanya berlaku di Air Terjun Kedung Peti saja. Di mana pun kita berkunjung, kita harus menjaga kebersihan.
Kalau bingung mau liburan ke mana, Air Terjun Kedung Peti ini bisa menjadi pilihan Nabsky sekalian. Selain menyuguhkan panorama alam yang memukau, suasana di area ini juga masih sangat asri. Sehingga, Kedung Peti layak menjadi tempat untuk rekreasi dan relaksasi.