Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Cecurhatan

Ajakan Ngopi dan Kepentingan Manusia dalam Konsep Antroposentrisme

Ahmad Wahyu Rizkiawan by Ahmad Wahyu Rizkiawan
June 18, 2020
in Cecurhatan
Ajakan Ngopi dan Kepentingan Manusia dalam Konsep Antroposentrisme
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Dalam konsep antroposentrisme: kerusakan lingkungan, penindasan, konflik, diktatorisme, hingga “ajakan ngopi tertentu” adalah manipulasi oportunisme kepentingan manusia.

Manusia mengenal kepentingan sebelum mereka mengenal jatuh cinta. Itu sebuah legitimasi bahwa jatuh cinta, pada tataran tertentu, bagian tak terpisah dari kepentingan itu sendiri. Meski kepentingan juga tak selalu berurusan dengan jatuh cinta.

Tapi serupa ide, konsep maupun rencana, kepentingan juga berkelas-kelas. Ada yang kepentingan hidupnya sekadar untuk diri sendiri. Ada pula yang kepentingan hidupnya melampaui tubuh dan menyeberang pada batas kosmos yang lebih besar: untuk masyarakat atau untuk peradaban.

Dan perbedaan skala atas kepentingan, disadari atau tidak, berdampak pada laku yang dilakukan masing-masing orang. Jadi jangan kaget kalau dalam hidup, kita akan menemui si oportunis jangka pendek atau si penyabar dengan laku berorientasi jangka panjang.

Kepentingan, dalam hal ini adalah visi hidup. Atau cita-cita. Atau harapan. Atau target. Atau progres pencapaian. Atau apapun yang ingin segera dicapai. Atau terserah orang menyebutnya apa. Yang jelas, ia sedang ingin didapatkan.

“Adakah seseorang yang menemuimu bukan karena kepentingan pribadinya?” Tanya seorang kawan kepada saya, “di zaman ini, semua orang bergerak karena ada kepentingan pribadi yang tersembunyi.” Katanya mempertegas.

Tentu saya tak akan menjawab pertanyaan itu. Meski tentu juga, tak menjawab bukan berarti tak merenunginya. Saya merenungi dan mendalami pertanyaan itu. Serenung dan sedalam yang mungkin bisa saya lakukan.

Dan, ya, andai kita mau objektif pada kondisi, orang-orang yang menemui kita adalah mereka yang selalu punya kepentingan pribadi. Bahkan, ajakan ngopi adalah proses menuntaskan sebuah progres kepentingan pribadi. Itu sangat wajar adanya.

Kamu dan aku, tentu pernah merasakan kepentingan-kepentingan manusiawi semacam itu. Coba tengok lagi. Rasakan sekali lagi. Ada tidak seseorang yang sering ngajak ngopi. Lalu, setelah kepentingan dipandang usai, ajakan ngopi sudah tak seprogresif sebelumnya.

Kita tentu pernah mengalami dan merasakan pendekatan atau ajakan ngopi yang semacam itu. Entah kita yang didekati atau kita yang justru mendekati.

Dan itu wajar, karena kita manusia. Sebab, tak mungkin rasanya manusia menuntaskan kepentingan dengan cara nyepik laron atau nyamuk atau bekicot.

Dalam konsep antroposentrisme, hanya manusia yang punya keistimewaan memiliki kepentingan secara aktif maupun pasif. Semacam kemuslihatan yang tak dimiliki nyamuk atau laron atau bekicot.

Antroposentrisme merupakan paham bahwa manusia adalah spesies paling pusat dan penting dibanding hewan atau hantu atau tumbuh-tumbuhan. Atau, penilaian kenyataan harus melalui sudut pandang manusia yang eksklusif.

Dalam Filsafat Lingkungan, antroposentrisme sering dianggap sebagai akar masalah yang tercipta akibat interaksi manusia dengan lingkungan. Sebab, lagi-lagi, hanya manusia yang punya budi akal memanipulasi lingkungan secara aktif.

Di luar manusia, semua hanya berkepentingan secara pasif. Sebab, mereka hidup secara alamiah. Flora dan fauna, misalnya, naluri atau adaptasi hidup mereka menurut pada ketentuan alamiah saja.

Itu berbeda dengan manusia. Seperti yang kita semua ketahui, manusia menciptakan budaya untuk menjaga dan mengembangkan kepentingannya. Kebudayaan, secara aktif menjaga dan mengembangkan kepentingan manusia.

Dan saking hebatnya makhluk bernama manusia; ajakan ngopi berorientasi kepentingan tertentu, kerusakan lingkungan, penindasan, konflik, hingga diktatorisme adalah manipulasi dari antagonisme kepentingan manusia.

Tapi tak semua ajakan ngopi adalah manipulasi antagonisme kepentingan. Adakalanya justru protagonisme kepentingan manusia. Jadi jangan heran kalau kemana-mana, sesungguhnya manusia selalu membawa kepentingan. Entah baik atau tidak baik.

“Karena itu, seseorang yang menemuimu bukan karena kepentingan tertentu, adalah orang baik yang harus kau kancani. Meski tentu saja nisbi hampir tak ada.” Imbuh kawan saya itu, sekali lagi.

Saya, lagi-lagi, tak menanggapi ucapan kawan saya itu. Tapi saya renungi. Saya ingat-ingat lagi. Dan saya langsung ingat kawan-kawan saya yang sering ngajak ngopi tanpa kepentingan. Ngobrol ala kadarnya ngalur-ngidol. Bahkan tanpa kesimpulan obrolan yang jelas.

Ajakan ngopi yang kayak seperti itu, tentu bukan manipulasi oportunisme atau antagonisme kepentingan manusia. Tapi sebaliknya. Lebih pada manipulasi protagonisme kepentingan manusia.

Saya juga ingat kawan-kawan baik yang secara tak sengaja ketemu di sebuah warung kopi. Lalu, kami membicarakan perkara yang mula-mula tak terpikirkan. Dan itu, entah kenapa, rasanya sangat nikmat sekali.

Manusia, tampaknya tak akan pernah lepas dari sebuah kepentingan. Tapi alangkah menyenangkannya, andai dalam episode hidup kita, Tuhan memberi kesempatan pada kita menemui orang-orang dengan kepentingan protagonis jangka panjang. Bukan kepentingan oportunis atau antagonis jangka pendek.

Tags: AntroposentrismeManusiaNgopi

BERITA MENARIK LAINNYA

Writing Tresna Jalaran Seka Kulina
Cecurhatan

Writing Tresna Jalaran Seka Kulina

January 23, 2021
Problematika Petani di Era Pandemi
Cecurhatan

Problematika Petani di Era Pandemi

January 19, 2021
Menakar Logika dalam Penangkapan Warga yang Melangsungkan Hajatan di Tengah Covid-19
Cecurhatan

Menakar Logika dalam Penangkapan Warga yang Melangsungkan Hajatan di Tengah Covid-19

January 17, 2021

REKOMENDASI

Perempuan 23 Januari dan Ingatan yang Terus Menghantui 

Perempuan 23 Januari dan Ingatan yang Terus Menghantui 

January 23, 2021
Writing Tresna Jalaran Seka Kulina

Writing Tresna Jalaran Seka Kulina

January 23, 2021
Daftar Makhluk Tercepat di Dunia dan Apa Signifikansinya Buat Hidupmu

Daftar Makhluk Tercepat di Dunia dan Apa Signifikansinya Buat Hidupmu

January 22, 2021
Penemuan Gunung Vulkanik dan Potensi Mencairnya Ratusan Gunung Es Raksasa

Penemuan Gunung Vulkanik dan Potensi Mencairnya Ratusan Gunung Es Raksasa

January 21, 2021
Peduli Banjir Kalimantan Selatan, Asschol Kalsel Satukan Tekad Bantu Sesama

Peduli Banjir Kalimantan Selatan, Asschol Kalsel Satukan Tekad Bantu Sesama

January 20, 2021
Egoisme Psikologis dan Kisah Abraham Lincoln

Egoisme Psikologis dan Kisah Abraham Lincoln

January 20, 2021

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved