Inti dari persoalan lingkungan bukan terletak pada objek fisiknya, melainkan terletak pada hati setiap manusia.
Mengingat pentingnya lingkungan hidup terhadap keberlangsungan manusia, Motion for Nature dibantu Periplus adakan bedah buku Silent Spring karya Rachel Carlson (1962).
Acara bedah buku ini ditayangkan live di Zoom dan dihadiri oleh pembicara Andreas Pramudianto yang dikenal dekat dengan pak Pram, ditemani Priyaji Agung Pambudi sebagai moderator.
Acara bedah buku ini dihadiri sekitar 90 orang yang terdiri dari dosen, pemerhati dan aktivis lingkungan, mahasiswa, dan kalangan masyarakat umum.
Nabs, dalam review buku Silent Spring, pak Pram menjelaskan pentingnya menjaga interaksi manusia dan linkgungan di sekitarnya. Dia mengatakan bahwa kita perlu merenung dan merefleksikan atas pola interaksi yang telah dilakukan dengan alam.
Karena, saat ini dia percaya, masalah kerusakan lingkungan akan terus meningkat bila kita tidak melakukan tindakan.
Salah satu topik menarik yang di diskusikan bersama para peserta bedah buku adalah umur dari buku Silent Spring. Yaps, walau buku Silent Spring diterbitkan lebih dari 50 tahun lalu, ancaman perkembangan manusia terhadap lingkungan hidup masih relevan sampai hari ini.
Saat menulis buku itu, Rachel Carson mengutarakan masalah pengunaan bahan insektisida (DDT) yang berlebihan, seiring kemajuan agrikultur di Amerika. Sedangkan di Indonesia, ancaman kepada lingkungan hidup tidak dibatasi dengan pestisida yang berlebihan.
Pak Pram menjelaskan tentang meningkatnya isu-isu global yang berkaitan dengan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan hidup karena perkembangan modernitas yang tidak bertanggung jawab.
“Kita sedang berada pada kondisi yang tidak mudah karena kerusakan lingkungan semakin menghawatirkan dan memberi tekanan bagi keberlangsungan kehidupan bumi.” kata Pak Pram.
Pak Pram percaya bahwa inti dari persoalan lingkungan bukan terletak pada objek fisiknya, melainkan terletak pada hati setiap manusia. Maka mengembangkan pola pikir untuk merawat dan menjaga keberlangsungan lingkungan hidup merupakan sebuah prioritas utama dalam bidang konservasi.
Pandangan dia terhadap solusi permasalahan lingkungan hidup, selaras dengan pandangan Rachel Carson dalam buku Silent Spring.
“Kita harus mengedukasi diri kita sendiri, keluarga, dan orang di sekitar untuk meningkatkan kepedulian terhadap pengelolaan, perlindungan, dan pelestarian lingkungan demi terwujudnya pembangunan berkelanjutan dan keadilan lintas generasi.” pesan Pak Pram.
Dia berharap buku karya Rachel Carson dapat menginspirasi kita untuk bergerak dalam membangun masa depan dengan mempedulikan lingkungan hidup di sekitar kita.