Peran media bukan sekadar penyebar informasi, tapi juga memfiltrasi dan memverifikasi potensi hoax.
KPU Bojonegoro adakan sosialisasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro 2024 dengan Jurnalis dan Netizen pada (26 Juli 2024). Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat pemilih dalam perhelatan Pilkada 2024 Bojonegoro.
Hadir dalam acara, sejumlah perwakilan dari beberapa pihak. Di antaranya; Komisioner KPU Bojonegoro, perwakilan jurnalis dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bojonegoro, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bojonegoro, serta beberapa Netizen Bojonegoro.
Robby Adi Perwira, Ketua KPU Bojonegoro dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini ditujukan dalam membangun kedekatan antara KPU dan media. Sehingga, informasi yang keluar dari KPU, secara maksimal bisa tersampaikan pada masyarakat luas.
“Kedepan, akan sering mengadakan kegiatan semacam ini” ucap Robby.
Arif Priyono, narasumber sekaligus Timsel KPU Bojonegoro mengatakan, media punya peran penting dalam meningkatkan partisipasi masyarakat. Khususnya dalam rangka penyebarluasan informasi. Sehingga masyarakat umum bisa paham dan mengikuti berbagai tahapan Pilkada, melalui pemberitaan media.
Lebih lanjut Arif menambahkan, sebagai bagian dari pilar demokrasi, media punya peran besar dalam perhelatan Pilkada. Peran media, menurut dia, sangat punya pengaruh besar terhadap peningkatan partisipasi masyarakat dalam Pemilu.
“Media berperan menyampaikan informasi pada khalayak” kata Arif.
Sementara Dedi Mahdi, Ketua AJI Bojonegoro sekaligus narasumber dalam acara menyebut, saat ini, peran media bukan sekadar memperluas sebaran informasi. Jika hanya memperluas informasi, itu sudah diwakili keberadaan media sosial (medsos).
Dedi menegaskan, di era digital ini, peran penting media adalah cek fakta dan verifikasi. Media mainstream punya peran dalam mem-filtrasi bermacam informasi berpotensi hoax. Peran media, menurut Dedi, adalah checking fakta. Pengecekan kebenaran di tengah maraknya informasi berbasis media sosial.
“Saat ini, peran media bukan sekadar penyebar informasi. Tapi juga pengecek fakta yang terverifikasi” pungkas Dedi.