Malas ke sekolah pagi hari ternyata bukan karena sifat malas. Sejumlah penelitian menunjukkan, berangkat ke sekolah agak siang justru menyehatkan dan lebih efektif.
Seorang siswa kelas 1 SMA bangun pukul 8.30. Penyebabnya, pasca subuhan, dia tidur-tiduran di kursi. Sialnya, dia tidur sungguhan dan bangun kesiangan.
Menyadari bangun kesiangan, dia pun segera mandi. Ganti baju seragam. Dan berangkat dari rumah tapi tidak ke sekolah. Hari itu, dia memutuskan bersekolah di luar kelas.
Kisah siswa yang memilih belajar di luar kelas akibat bangun kesiangan itu, bukan bualan belaka. Sebab, dia adalah saya sendiri.
Nabs, buat kamu yang ogah berangkat ke sekolah pagi hari, ternyata itu bukan karena kamu malas. Tapi karena memang memulai belajar terlalu pagi, bagi remaja, kurang efektif. Ini bukan pembenaran. Tapi dibuktikan penelitian.
Berangkat sekolah terlalu pagi, memang jadi pemicu niat membolos. Sialnya, tak banyak yang memahami masalah penting ini. Dunia pendidikan hanya menuntut siswa disiplin masuk kelas, tanpa memahami kondisi psikologis siswa.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa berangkat ke sekolah terlalu pagi justru tidak bagus. Memperburuk kinerja akademis dan kurang menyehatkan. Ini memang aneh. Tapi, kenyataannya demikian.
Paul Kelley, ahli neurosains dari The Open University UK mengungkapkan, remaja sulit bangun pagi memang permasalahan di berbagai negara. Karena itu, berangkat sekolah terlalu pagi menjadi pilihan yang tidak tepat.
Menurutnya, remaja (usia 13-16 tahun) mengalami waktu 24 jam yang berbeda. Mereka memulai tidur lebih malam. Sehingga bangun kesiangan. Ini bukan omong kosong. Tapi ada alasan biologis yang mendasarinya.
Nabs, hasil penelitian Kelley — bisa kamu baca di www.frontiersin.org — mengatakan, mengubah jam awal bersekolah pukul 10:00 pagi, dapat sangat mengurangi penyakit dan meningkatkan kinerja akademik. Ini bukan bualan. Ini kenyataan. Wqwq
Tak hanya Paul Kelley, pada 2005, profesor psikiatri dari Brown University, Mary Carskadon mencatat, ada sekira 30 persen remaja yang mengalami gangguan tidur. Usia remaja ini berkisar 10-18 tahun.
Yaps, itu usia pubertas. Ketika puber, tubuh remaja akan mengalami perubahan hormon dan hormon melatonin yang merangsang tubuh cepat tidur juga tertunda produksinya.
Karena itu, masuki periode ini, tubuh remaja akan menyesuaikan diri, termasuk waktu jam tidurnya. Saat pubertas, tubuh remaja mengalami pergeseran waktu tidur malam sekitar 2 jam dan sulit tidur di bawah jam 11 malam.
Di lain sisi, normalnya, anak-anak usia remaja membutuhkan tidur waktu tidur 9-10 jam sehari. Karena itu, bangun kesiangan adalah keniscayaan. Jadi jangan heran saat banyak remaja yang tidurnya malam dan bangunnya siang.
Russell Foster dari Universitas Oxford, Inggris, membuat terobosan mencengangkan dalam ilmu neurosains tentang waktu. Dengan menggunakan tikus buta, Foster menunjukkan bahwa semua waktu tidur mamalia hanya bergantung pada sinar matahari.
Ini artinya, bahwa waktu biologis–yang menentukan kapan seseorang mengantuk–berbeda dari waktu sosial, yang ditentukan oleh jam dan kebiasaan kapan hal-hal tersebut harus dilakukan.
Nah, saat waktu biologis dan waktu sosial berbenturan — waktunya bobok malah dipakai telponan, misalnya — dapat menyebabkan tidur kemalaman atau kurang tidur. Jam masuk sekolah dan kuliah yang dimulai 7.30 pagi terlalu dini untuk remaja di seluruh dunia.
Iya, remaja di seluruh dunia, kata Russel Foster. Jadi, nggak hanya kamu saja yang malas berangkat sekolah pada pagi hari. Tapi seluruh remaja yang ada di muka bumi. Hehe
Secara teori, solusinya sederhana: Jam masuk sekolah harus disesuaikan dengan kebutuhan remaja yang perlu bangun lebih siang seiring bertambahnya usia. Tentu, ini solusi yang pegadaian sekali: menyelesaikan masalah tanpa masalah.
Namun dalam praktiknya, ini bukan perkara sederhana. Ada banyak tantangan yang tidak mudah. Selain mengidentifikasi jam masuk sekolah yang pas, juga mengatasi keengganan pejabat pendidikan mengubah pola jam masuk sekolah.
Dilansir dari The Conversation, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat telah mengumpulkan banyak studi ilmiah yang menunjukkan bahwa sekolah-sekolah di sana harus menetapkan jam masuk yang lebih siang.
Ada bukti medis yang kuat tentang bahaya memulai sekolah atau kuliah terlalu dini: jam masuk pada pagi hari membuat siswa remaja berisiko lebih besar mengalami obesitas, depresi, dan mendapat nilai buruk. Hmmm ~
Saat ini, Asosiasi Kesehatan Amerika Serikat merekomendasikan agar tidak lagi ada kelas yang dimulai sebelum pukul 8:30. Namun, jam masuk lebih pagi masih diterapkan di banyak negara di dunia; seperti Australia, Inggris, Prancis, Swedia dan, tentu saja, Indonesia.
Nabs, tulisan ini tidak mendemotivasi kamu untuk berangkat ke sekolah telat lho ya. Ini sekadar referensi bahwa berangkat sekolah agak siang itu memang bisa meningkatkan konsentrasi belajar. Hehe