Maulana Sayyid Jamaluddin Akbar atau Sayyid Jamaluddin Azmatkhan atau Syekh Jumadil Kubro (1270-1453 M) dikenal sebagai ulama terkemuka, di mana sebagian besar penyebar Islam di Nusantara (Wali Songo), berasal dari keturunannya.
Sayyid Jamaluddin Akbar lahir di negeri Nasarabad India (1270 M), dan wafat di Wajo Sulawesi Selatan (1453 M). Dalam versi lain, beliau lahir di Nasrabad India (1310 M) dan wafat di Wajo Sulawesi Selatan (1394 M).
Sayyid Jamaluddin Akbar bernasab: Jamaluddin bin Ahmad Syahjalal bin Amir Abdullah bin Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammul Faqih bin Muhammad Shohib Mirbath bin Ali Khali’ Qasam dan seterusnya dan seterusnya.
Sayyid Ahmad Syahjalal, ayah dari Sayyid Jamaluddin Akbar, memiliki 4 anak lelaki. Di antaranya; Syaikh Datuk Imam Wardah, Syaikh Maulana Malik Ibrahim, Sayyid Jamaluddin Akbar, dan Syaikh Datuk Isa Tuwu. Sayyid Jamaluddin Akbar adalah anak ketiga dari empat bersaudara.

Sayyid Jamaluddin Akbar sosok ulama terkenal di Nusantara. Sebab, mayoritas Wali Songo lahir dari keturunannya. Yang masyhur, Sayyid Jamaluddin Akbar adalah ayah Syekh Ibrahim Asmoroqondy dan Maulana Ishaq. Artinya, beliau kakek Sunan Ampel dan Sunan Giri.
Untuk diketahui, Sayyid Jamaluddin Akbar al Azmatkhan tercatat memiliki 9 orang istri yang dinikahi pada tahun berbeda-beda. Hal ini tercatat pada kitab berjudul Al-Mausuu’ah Li Ansaab Itrati Al-Imam Al-Husaini .
Dari 9 istri tersebut, Sayyid Jamaluddin Akbar dikaruniai 19 anak. Berikut nama istri-istri beserta anak-anak Sayyid Jamaluddin Akbar atau Syekh Jumadil Kubro, lengkap dengan data tahun pernikahan dan tahun kelahiran putra-putri beliau.
1. Amira Fathimah binti Amir Husain (Uzbekistan, Samarkand)
Beliau menikah tahun 1295 M, melahirkan 5 anak yang lahir di Samarkand. Yaitu: Ibrahim Zainuddin Asmaraqandi (lahir 1297 M), Pangeran Pebahar As-Samarqandiy (lahir 1300 M), Fadhal As-Samarqandiy alias Sunan Lembayung (lahir 1302 M), Sunan Kramasari As-Samarqandiy alias Sayyid Sembahan Dewa Agung (lahir 1305 M), dan Syekh Yusuf Shiddiq As-Samarqandiy (lahir 1307 M).
2. Puteri Nizamul Muluk bin Sultan Nizamul Muluk (Delhi India)
Beliau menikah tahun 1309 M. Pernikahan ini dilakukan saat kembali dari Samarkand ke India, dari isteri kedua ini, memiliki 3 anak yang lahir di Nasrabad India. Yaitu: Maulana Muhammad Jumadil Kubra (lahir 1311 M), Maulana Muhammad Ali Akbar (lahir 1312 M), Maulana Muhammad Al-Baqir / Syekh Subaqir, (lahir 1314 M), dan Maulana Wali Islam (lahir 1317 M).
3. Lalla Fathimah binti Hasan Al-Maghribi (Maroko)
Beliau menikah untuk ketiga kalinya pada tahun 1319 M. Pernikahan ini dilakukan Sayyid Jamaluddin saat adanya hubungan diplomatik antara Kesultanan India dengan Kerajaan Marokko, dari pernikahan ini, menurunkan 1 anak yang lahir di Maghribi, Maroko. Yaitu Maulana Muhammad Al-Maghribi (lahir 1321 M). Maulana Al Maghribi beda orang dengan Maulana Malik Ibrahim.
4. Fathimah binti Hasan At-Turabi Al-Hadrami (Tarim Yaman).
Pernikahan keempat Sayyid Jamaluddin Akbar terjadi pada tahun 1323 M. Dari pernikahan ini, beliau menurunkan seorang anak lelaki yang lahir di Hadramaut Yaman. Namanya Maulana Ibrahim Al-Hadrami (lahir 1325 M). Maulana Ibrahim al Hadrami adalah leluhur Azmatkhan di Tarim, Hadramaut.
5. Puteri Linang Cahaya binti Sultan Baqiuddin
Beliau menikah untuk kelima kali pada tahun 1350 M. Dari pernikahan itu menurunkan 1 anak perempuan bernama Siti Aisyah alias Putri Ratna Kusuma (lahir 1351 M). Putri Ratna Kusuma, kelak menjadi istri dari Adipati Jepara, menjadi isteri Syeikh Khalid Al Idrus.
6. Ramawati binti Sultan Zainal Abidin Champa
Beliau menikah dengan Ramawati binti Zainal Abidin pada 1355 M. Dari pernikahan ini, menurunkan 1 anak laki-laki yang diberi nama Ibrahim Zainuddin Asghar Champa atau Sultan Zainal Abidin II Diraja Champa (lahir 1357 M).
7. Syahirah binti Sultan Baki Kelantan
Beliau menikah dengan Syahirah binti Sultan Baki pada tahun 1390 M. Dari pernikahan ini, melahirkan 2 anak yang lahir di Kelantan. Yaitu: Sayyid ‘Ali Nurul Alam (lahir 1402 M) dan Sayyid Muhammad Kebungsuan (lahir 1410 M). Sayyid Muhammad Kebungsuan alias Pangeran Udayaningrat inilah, yang banyak menurunkan dzuriyah di Pulau Jawa.
8. Puteri Jauhar binti Raja Johor
Pernikahan ini terjadi pada tahun 1399 M. Dari pernikahan ini, melahirkan 2 anak yang lahir di Johor. Yaitu: Abdul Malik Johor (lahir 1404 M) dan Sultan Berkat Zainul Alam (lahir 1406 M).
9. Putri Raja Batara Gowa (Sulsel)
Pernikahan ini terjadi pada 1411 M. Dari pernikahan ini melahirkan 2 keturunan yang lahir di Sulawesi. Diantaranya: Sayyid Hasan Jumadil Kubra (lahir 1413 M), menjadi Mufti Kesultanan Gowa, Sayyid Husain Jumadil Kubro (lahir 1443 M).
Sayyid Jamaluddin Akbar memiliki 19 anak dari 9 istri. Secara lebih jelas, berikut nama-nama putra-putri Sayyid Jamaluddin Akbar.
1. Ibrahim Zainuddin Asmaraqandi (lahir 1297 M).
2. Pangeran Pebahar As-Samarqandiy (lahir 1300 M).
3. Fadhal As-Samarqandiy alias Sunan Lembayung (lahir 1302 M).
4. Sunan Kramasari As-Samarqandiy alias Sayyid Sembahan Dewa Agung (lahir 1305 M).
5. Syekh Yusuf Shiddiq As-Samarqandiy (lahir 1307 M).
6. Muhammad Jumadil Kubra (lahir 1311 M).
7. Muhammad Ali Akbar (lahir 1312 M).
8. Muhammad Al-Baqir alias Syekh Subaqir (lahir 1314 M).
9. Syaikh Maulana Wali Islam (lahir 1317 M)
10. Maulana Muhammad Al-Maghribi (lahir 1321 M).
11. Maulana Ibrahim Al-Hadrami Azmatkhan (lahir 1325 M).
12. Puteri Siti Aisyah alias Putri Ratna Kusuma (lahir 1351 M). Beliau kemudian menjadi isteri Syeikh Khalid Al Idrus (Adipati Jepara)
13. Ibrahim Zainuddin Asghar Champa, bergelar Sultan Zainal Abidin II Diraja Champa (lahir 1357 M)
14. Sayyid Ali Nurul Alam (lahir 1402 M)
15. Abdul Malik Johor (lahir 1404 M)
16. Sultan Barakat Zainul Alam (lahir 1406 M)
17. Sayyid Muhammad Kebungsuan alias Pangeran Udayaningrat (lahir 1410 M.)
18. Sayyid Hasan Jumadil Kubra (lahir 1413 M). Menjadi Mufti Kesultanan Gowa.
19. Sayyid Husain Jumadil Kubra Al-Asghar, (lahir 1443 M).
Sayyid Jamaluddin Akbar atau Sayyid Jamaluddin Azmatkhan atau Syekh Jumadil Kubro meninggal dunia tahun 1453 M dan dimakamkan di Jalan Masjid Tua, Desa Teroja, Kecamatan Manjeuleng, Kabupaten Wajo, Propensi Sulawesi Selatan.
Sumber:
Kitab Al-Mausuu’ah Li Ansaab Itrati Al-Imam Al-Husaini (Shohibul Faroji)