Banyak hikayat tentang Imam al Ghazali. Satu di antara yang banyak itu, adalah kisah tentang seekor lalat yang kehausan. Seekor lalat yang akhirnya menolong sang Imam.
Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi’i atau dikenal dengan nama Imam Al Ghazali (1058 – 1111) merupakan sosok masyhur di dunia Islam maupun dunia barat. Ia teolog sekaligus filsuf terkemuka.
Sosok yang di dunia barat dikenal dengan nama Algazel tersebut, memiliki banyak karya. Karya paling fenomenal dan tak lekang zaman di antaranya Ihya Ulumudin, Tahafut al-Falasifah dan Mi’yar al-Ilm.
Daya ingat yang tajam dan kemampuan luar biasa dalam ber-hujjah (berargumentasi), ia dijuluki sebagai Hujjatul Islam. Sosok Imam besar itu memiliki kisah menarik bersama seekor lalat.
Dalam kitab Nashaihul Ibad, Syekh Nawawi al-Bantani menulis cerita tentang seseorang yang berjumpa dengan Imam Ghazali melalui mimpi. Perjumpaan itu, terjadi ketika sang imam telah wafat. Kepada sang Imam, seseorang yang bermimpi itu bertanya:
“Bagaimana Allah memperlakukanmu?” tanya orang itu.
Kepada orang itu, Imam al-Ghazali berkisah bahwa di hadapan Allah, ia ditanya tentang bekal apa yang ia serahkan untuk-Nya. Al-Ghazali pun menimpali dengan menyebut satu per satu amal ibadah yang pernah ia jalani di kehidupan dunia.
Setelah Imam Ghazali menyebut apa yang dia amalkan di dunia, ternyata Allah menampik berbagai amalan Imam al-Ghazali, kecuali satu kebaikannya ketika bertemu dengan seekor lalat.
Alkisah, di zaman Imam Ghazali, dunia literasi belum terlalu maju. Untuk menulis, harus menggunakan pena dan pena tersebut tidak berisi tinta di dalamnya. Cara menuliskan pena itu, dengan cara dicelupkan dalam wadah tinta. Mirip saat sedang melukis.
Suatu ketika, saat Al Ghazali menulis kitab, tiba-tiba seekor lalat hinggap dan masuk ke wadah tinta dengan maksud ingin minum tinta tersebut.
Alih-alih mengusirnya, dengan dorongan belas kasih, sang imam membiarkan lalat itu minum hingga terbang pergi kembali. Sebab belas kasih itulah, Imam Ghazali mendapat rahmat dan ampunan oleh Allah SWT.
Hikayat ini mengandung pesan tentang betapa dahsyatnya pengaruh hati yang bersih dari egoisme.
Kasih sayang Imam al-Ghazali sangat luas. Bahkan pada seekor lalat pun, ia belas kasihi.
Imam Ghazali sesungguhnya hanya mempraktikkan apa yang diteladankan dan diperintahkan Kanjeng Nabi, “Irhamu man fil ardli yarhamkum man fis sama’. Sayangilah semua yang ada di bumi, maka semua yang ada di langit akan menyayangimu.
15 Mei 2019