Demi meningkatkan efisiensi produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kelompok 17 Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Bojonegoro (UNIGORO) bantu pengadaan mesin peniris minyak Cap Boss.
Nabs, peningkatan kualitas produk kali ini tidak lepas dari tujuan utama KKNT kelompok 17 UNIGORO yang merupakan pendampingan dan pengembangan pelaku UMKM dalam menciptakan strategi pemasaran yang baik.
Perlu diketahui bahwa KKNT kelompok 17 melakukan pendampingan kepada UMKM Cap Boss di Desa Sarangan, Kecamatan Kanor, yang memproduksi kemplang dan gapit kluntung.
Berdasarkan dari survei kawan-kawan KKNT 17 UNIGORO, bahwa UMKM Cap Boss belum memiliki mesin peniris minyak untuk digunakan pada salah satu produk unggulan yaitu kemplang.
Kemplang sendiri merupakan jajanan tradisional khas Bojonegoro yang proses penyajiannya dengan cara digoreng menggunakan minyak, Nabs.
Akibat tanpa adanya mesin peniris minyak, menyebabkan kualitas produk menurun dalam tempo yang tidak lama, daya simpan tidak tahan lama dan tampilan produk kurang baik.
Bu Susila, atau yang kerap di sapa Mbak Sus, pelaku usaha UMKM Cap Boss sendiri sebelumnya sangat mengidam-idamkan mesin peniris minyak (spiner), namun dengan segala keterbatasan yang ada, beliau belum bisa mewujudkan impiannya tersebut.
“Saya lo dari dulu sangat menginginkan mesin peniris minyak (spiner), tapi nggak tau dimana membelinya dan cara pesannya gimana, karena dengan menggunakan mesin peniris minyak produk kemplang yang saya buat bisa lebih keset dan lebih renyah, selain itu juga bisa membuat produk menjadi tahan lama”. Ujar Mbak Sus, saat dijumpai kawan-kawan KKNT kelompok 17 UNIGORO pertama kali di kediamannya.
Dengan demikian, KKNT kelompok 17 UNIGORO bantu pengadaan mesin peniris minyak (spiner) untuk UMKM Cap Boss, Desa Sarangan, Kecamatan Kanor.
Pengadaan mesin peniris minyak untuk meningkatkan efisiensi sebuah produk. Dan untuk menghasilkan penampilan produk lebih baik, renyah dan tahan lama karena minyak tersaring dengan sempurna.